Mata Lokal Fest 2025
Momen Menbud Fadli Zon Bernyanyi Cendol Dawet Bersama Jajaran Tribun Network di Mata Lokal Fest 2025
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menghadiri Mata Lokal Fest 2025 yang digelar Tribun Network di Shangrila Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menghadiri Mata Lokal Fest 2025 yang digelar Tribun Network di Shangrila Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).
Fadli menjadi pembicara terakhir dalam sesi Summit 6 Nation's Lifeblood: Mobilizing Culture for a Sustainable Indonesia.
Karena menjadi pembicara terakhir, Fadli Zon pun tampak menggunakan waktunya untuk menikmati Mata Lokal Fest 2025.
Dengan diiringi lagu Cendol Dawet, Politikus Partai Gerindra yang mengenakan batik lengan panjang itu ikut bernyanyi dan berjoget bersama jajaran petinggi Tribun Network.
Dia bernyanyi bersama CEO Tribun Network Dahlan Dahi, VP Sustainability KG Media Wisnu Nugroho, Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, hingga Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita.
Beberapa saat tampak Fadli Zon ikut melantunkan lirik lagu tersebut saat disodori mikrofon.
Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Paparkan Budaya Bisa Jadi Fondasi Pembangunan Berkelanjutan
Dahlan, Wisnu, dan Febby pun tampak menimpali.
Adapun dalam sesi keynote speech, Fadli Zon bicara soal budaya sebagai kekayaan yang tak akan habis, tak seperti sumber daya alam yang bisa menipis.
"Ketika minyak, gas alam, dan batubara habis, budaya tetap hidup jika kita rawat, lindungi, dan manfaatkan,” kata Fadli Zon saat berbicara dalam Summit VI Mata Lokal Fest (MLF) 2025 di Shangrila Hotel, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Desa Budaya Hidupkan Kembali Tradisi dan Peluang Ekonomi
Kendati demikian, Fadli Zon menyesalkan, hingga sekarang kekayaan budaya Nusantara masih sekadar jadi etalase, belum diolah sebagai aset strategis bangsa.
Indonesia tercatat memiliki 1.340 etnis, 718 bahasa, 2.213 warisan budaya takbenda, dan 228 cagar budaya nasional.
Dari jumlah itu, 16 budaya Indonesia telah diakui UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage.
"Ini kekuatan lunak kita. Sama seperti Korea dengan Korean Wave, atau India dengan Bollywood,” katanya.
Fadli Zon juga menjelaskan penemuan situs manusia purba Homo Erectus dan lukisan purba berusia 51 ribu tahun sebagai bukti panjangnya sejarah budaya Indonesia.
“Budaya kita adalah yang tertua dan terkaya, dari Aceh hingga Papua, dari Miangas hingga Rote,” ujar Fadli.
Menurutnya, budaya bukan sekadar warisan, tetapi kunci inovasi, kekuatan pariwisata, dan penggerak ekonomi kreatif.
"Dengan hadirnya Kementerian Kebudayaan, saya ingin pemajuan budaya lebih berdampak nyata. Kita harus bangga dengan budaya sendiri, bukan malah meniru budaya asing,” tandas dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.