Ijazah Jokowi
Kasus Ijazah Jokowi, Susno Duadji: Ini Mudah Kecuali Permintaannya Mau Panjang
Susno Duadji menilai pembuktian dalam kasus dugaan ijazah palsu milik Jokowi ini sebenarnya mudah. Dia mengatakan hal itu bisa terjadi jika ada niat.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn.) Susno Duadji menganggap pembuktian dalam kasus dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah perkara mudah.
Dia mengatakan hal tersebut berkaca dari pengalamannya di bidang reserse selama puluhan tahun di Polri.
Menurut Susno, pembuktian ijazah Jokowi itu bisa dengan mudah dilakukan jika memang ada niat untuk melakukannya.
"Jadi ini masuk ranahnya analog karena (kasus ijazah Jokowi) ini masuk produk administratif. Dan ini sangat mudah kecuali memang permintaannya untuk panjang, jadi filmnya itu film panjang atau film pendek," katanya dikutip dari program Sapa Indonesia Pagi di YouTube Kompas TV, Senin (19/5/2025).
Susno mengungkapkan kemudahan dalam mengungkap keabsahan ijazah Jokowi dapat dilihat dari berbagai pihak yang masih hidup seperti rekan-rekan dari mantan Wali Kota Solo tersebut.
Selain itu, pihak yang menerbitkan ijazah Jokowi yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) juga belum vakum sebagai institusi pendidikan.
"Tinggal ditanya saja ke UGM, benar nggak punya mahasiswa namanya ini (Jokowi), angkatan sekian, tamat tahun sekian? Oh benar atau tidak benar, katanya."
"Kalau oh benar, dilanjutkan pertanyaannya, mana buktinya bahwa dia terdaftar, oh ini pak ada di buku induk kami nomor sekian, fotonya ini," kata Susno.
Susno menilai penyebab kasus ini sampai berlarut-larut adalah karena adanya unggahan foto ijazah yang diklaim asli milik Jokowi di media sosial.
Baca juga: Kader PSI Dian Sandi Pengunggah Foto Ijazah Jokowi Diperiksa di Polda Metro Jaya Pagi Ini
Kader PSI bernama Dian Sandi Utama sempat mengunggah foto ijazah yang diklaim asli milik Jokowi di akun X pribadinya.
Menurutnya, hal tersebut tidak perlu menjadi fokus utama karena seharusnya yang menjadi fokus adalah pembuktian dari ijazah yang dimiliki oleh Jokowi untuk dibuktikan keasliannya.
"Nah, sekarang yang diributkan jangan (foto ijazah) yang ditampilkan di medsos, (seharusnya) yang dokumen aslinya," katanya.
Di sisi lain, Susno mengatakan Jokowi tidak perlu untuk menunjukkan ijazah miliknya kepada publik dalam kasus ini.
Menurutnya, pihak yang melakukan hal tersebut adalah aparat penegak hukum melalui siaran pers sebagai pertanggungjawaban kepada publik.
"Jadi, yang nunjukkan siapa? Aparat penegak hukum sebagai press release pertanggungjawaban penyidikan ke masyarakat," katanya.
Namun, Susno mengungkapkan jika hasil penyidikan aparat penegak hukum dianggap bermasalah oleh pihak pelapor, hal tersebut adalah hal berbeda.
Pengakuan 2 Rekan Seangkatan Jokowi

Sebelumnya, dua rekan seangkatan Jokowi semasa berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM yang bernama Mustoha Iskandar dan Andi Pramaria buka suara tentang polemik kasus ijazah ini.
Mustoha mengatakan bahwa dirinya adalah teman dekat Jokowi semasa kuliah karena kerap menghabiskan waktu bersama seperti mendaki gunung.
"Saya masuk tahun 1980, seangkatan dengan Pak Joko Widodo, teman kuliah bareng, camping bareng, pernah juga naik motor bareng," katanya dikutip dari YouTube tvOne, Minggu (18/5/2025).
