Anggota DPRD DKI Nilai PIK Jadi Simpul Baru Wisata Religi dan Toleransi Jakarta
Anggota DPRD DKI Jakarta Kevin Wu menilai PIK menjadi simpul baru bagi wisata religi dan ruang toleransi di Jakarta.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta sekaligus Ketua Umum Dharmapala Nusantara, Kevin Wu menilai, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) telah tumbuh sebagai salah satu simpul penting wisata religi dan ruang toleransi di Jakarta.
Ia menyebut, kawasan ini bukan hanya destinasi urban modern, tetapi juga representasi dari kehidupan beragama yang inklusif dan saling menghargai.
“PIK telah menunjukkan bagaimana ruang publik bisa dibangun dengan semangat keberagaman, tanpa mengorbankan nilai spiritualitas. Ini bentuk konkret dari toleransi yang hidup dan berdaya,” ujar Kevin.
Menurutnya, wisata religi tidak selalu identik dengan tempat-tempat ziarah konvensional. Saat ini, konsep wisata juga dapat menyentuh dimensi kontemplatif—ruang di mana masyarakat bisa memperbaiki diri dari dalam, menemukan makna hidup, sekaligus menjalin harmoni antarumat.
Baca juga: Jadi Magnet Wisata Baru, Pakar Pariwisata: Kolaborasi Warga Jadi Syarat Pariwisata PIK Berkelanjutan
“Wisata jangan hanya identik dengan hiburan atau hingar-bingar. Kita perlu ruang-ruang perenungan. Tempat yang membangkitkan spiritualitas dan nilai kemanusiaan. Di sinilah letak pentingnya wisata religi yang dikemas secara inklusif,” kata Kevin.
Kevin mengapresiasi para pengembang yang dengan serius menghadirkan fasilitas ibadah untuk berbagai umat di kawasan PIK. Mulai dari pembangunan tempat sembahyang lintas agama, respons cepat terhadap kebutuhan kerohanian masyarakat, hingga rencana pendirian rumah ibadah bersama.
“Ketika ada masukan, misalnya belum terdengar azan atau belum ada fasilitas ibadah tertentu, pihak pengembang langsung merespons. Ini bukan hanya urusan teknis, tapi bagian dari tanggung jawab sosial dan penghormatan terhadap keragaman,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa semangat keberagaman yang ditunjukkan di PIK bisa menjadi contoh bagi kawasan lain, bahkan sebagai acuan untuk menyelenggarakan kegiatan lintas agama berskala nasional maupun internasional.
“PIK telah menjadi pilot project. Titik awal dari bagaimana ruang publik bisa menjadi simbol harmoni. Ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi tentang visi kebersamaan,” tutupnya.
Baca juga: PIK Jadi Simbol Toleransi, Doa Bersama Sambut Bhikkhu Thudong untuk Waisak 2025
Polisi akan Gandeng 100 Ribu Ustaz Ajarkan Toleransi Sejak SD, Wakabaintelkam: Banyak Friksi Agama |
![]() |
---|
Mayat Laki-laki Bersama Motor Ditemukan Mengambang di Kali PIK Jakut |
![]() |
---|
Agung Sedayu Group Resmikan Gedung SD di Tangerang lewat CSR PIK 2 |
![]() |
---|
Rod Brazier Tabuh Bedug Istiqlal, Takjub Ruang Salat dan Lintasi Terowongan Toleransi |
![]() |
---|
Mahkamah Agung Juga Tolak Kasasi Crazy Rich PIK Helena Lim Terkait Kasus Korupsi Timah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.