Diskusi Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Didatangi Pria Berseragam TNI, Usman Hamid: Intimidasi!
Usman Hamid kritisi kehadiran anggota TNI yang tidak diundang dalam acara diskusi mahasiswa di UIN Walisongo Semarang.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid kritisi kehadiran anggota TNI yang tidak diundang dalam acara diskusi mahasiswa di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Ia menegaskan perbuatan tersebut pelanggaran serius terhadap hak untuk berkumpul dan mengungkapkan pendapat.
“Kedatangan dan intimidasi aparat berseragam dalam sebuah diskusi akademik di lingkungan kampus merupakan pelanggaran yang serius terhadap hak untuk berkumpul, berserikat dan menyatakan pendapat secara damai," kata Usman Hamid, Rabu (16/4/2025).
Terlebih lagi kata Usman Hamid, kampus adalah zona netral yang harus bebas dari intervensi negara baik pemerintah maupun aparat keamanan dan pertahanan seperti TNI.
"TNI sebagai institusi harus menginvestigasi tindakan anggotanya tersebut agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang," imbuhnya.
Usman juga menilai tindakan tersebut sangat jelas merupakan intimidasi dan bukan merupakan bagian dari tupoksi anggota TNI yang bertugas menjaga pertahanan negara.
Diskusi kampus bukanlah merupakan ancaman terhadap kedaulatan negara.
"Tindakan anggota TNI tersebut mengkonfirmasi kekhawatiran publik terkait militerisasi ruang publik seiring kuatnya penolakan masyarakat terhadap revisi UU TNI yang baru saja disahkan 20 Maret lalu," kata Usman Hamid.
Baca juga: Berbeda dengan Revisi UU TNI, Pimpinan DPR Pastikan Pembahasan Revisi KUHAP Tak Terburu-buru
Kampus dijelaskannya harus menjadi ruang aman untuk berpikir kritis, berdiskusi, dan membangun kesadaran masyarakat.
"Kampus bukanlah wilayah operasi militer yang mengharuskan kehadiran anggota TNI untuk berjaga-jaga dengan dalih monitoring wilayah. Kejadian ini juga mengkonfirmasi kegagalan pihak kampus untuk melindungi segala aksi-aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa," tandasnya.
Kronologi Kejadian
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sebuah diskusi yang diadakan oleh Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo pada Senin (14/4/2025) diwarnai oleh insiden yang menegangkan.
Diskusi yang mengangkat tema “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik” itu dihadiri oleh seorang pria tak dikenal yang tiba-tiba meminta untuk mengikuti forum.
Pria tersebut, yang mengenakan kaus hitam dan celana jeans, berperawakan agak gempal, langsung masuk ke lokasi dan duduk mengikuti jalannya diskusi.
Rektor KSMW, Ryan Wisnal, mengungkapkan kehadiran pria tersebut membuat para peserta kaget.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.