Rabu, 24 September 2025

Ijazah Jokowi

Pemeriksaan Keaslian Ijazah Jokowi Masih dalam Proses, Bareskrim Tunggu Hasil Pemeriksaan Forensik

Proses penyelidikan oleh kepolisian terhadap aduan soal keaslian ijazah Jokowi tersebut masih terus berjalan dan kini menunggu hasil uji forensik.

Penulis: Rifqah
Editor: Suci BangunDS
Tangkapan Layar Video Abdi Ryanda Shakti
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Penampakan ijazah Jokowi saat ditenteng usai pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa(20/5/2025). Proses penyelidikan oleh kepolisian terhadap aduan soal keaslian ijazah Jokowi tersebut masih terus berjalan dan kini menunggu hasil uji forensik. 

TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini, polemik ijazah milik Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), masih terus bergulir.

Proses penyelidikan oleh kepolisian terhadap aduan soal keaslian ijazah Jokowi tersebut terus berjalan. 

Kini, Bareskrim Polri masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik, untuk memastikan keaslian ijazah Jokowi tersebut.

"Tahapan tentu dilakukan secara prosedural dan profesional. Kemudian, juga menunggu hasil dari laboratorium forensik."

"Proses penyelidikan secara simultan dan berkesinambungan masih berlangsung," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (20/5/2025). 

Sebelumnya, Jokowi melalui tim kuasa hukumnya telah menyerahkan ijazah asli SMA dan universitasnya kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada Jumat (9/5/2025) lalu, untuk dilakukan uji forensik.

Kemudian, dalam kasus ini, Jokowi sendiri sudah diperiksa dan mengaku dicecar 22 pertanyaan oleh penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi terlapor, pada Selasa.

Adapun, pertanyaan itu seputar ijazah pendidikannya mulai dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Selain itu, skripsi yang ia buat juga masuk dalam materi pemeriksaan.

Namun, Jokowi masih enggan menunjukkan ijazahnya kepada publik. 

Dia menegaskan, ijazah-ijazahnya itu baru akan ditampilkan jika memang diminta oleh majelis hakim di persidangan.

Karena menurutnya, pengadilan adalah lembaga yang paling kompeten untuk menunjukkan ijazahnya tersebut.

Baca juga: Jokowi Ngaku Sedih dan Kasihan, Sesalkan Kasus Ijazah Palsu Sampai ke Ranah Hukum

“Ijazah nanti akan kami buka pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim. Jadi, ya kita tunggu proses hukum selanjutnya,” ujar Jokowi, Selasa.

Pengacara Pastikan Jokowi Tak Pernah Serahkan Salinan Ijazahnya Pada Siapapun

Pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan menegaskan, kliennya tidak pernah memberikan salinan ijazahnya kepada siapapun. 

Termasuk tidak memberikannya kepada kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama yang sebelumnya mengunggah salinan ijazah Jokowi di platform media sosial X. 

"(Jokowi) tidak pernah memberikan salinan ijazah aslinya kepada siapapun untuk disebarluaskan," ujar Yakup di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa.

Pihak Jokowi menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Polda Metro Jaya sebagai pihak yang memeriksa Dian Sandi Utama. 

"Tentunya kita hormati saja. Mari kita ikuti saja. Jika memang penyelidik anggap perlu, ya tentu mereka berhak untuk melakukan itu," ujar Yakup.

Dalam kasus tudingan ijazah palsu ini, Dian Sandi dipanggil penyidik Polda Metro Jaya untuk dimintai klarifikasi terkait unggahannya tentang ijazah Jokowi, di akun X pada Selasa (1/4/2025).

Saat pemeriksaan, penyidik menggali seputar perkenalan Dian Sandi dengan Jokowi hingga asal usul dia mendapatkan foto ijazah mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

"25 pertanyaan itu, saya pertama ditanyakan tentang saya mengenal Pak Jokowi atau tidak. Saya jawab bahwa saya hanya mengenal beliau sebagai seorang presiden. Saya bertemu dengan beliau itu di acara formal partai PSI tahun 2022 dan 2023," ujarnya, usai pemeriksaan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.

"Hanya sekitar itu saja, saya tidak pernah ketemu di luar daripada acara-acara formal itu. Itu ditanyakan juga dan itu sudah saya jelaskan bahwa ada beberapa yang saya jadikan referensi sehingga saya bisa mendapatkan foto itu. Tapi yang paling saya ditanyakan itu lebih ke soal postingan yang sebelumnya," lanjut Dian.

Mengenai unggahannya itu, Dian Sandi mengaku bahwa tindakannya tersebut dilakukan atas inisiatif pribadi, bukan karena diperintah oleh siapa pun.

“Tidak ada perintah, itu keinginan sendiri. Saya marah karena Pak Jokowi terus dijadikan bulan-bulanan. Sejak kapan itu dimulai, saya juga tidak tahu pastinya,” ujarnya.

"Nah, sementara saya posting ijazah kan tanggal 1, jadi ada jarak di antara saya menulis semua yang saya ketahui tentang Pak Jokowi melalui seorang temannya yang waktu itu di Lombok. Jadi saya sering saya ceritakan namanya Pak Andi itu, Pak Andi Pramaria," sambung dia.

Baca juga: Ini Penampakan Ijazah Jokowi, Warnanya Mulai Pudar dan Ada Logo Kampus UGM Yogyakarta

Menurut Dian, serangan terhadap Jokowi tetap terjadi meskipun masa jabatan sebagai kepala negara telah berakhir. 

Hal itulah yang mendorongnya untuk turun tangan membela Jokowi.

Dari Majalah Printis, Dian Sandi mulai mencari siapa-siapa teman Jokowi saat berkuliah. 

"Ketika beliau sudah selesai (menjabat sebagai Presiden), tiba-tiba hari ini beliau sudah selesai jadi presiden, tapi masih saja diserang, itu saya tidak terima," tutur dia.

"Itu yang membuat saya ikut tampil lah untuk menyerahkan ini sebagai, dan mencari-cari bukti bahwa beliau ini benar telah menyelesaikan kuliah. Bahkan saya kan dari awal itu saya jalan cari yang namanya Sipenmaru, Sipenmaru itu majalah Printis setelah zaman dulu itu."

"Majalah Perintis itulah kemudian yang saya jadikan wujudkan awal untuk mencari siapa-siapa teman Pak Jokowi berkuliah," sambungnya.

Dia menegaskan bahwa foto ijazah itu didapatnya dari seorang teman dan sudah melalui beberapa kali salinan sebelum dikirim padanya, bukan dari putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

Namun, Dian Sandi tak mengungkapkan secara gamblang siapa teman yang mengirimkan foto ijazah Jokowi itu.

"Oh, enggak, enggak. Itu sudah saya jelaskan berkali-kali di podcast maupun media. Saya tidak diberikan oleh Kaesang (Ketua Umum PSI, putra bungsu Jokowi), tidak juga oleh Pak Jokowi, dan bukan dari UGM," ujarnya, usai pemeriksaan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.

"Itu saya dikirimkan teman. Dokumen digital. Sudah melalui salinan beberapa kali sampai di tangan saya," jelasnya.

Dian Sandi pun meyakini bahwa ijazah Jokowi tersebut asli, apalagi pernah diunggah juga oleh akun media sosial UGM.

"Pada 2022 itu pernah diunggah oleh UGM. Identik dengan yang dikeluarkan oleh UGM. Itu yang membuat saya menulis bahwa itu asli," kata Dian.

Bareskrim Polri Akan Lakukan Gelar Perkara Pekan Ini

Trunoyudo mengatakan, penyidik Bareskrim Polri akan melakukan gelar perkara terkait kasus itu pada pekan ini.

Gelar perkara ini dilakukan untuk menentukan apakah kasus terdapat pidana atau tidak.

Sehingga, nanti bisa ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.

"Tindak lanjut berikutnya penyidik akan melakukan gelar perkara pada minggu ini."

"Apa yang dihasilkan dalam proses penyelidikan akan disampaikan secara terbuka dan transparan," kata Trunoyudo kepada wartawan, Selasa.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Diperiksa Polisi, Kader PSI Dian Sandi Bantah Terima Foto Ijazah Jokowi dari Kaesang

(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan