Rabu, 10 September 2025

Wawancara Eksklusif

VIDEO Jika Roy Suryo Bertemu Jokowi: Mengapa Bapak Biarkan Kontroversi Ijazah Adu Domba Anak Bangsa?

"Pak, mengapa Bapak membiarkan kontroversi ijazah Bapak itu mengadu domba anak bangsa?"

|
DOK TRIBUNNEWS
WAWANCARA EKSKLUSIF - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dalam wawancara eksklusif dalam program Ngobrol Bareng Cak Febby (Ngocak Febby), yang berlangsung di Studio Tribunnews, Jakarta, Jumat (2/5/2025).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus pakar telematika, Roy Suryo berbicara terkait Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang melaporkan tudingan ijazah palsu yang menyeret beberapa nama ke Polda Metro Jaya, pada Rabu (30/4/2025).

Dalam wawancara eksklusif di studio Tribunnews, Roy Suryo melontarkan sebuah pertanyaan tajam dan menggugah.

"Kalau saya ketemu Pak Jokowi, pertanyaan saya cuma satu: Pak, mengapa Bapak membiarkan kontroversi ijazah Bapak itu mengadu domba anak bangsa?"

Pertayaan tersebut akan disampaikan oleh Roy Suryo, jika diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan Jokowi.

Hal itu disampaikan Roy Suryo saat wawancara eksklusif bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.

Wawancara berlangsung dalam program Ngobrol Bareng Cak Febby (Ngocak Febby) yang digelar di Studio Tribunnews, Jakarta, pada Jumat (2/5/2025).

Menurut Roy Suryo, Jokowi tinggal menunjukkan ijazahnya kepada publik jika memang asli.

Bukan malah membiarkan polemik ini terus bergulir hingga seperti sekarang yang telah membuat masyarakat menjadi terbelah--yang percaya dan tidak terkait polemik keaslian ijazah tersebut.

Roy Suryo juga mengaku heran dirinya dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik soal ijazah Jokowi. 

Sebab, ia hanya mempersoalkan ijazah Jokowi, bukan orangnya.

"Kajian kami ini adalah kajian akademis."

"Tadi ketika live di salah satu TV, itu juga kuasa hukumnya juga mengatakan sebenarnya yang dipermasalahkan itu ijazahnya."

"Tapi saya bilang, kenapa kok pencemaran nama baik?  Jadi ini sebenarnya sesuatu yang berbeda, kita membahas ijazahnya, ijazahnya asli atau tidak, skripsinya asli atau tidak. Bukan orangnya yang kita sasar," jelasnya.

Roy Suryo menduga, ada upaya kriminalisasi dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

"Jadi ini harus dibedakan terminologi asli, palsu, itu sama dengan terminologi yang ada di ilmiah, sains, fake document, real document, atau original document. Itu ada pada terminologi ilmiah," ucapnya.

"Kok tiba-tiba mau ditarik ke hukum?"

"Harusnya ilmiah ini diselesaikan dulu, dibuktikan dulu ilmiah enggak, baru kemudian setelah itu tarik lagi ke sana. Tapi artinya enggak apa-apa. Oke aja, diadu aja." 

"Tapi makanya saya bilang, kalau belum-belum tujuannya sudah mengkriminalisasi, tujuannya mempidanakan, ya maka lucu banget.

Ijazah Jokowi Diuji di Laboratorium Forensik Singapura

Saat melapor ke Polda Metro Jaya, kuasa hukum Jokowi mengungkapkan ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu membawa semua ijazahnya, dari SD, SMP, SMA, dan S1 dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bahkan kuasa hukum Jokowi mengatakan semua ijazah yang tidak dilaminating siap untuk diuji forensik.

Untuk pembuktian mengenai keaslian ijazah, menurut Roy Suryo memang harus melalui uji forensik.

Ia mengusulkan agar ijazah Jokowi diuji di laboratorium forensik yang netral, misalnya di Singapura.

"Bagus. Ya memang harus (diuji forensik-red)."

"Kalau saya boleh menyarankan kita harus tunjuk Laboratorium Forensik yang netral dan independen," ujar Roy Suryo.

Ia menyarankan ijazah Jokowi itu diuji di Laboratorium Forensik di Singapura.

"Karena apa? Karena Pak Rismon itu yang  bilang jangan mau diperiksa oleh Laboratorium internal sini."

"Karena dalam kasus Jessica (Wongso) itu direkayasa nanti buktinya. Kita nanti bisa request. Kita nanti bisa minta.  Atau mereka juga menghadirkan pakar telematika, atau misalnya ahli forensik yang lain. Ya nggak apa-apa," jelas Roy Suryo.

Untuk itu Roy Suryo menantang Jokowi menunjukkan bukti asli dan menyatakan siap adu data untuk membuktikan kebenaran mengenai keaslian ijazah mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Kita adu ilmu saja. Adu ilmu, adu ilmiah," ujarnya.

Jokowi Buat Laporan ke Polda Metro Jaya

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) resmi membuat laporan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya.

Dalam pemeriksaan awal, Jokowi ternyata membawa ijazah pendidikan formalnya mulai dari Sekolah Dasar (SD) untuk diperlihatkan ke polisi.

"Tadi Pak Jokowi sudah memperlihatkan secara clear ijazah SD, SMP, SMA, hingga kuliahnya UGM, semua sudah diperlihatkan kepada para penyelidik," kata Kuasa Hukum Jokowi, Yakup Hasibuan kepada wartawan di Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025).

Yakup menjelaskan dalam hal ini kliennya tersebut ditanya terkait apa yang dilaporkan termasuk soal sejarah ijazah tersebut.

"kemudian sejarah-sejarah Pak Jokowi juga ditanyakan, bagaimana dulu pada saat kuliah, kegiatan-kegiatan apa saja, hingga tentunya yang paling terkhusus, paling banyak mungkin mengenai peristiwa-peristiwa dugaan tindak pidana yang dilakukan," tuturnya.

Yakup mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya terkait laporan yang dibuat ke penyidik Polda Metro Jaya untuk segera diselidiki.

"Kita sudah serahkan ini kepada hukum, kepada jalur yang sudah benar, kami harap dan Pak Jokowi juga harap ini semua menjadi terang benderang, semuanya clear," tuturnya.

Saksikan wawancara lengkapnya hanya di Kanal YouTube Tribunnews.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan