Jumat, 15 Agustus 2025

Hari Raya Waisak

Sambut Waisak 2025, Umat Buddha Diajak Bebaskan Batin dan Tebar Cinta Kasih

Umat Buddha di seluruh Indonesia dan dunia akan memperingati Hari Raya Waisak 2025, pada Senin 12 Mei besok. 

Editor: Wahyu Aji
Istimewa
PERINGATAN WAISAK - Dewan Sangha Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Bhante Sri Pannavaro Mahathera, pada Peringatan Waisak 2025 digelar oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, Jakarta, Minggu (11/5/2025).  

"Kita berharap selama sebulan teman-teman sekalian melatih diri untuk mengendalikan dirinya, melatih diri untuk menjadi orang bijaksana. Karena kita berharap apa yang kita tuju adalah mewujudkan sebuah kehidupan yang damai, yang harmonis," katanya. 

Damai dalam dirinya, damai dengan alam semesta, dan damai dengan keyakinannya. Dengan antara itu, maka ada pelatihan-pelatihan yang biasa dilakukan umat Buddha seperti berlatih atas sila, berlatih Wikala Pujana, membaca Parita, mengendalami kitab suci, dan juga mengkaji kitab suci.

"Nah, inilah kegiatan yang sifatnya pemahaman dan aktualisasi dari nilai ajaran agama," ucapnya. 

Selain itu, Supriyadi juga mengajak umat Buddha untuk berbagi kepada sesama dan lingkungan. Karena, berbagi kepada sesama, merupakan kebahagiaan sosial, bentuknya berupa prosesi Pindah Patah (Pengumpulan makanan yang dilakukan para biksu di sekitar wilayah perayaan Waisak), dan berbagi dengan lingkungan bisa dengan cara menanam pohon. 

Oleh karenanya, Ditjen Budha mengajak semua umat, baik di satuan pendidikan maupun di rumah ibadah, untuk menanam setidaknya satu pohon. Setidaknya satu pohon di rumah ibadah. 

Hal ini akan mensupport dan mensupply kebutuhan oksigen masyarakat. 

"Kita berharap, kita cinta lingkungan, kita jaga lingkungan, dengan cara tadi, dari perumah Buddha menggerakkan dengan penuhan Eco Vihara, baik itu di sungai maupun di tempat-tempat sungai air agar kita terjaga lingkungan kita. Dan juga mulai mengajak memilah sampah di rumah ibadah karena harapan kami, kita semua peduli atas pemanasan global dan juga masalah-masalah perkenaan lingkungan," ujar Supriyadi. 

Sementara itu, Ketua Umum PP Permabudhi, Prof. Philip Kuntjoro Widjaja menjelaskan, mengenai keberadaan organisasi yang dipimpinnya. Permabudhi merupakan satu organisasi Buddhis yang menghimpun berbagai majelis, mastab  dari agama Buddha di Indonesia. 

Philip menyampaikan, kegiatan Permabudhi tak hanya menyelenggarakan acara Trisuci Waisak, tapi juga melakukan serangkaian tugas dari ajaran Sang Buddha. Dimana, dinaungkan dalam bulan bakti Permabudhi untuk Waisak.

"Kita coba kita juga melanjutkan dalam sepanjang bulan dan kalau bisa sepanjang tahun. Kita selalu melarutkan diri dalam tugas-tugas bagaimana kita menjalin hubungan satu sama yang lain. Baik internal dalam Permabhudi berbagai majelis maupun eksternal dengan agama-agama lain, dengan pemerintah dan hubungan jalinan internasional pun kita bangun," tutur dia.

Baca juga: Arti Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta, Doa di Hari Raya Waisak 2569 BE

"Coba kita bersama-sama menuangkan ajaran Sang Buddha Gautama, Sang Guru Agung kita ke dalam praktek sehari-hari agar membawa manfaat yang lebih nyata bagi kita bersama," ucapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan