Senin, 18 Agustus 2025

Bandingkan dengan Lembar Pengesahan Tesis MIT 1985, Rismon Desak Jokowi Mengaku Soal Ijazahnya

Rismon membandingkan lembar pengesahan ijazah S1 Jokowi dari UGM dengan lembar pengesahan thesis program doktor di MIT pada 1985.

Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
POLEMIK SKRIPSI JOKOWI - Dalam foto: Presiden RI ke-7 Joko Widodo baru saja tiba di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025) untuk melayangkan laporan soal tudingan ijazah palsu. Ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar kembali memaparkan kejanggalan dalam skripsi Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

Menurutnya, tahun 1980 hingga 1990-an belum ada font Times New Roman.

Diketahui, sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi saat itu dicetak di percetakan.

Namun, isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.

Lalu, Rismon menyoroti nomor seri ijazah Jokowi yang dianggap berbeda atau tidak menggunakan klaster dan hanya angka saja.

Kemudian, Rismon semakin sangsi lantaran dari pihak Jokowi belum pernah menunjukkan ijazah asli tersebut kepada publik, apalagi semenjak isu ini mencuat.

Klarifikasi UGM

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menyesalkan adanya informasi yang menyesatkan yang disampaikan Rismon.

Apalagi Rismon merupakan alumnus dari Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UGM.

“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit, Jumat (21/3/2025), dikutip dari laman UGM.

Sigit menilai, sebagai seorang dosen, seharusnya Rismon harus mendasari pernyataan pada fakta dan metode penelitian yang baik.

Menurut Sigit, seharusnya Rismon tidak hanya menampilkan ijazah dan skripsi Joko Widodo saja yang ditelaah.

Namun, Rismon juga harus melakukan perbandingan dengan ijazah dan skripsi yang diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan.

“Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan,” katanya.

Sigit mengungkapkan, pada masa itu, penggunaan gaya huruf Times New Roman untuk sampul skripsi dan ijazah sudah umum. 

Bahkan, di sekitar kampus UGM ada percetakan yang menggunakan mesin untuk mencetak sampul dengan gaya huruf tersebut. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan