Jumat, 19 September 2025

Lanud Raden Sadjad Natuna Akan Naik Status Jadi Tipe A, KSAU Sebut Lokasi Strategis Pertahanan Udara

Tonny memastikan meskipun publik tidak selalu melihat langsung aktivitas militer di Natuna, operasi pengamanan wilayah udara tetap berlangsung selama

Penulis: Gita Irawan
Puspen TNI/Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono
Empat pesawat tempur F-16 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berhasil mengejar dan menghancurkan empat pesawat asing jenis Hawk yang memasuki wilayah udara yurisdiksi nasional Indonesia secara illegal dan tanpa izin di atas perairan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (4/5/2018). Kejadian tersebut diatas bagian dari skenario hari terakhir Latihan Hanud ?Perkasa A Tahun 2018? yang dilaksanakan oleh Kohanudnas di Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna. (PUSPEN TNI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pangkalan Udara (Lanud) Raden Sadjad di Natuna Utara, Kepulauan Riau, akan ditingkatkan statusnya menjadi Lanud Tipe A, menyusul penandatanganan Keputusan Presiden oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono mengungkap rencana tersebut sebagai langkah strategis memperkuat pertahanan udara Indonesia di wilayah perbatasan.

“Keputusan Presiden tentang beberapa Lanud jajaran Angkatan Udara sudah ditandatangani. Ada lima lanud, salah satunya Lanud Natuna,” kata Tonny dalam konferensi pers di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Menurut Tonny, peningkatan status Lanud Raden Sadjad (RSA) sejalan dengan posisinya yang sangat vital secara geopolitik dan geostrategis. Peningkatan ini akan didukung oleh pembangunan sarana, prasarana, dan infrastruktur guna memenuhi standar Lanud Tipe A.

“Kita masih dalam proses penyiapan sarana prasarana, infrastruktur, dan sebagainya. Lanud RSA dinilai sangat strategis untuk Angkatan Udara,” jelas Tonny.

Ia juga menyebut bahwa ke depannya Lanud Raden Sadjad berpotensi menjadi pangkalan operasi atau pangkalan aju TNI AU. Kendati saat ini belum menjadi pangkalan utama, Lanud RSA sudah kerap digunakan dalam operasi rutin, termasuk patroli udara di wilayah perbatasan.

“Setiap waktu pesawat tempur melaksanakan operasi rutin di Natuna. Bisa jadi terlihat karena dia mendarat, bisa juga tidak terlihat karena terbang dari Main Operating Base (MOB) lain seperti Pontianak, Pekanbaru, Batam, atau Tanjung Pinang,” ungkap Tonny.

Baca juga: Tiongkok Makin Agresif di Laut China Selatan: Sikap ASEAN Terbelah, Indonesia Perlu Waspada 

Tonny memastikan meskipun publik tidak selalu melihat langsung aktivitas militer di Natuna, operasi pengamanan wilayah udara tetap berlangsung selama 24 jam setiap hari.

“Angkatan Udara menjaga negeri, menjaga udara, mungkin tidak terlihat. Tapi yakinlah, 1x24 jam, 365 hari dalam setahun kami melaksanakan tugas menjaga negeri ini,” tegasnya.

Rencana peningkatan status Lanud Raden Sadjad menjadi Tipe A mencerminkan fokus pertahanan udara nasional di kawasan perbatasan utara Indonesia, khususnya di tengah dinamika geopolitik Laut Natuna Utara. Langkah ini juga menjadi sinyal keseriusan pemerintah dalam memperkuat kehadiran militer di titik-titik strategis.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan