Kamis, 14 Agustus 2025

Ormas

Mantan KSAD Sebut Prabowo Minta Ormas Tak Ganggu Apalagi Memalak Masyarakat

Presiden Prabowo singgung soal Ormas di sela-sela sidang kabinet, tekankan ormas harus tertib, tidak mengganggu, apalagi memalak. 

Tangkap Layar YouTube/Sekretariat Kabinet
ARAHAN PRESIDEN PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (5/5/2025). Presiden Prabowo singgung soal Ormas di sela-sela sidang kabinet, tekankan ormas harus tertib, tidak mengganggu, apalagi memalak.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyoroti masalah sejumlah Organisasi Kemasyarakatan di Indonesia dalam sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Senin Kemarin 5 Mei 2025.

Hal itu disampaikan Penasihat khusus presiden urusan pertahanan nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.

“Tadi juga Bapak Presiden menyampaikan masalah ormas yang tertib, yang kemudian tidak mengganggu, apalagi memalak dan sebagainya. Presiden sudah menekankan seperti itu,” kata Dudung di Istana kemarin.

Menurut mantan KSAD tersebut, Ormas seharusnya bersinergi dengan pemerintah. Ormas harus ikut membantu kelancaran pembangunan.

"Jadi kalau misalnya ada ormas silakan bersinergi dengan pemerintah, memberikan masukan, dan mendorong pembangunan pemerintah itu sendiri," katanya.

Dudung juga membantah narasi di media sosial bahwa TNI takut terhadap Ormas. Menurut Dudung tidak ada istilah TNI takut terhadap Ormas. TNI kata Dudung selalu bersama rakyat
.
"Oh enggak ada itu TNI, nggak ada istilah TNI takut sama ormas, tidak ada itu istilah itu," pungkasnya

Baca juga: Polri Diminta Jangan Biarkan Ormas Berulah, IPW: Satgas Antipremanisme Harus Dibentuk

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Eddy Soeparno menyatakan prihatin atas pratik premanisme organisasi masyarakat (ormas) yang mengganggu aktivitas investasi di kawasan industri.

Dia meminta pemerintah bertindak tegas agar tidak menjadi preseden buruk bagi investor asing di Indonesia.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini," kata Eddy di akun instagramnya yang diunggah Minggu (20/4/2025).

"Jangan sampai investor yang datang ke Indonesia tidak mendapat jaminan keamanan. Jaminan keamanan adalah hal yang paling mendasar," lanjut Eddy.

Baca juga: Viral GRIB Jaya Muncul di Bali, Pecalang Tegas Tolak: Kami Tidak Butuh Ormas dari Luar

Investasi pabrik perakitan mobil BYD di Subang, Jawa Barat, diproyeksikan menyerap 18 ribu tenaga kerja dan mulai berproduksi di 2026.

Aksi premanisme oleh ormas juga terjadi pada perusahaan otomotif Vietnam, Vinfast, seperti diungkap Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko.

Moeldoko mengatakan dia pernah mendapat laporan bahwa pembangunan pabrik Vinfast di Subang, Jawa Barat, diganggu oleh ormas.

Pabrik mobil listrik Vinfast ini memiliki nilai investasi200 juta dolar AS atau setara Rp 3,2 triliun dan akan memproduksi 50 ribu kendaraan per tahun.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan