Diskusi Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Didatangi Pria Berseragam TNI, Usman Hamid: Intimidasi!
Usman Hamid kritisi kehadiran anggota TNI yang tidak diundang dalam acara diskusi mahasiswa di UIN Walisongo Semarang.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Theresia Felisiani
"Kami kan itu masih dalam sesi memperkenalkan kawan-kawan yang hadir kan. Eh, itu pas di dia suruh ngenalin itu dia enggak mau," jelas Ryan saat dikonfirmasi Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Menteri Hukum Klaim Tidak Ada Perbedaan Isi RUU TNI yang Disahkan DPR dengan yang Diundangkan
Setelah beberapa waktu, pria tersebut meninggalkan lokasi diskusi.
Namun, tidak lama kemudian, dua pria berseragam TNI muncul di tempat yang sama.
"Pas di tengah-tengah diskusi ada itu apa militer. Satu memakai seragam militer, satu lagi memakai baju hitam," ungkap dia.
Pria berseragam TNI tersebut menanyakan identitas peserta diskusi serta tema yang sedang dibahas.
"Kami juga tanya tujuannya datang ke sini dan mengetahui dari mana. Tapi dia hanya sekadar senyum-senyum. Seakan-akan dia menunjukkan apa ya, bahwa dia lebih kuat seperti itu," tambah Ryan.
Meski mengalami insiden tersebut, Ryan menegaskan bahwa ancaman seperti itu tidak akan menyurutkan semangat anggota KSMW untuk terus berdiskusi.
"Kegiatan organisasi masih berjalan seperti biasa," tegasnya.
Penjelasan Kapuspen TNI
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menanggapi pemberitaan terkait pria berseragam TNI yang mendatangi diskusi Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo pada Senin (14/4/2025).
Kristomei mengatakan kehadiran Sertu Rokiman yang merupakan Babinsa Koramil Ngaliyan Kelurahan Tambak Aji hanya semata-mata dalam rangka menjalankan tugas rutin sebagai aparat teritorial untuk memonitor setiap kejadian yang ada di wilayah tanggung jawabnya.
Menurutnya kehadiran Sertu Rokiman pun hanya di area depan kampus dan tidak masuk ke dalam lokasi acara diskusi.
Kedatangan Sertu Rokiman, kata Kristomei, karena sebelumnya beredar pamflet undangan diskusi yang bersifat terbuka untuk umum.
Sehingga, lanjut dia, Sertu Rokiman, berusaha mencari tahu tentang kegiatan itu sebagai bagian dari tugas Babinsa dalam memonitor apa yang terjadi di wilayah tanggung jawabnya di antaranya kedukaan, bencana alam, kericuhan, perkelahian, dan lain lain.
Ia menegaskan tidak ada intervensi atau upaya dalam bentuk apa pun untuk menghentikan atau mempengaruhi kegiatan diskusi dan menegaskan Sertu Rokiman sama sekali tidak masuk ke area forum diskusi, melainkan tetap berada di luar kampus.
Baca juga: Referensi Daftar Kampus: 50 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.