Pertemuan Prabowo dengan Megawati
Pengamat Jamiluddin Ritonga Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Bisa Usik Geng Solo
Pertemuan antara Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto dan Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri diprediksa bisa mengusik Geng Solo.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Adi Suhendi
Jamiluddin memperkirakan manuver pertemuan Prabowo dan Megawati akan mengusik geng Solo atau keluarga Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi).
"Pertemuan Prabowo-Megawati bisa saja mengusik pihak-pihak tertentu. Termasuk tentunya bisa saja mengganggu kepentingan geng Solo. Jadi, bila terjadi Prabowo mesra dengan Megawati, sudah pasti ada yang kebakaran jenggot. Sebab, hal itu akan mengusik kepentingannya baik jangka pendek maupun panjang," jelasnya.
Lebih lanjut, Jamiluddin menambahkan kepentingan yang terganggu ini bisa saja membuat geng Solo marah.
Dia memperkirakan geng Solo akan segera melakukan aksi politik.
"Kalau kepentingan pihak-pihak tertentu terganggu, tentu mereka akan marah. Bisa saja mereka akan melakukan aksi-aksi politik agar kepentingan mereka kembali diakomodir Prabowo," jelasnya.
Untuk diketahui pertemuan Prabowo dan Megawati berlangsung pada Senin malam (7/4/2025) di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
"Memang betul bahwa pada Senin malam, jam 8 sampai dengan jam 9.20 menitan, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Republik Indonesia yang kelima, Ibu Megawati Soekarnoputri di kediaman beliau di Jalan Teuku Umar," kata Muzani.
Ketua MPR RI itu menjelaskan, pertemuan tersebut berlangsung secara empat mata antara kedua tokoh nasional.
Meskipun ia hadir mendampingi, Muzani mengaku tidak mengetahui secara rinci isi percakapan dalam pertemuan tersebut.
"Pertemuan itu empat mata dan kami mendampingi dari pertemuan tersebut sehingga kami tidak secara langsung mendengar apa yang dibicarakan oleh kedua pemimpin tersebut," ujar Muzani.
Muzani menambahkan bahwa pertemuan itu dilatarbelakangi keinginan untuk bersilaturahmi di momen Idulfitri.
Menurutnya, Prabowo dan Megawati sudah lama berencana untuk bertemu.
Namun, baru terealisasi pada momen lebaran kali ini karena kesibukan masing-masing.
"Tetapi dari beberapa hal pembicaraan itu kami dapatkan bahwa pembicaraan itu pertama dimaksudkan untuk bersilaturahmi di momen lebaran ini karena kedua beliau juga lama tidak bertemu dan sudah beberapa kali berencana, akan tetapi pertemuan itu beberapa kali tercancel karena kesibukan dan jadwal yang padat dari kedua pemimpin tersebut," pungkas Muzani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.