Namun, Iskandar mengatakan dirinya tidak diwisuda bersama dengan Jokowi yang lulus tahun 1985. Dia mengaku baru diwisuda setahun setelahnya.
Lalu, dia menceritakan bahwa satu angkatan di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 berjumlah sekitar 90 orang.
Setelah itu, Iskandar mengomentari tudingan bahwa ijazah Jokowi palsu.
Dia menilai bahwa tuduhan semacam itu mengada-ada. Pasalnya, Iskandar menegaskan bahwa dirinya adalah saksi hidup perjalanan Jokowi semasa kuliah hingga lulus dari UGM.
"Saya kira (tudingan ijazah palsu Jokowi) ngarang saja itu. Saya ini saksi fakta, artinya yang menyaksikan, bukan hanya sekedar katanya."
"Saya melihat, mendengar, berinteraksi dengan Mas Jokowi sejak sama-sama masuk tahun 1980 sampai lulus 1985," katanya.
Bahkan, Iskandar mengatakan Jokowi adalah lulusan pertama Fakultas Kehutanan UGM.
"Jadi generasi angkatan '80, Pak Joko Widodo termasuk generasi pertama yang lulus," jelasnya.
Dengan predikat itu, Iskandar juga mengakui bahwa Jokowi adalah sosok yang berprestasi.
Kemudian, Iskandar menceritakan Jokowi semasa masih menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM adalah sosok yang sederhana dan pendiam.
Dia mengatakan Jokowi juga tidak terlalu aktif di kampus dan hanya mengikuti kegiatan mendaki gunung.
Iskandar turut menuturkan bahwa Jokowi sempat memakai kacamata ketika masih berkuliah meski saat ini tidak pernah mengenakan lagi.
Ia lantas memperlihatkan foto ketika Jokowi tengah memakai kacamata saat rangkaian acara wisuda.
"Kok sekarang ada yang meragukan itu, memang dulu itu pakai kacamata," katanya.
"Ini saat wisuda ini, lalu ada dikasih selamat itu. Itu pakai kacamata Pak Jokowi," sambung Iskandar.
Sementara itu, rekan seangkatan Jokowi lainnya, Andi Pramaria, turut mengomentari polemik ijazah mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Khususnya, tentang pengakuan Jokowi yang mengaku berkuliah di Jurusan Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan UGM.
Andi menyebut bahwa di Fakultas Kehutanan UGM, tidak ada penjurusan seperti di fakultas lainnya.
"Jadi misalnya Pak Jokowi konsentrasinya pada teknologi kayu, ya memang dia ngakunya jurusan teknologi kayu."
"Kalau saya ngakunya jurusan silvikultur karena saya pengennya itu. Dan saya boleh (ambil) mata kuliah yang memang ngarah ke sana," kata di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (18/5/2025), dikutip dari YouTube iNews.
Selanjutnya, Andi turut mengomentari soal polemik foto wisuda Jokowi yang dianggap editan.
Dia membantah hal tersebut. Andi mengungkapkan ada bukti bahwa Jokowi memang pernah diwisuda pada tahun 1985.
Ia menjelaskan foto itu kemungkinan dimiliki oleh mahasiswa lain bernama Saminudin Baroritouw.
Pasalnya, sambung Andi, hanya Saminudin yang memiliki kamera saat itu.
"Jadi gini, di tahun '85 itu yang mempunyai tustel (kamera) itu Saminudin Baroritouw. Ya dia yang memiliki foto itu dan hanya dia yang memiliki dokumentasi lengkap itu," jelasnya.
Selanjutnya, Andi juga bisa membuktikan bahwa ijazah Jokowi adalah asli karena dari desain dan font yang digunakan sama dengan miliknya.
"Ya sama (dengan ijazah Jokowi). Kalau soal font dan desain, ya kami nggak tahu karena kita terima dari UGM seperti ini," tuturnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.