Sabtu, 20 September 2025

Hari Pendidikan Nasional

50 Kata-kata Inspiratif untuk Memperingati Hardiknas 2 Mei 2025

Berikut contoh kata-kata untuk peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. cocok dibacakan saat perayaan Hardiknas.

|
Canva/Tribunnews
HARDIKNAS 2025 - Poster Hari Pendidikan Nasional 2025 dibuat di Canva pada Kamis (1/5/2025). Simak kata-kata inspiratif untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak kumpulan kata-kata inspiratif untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025.

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap satu tanggal 2 Mei.

Dikutip dari kemdikbud.go.id, pada tahun ini Hari Pendidikan Nasional mengusung tema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua".

Tanggal 2 Mei 2025 ditetapkan sebagai Hardiknas, karena bertepatan dengan hari kelahiran pahlawan Nasional Bangsa yang juga disebut sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.

Pemerintah menetapkan Hari Pendidikan Nasional sebagai hari nasional sejak 16 Desember 1959, melalui Keppres No. 316 Tahun 1959, namun Hardiknas tidak masuk dalam daftar hari libur nasional.

Berikut Tribunnews rangkum kumpulan kata-kata inspiratif bertema Hardiknas 2025, yang dapat dijadikan referensi atau motivasi merayakan Hari Pendidikan Nasional tahun ini.

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional 2025: Sejarah, Tema dan Logo Hardiknas 2025, Beserta Link Download

Kata-kata Inspiratif untuk Merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025

  • Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.
  • Guru bukan hanya pengajar, tapi pembentuk masa depan bangsa.
  • Belajar bukan kewajiban, tapi hak setiap anak negeri.
  • Ilmu membuka jalan, karakter menuntun arah.
  • Pendidikan melahirkan pemimpin, bukan hanya pekerja.
  • Hardiknas adalah pengingat bahwa mimpi dimulai dari bangku sekolah.
  • Sekolah bukan tempat duduk, tapi tempat bertumbuh.
  • Bangsa besar dimulai dari pikiran yang tercerahkan.
  • Buku adalah jendela dunia, tapi guru adalah kuncinya.
  • Pendidikan bukan tentang lulus, tapi tentang tumbuh.
  • Terima kasih, guru, atas cahaya dalam gelap kami.
  • Belajarlah bukan untuk nilai, tapi untuk hidup.
  • Pendidikan membebaskan dari kebodohan dan penindasan.
  • Anak cerdas lahir dari lingkungan yang peduli pendidikan.
  • Guru, engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa.
  • Tak ada bangsa maju tanpa pendidikan yang bermutu.
  • Literasi hari ini, kemajuan bangsa esok hari.
  • Pendidikan adalah tangga menuju keadilan sosial.
  • Semangat belajar adalah bentuk cinta pada negeri.
  • Pendidikan membentuk karakter, bukan hanya kecerdasan.
  • Guru adalah pelita yang menuntun generasi.
  • Setiap anak punya hak untuk bermimpi tinggi.
  • Pendidikan sejati tak hanya dari buku, tapi dari pengalaman.
  • Negeri ini kuat karena akarnya: pendidikan.
  • Masa depan cerah dimulai dari ruang kelas.
  • Ayo bangkitkan semangat belajar, demi Indonesia emas.
  • Pendidikan bukan beban, tapi bekal hidup.
  • Jadilah murid yang haus ilmu, bukan nilai.
  • Dengan ilmu, hidup menjadi lebih terarah.
  • Pendidikan adalah investasi terbaik sepanjang hayat.
  • Guru, jasamu tak terbalas kata.
  • Bangsa yang membaca adalah bangsa yang berjaya.
  • Tak ada kata terlambat untuk belajar.
  • Pendidikan tak hanya mencetak pintar, tapi bijak.
  • Hardiknas adalah momentum untuk refleksi dan aksi.
  • Mendidik satu anak, menyelamatkan masa depan.
  • Sekolah adalah taman, bukan penjara.
  • Ilmu membuatmu berdiri tegak dalam hidup.
  • Hormati guru, cintai ilmu.
  • Pendidikan adalah hak, bukan privilese.
  • Anak-anak bukan bejana kosong, mereka cahaya yang menunggu dipantik.
  • Terus belajar, karena dunia terus berubah.
  • Pendidikan bukan sekadar gelar, tapi sikap hidup.
  • Belajar tak berhenti di sekolah, tapi sepanjang usia.
  • Selamat Hardiknas, mari kita lanjutkan cita-cita Ki Hadjar Dewantara.
  • Di balik murid hebat, ada guru luar biasa.
  • Jadikan buku sahabatmu, bukan bebanmu.
  • Pendidikan memperluas wawasan, memperhalus perasaan.
  • Negeri ini butuh guru yang terus belajar.
  • Pendidikan dimulai dari rumah, tumbuh di sekolah, dan hidup dalam masyarakat.

Baca juga: Kumpulan Pidato Amanat Upacara untuk Peringatan Hardiknas 2025

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Ki Hadjar Dewantara memiliki nama asli RM Suwardi Suryaningrat.

Ia lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta, 2 Mei 1889. 

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Ki Hadjar Dewantara melanjutkan pendidikan di STOVIA.

Sayangnya karena sakit, ia tidak dapat menyelesaikan pendidikan dan bekerja menjadi seorang wartawan.

Ia bekerja menjadi wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.

Pada masa kolonialisme Belanda, Ki Hadjar Dewantara dikenal karena keberaniannya menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda.

Pada masa itu, pendidikan hanya diperuntukan bagi anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi saja.

Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, karena kritikya tersebut, ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.

Kemudian mereka bertiga dikenal sebagai tokoh "Tiga Serangkai".

Lalu setelah kembali ke Indonesia, Ki Hadjar Dewantara berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Taman siswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Ketika mendirikan Taman siswa sekaligus mengajar di sekolah tersebut, Ki Hajar Dewantara menciptakan tiga semboyan bagi para guru atau pengajar.

Semboyan yang ia buat terdiri dari tiga poin yang ditulis dalam bahasa Jawa.

Semboyan tersebut diciptakan sebagai pedoman bagi guru atau pengajar saat membimbing murid-muridnya dalam hal pembelajaran.

Semboyan tersebut adalah "ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani".

Semboyan tersebut jika diartikan menjadi "di depan menjadi contoh atau panutan, di tengah memberi atau membangun semangat, niat, maupun kemauan, di belakang memberikan semangat atau dorongan".

Hingga kini, semboyan dari Ki Hadjar Dewantara tersebut masih digunakan di kalangan pendidikan Indonesia.

Kemudian Ki Hadjar Dewantara juga sempat diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959.

Maka untuk menghormati jasanya terhadap dunia pendidikan, pemerintah kemudian menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1959.

Peringatan Hari Pendidikan (Hardiknas) hingga saat ini diperingati setiap tanggal 2 Mei, umumnya dengan mengadakan upacara bendera atau beberapa acara lainnya.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan