Senin, 29 September 2025
Tujuan Terkait

5 dari 10 Lansia di Kota Besar Kesepian, Kualitas Hidup Mereka Turun Apabila Keluarga Mengabaikannya

Kaum lanjut usia atau lansia mengalami perasaan sepi atau tidak mendapatkan perhatian dari keluarga bisa berdampak serius.

Tribunnews.com/ Rina
LANJUT USIA - Sebuah studi menunjukkan bahwa 5 dari 10 lansia di kota besar mengalami kesepian. Survei Nestlé Boost Optimum ini dilakukan pada 1.000 lansia di Jakarta, Surabaya dan Medan. Pembina PP Pergemi (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia) Prof. Dr. dr. Siti Setiati dalam acara Restoractive Fest 2025: Bakti Sepanjang Usia, di Jakarta, Rabu (28/5/2025) menyebut, perasaan sepi atau tidak mendapatkan perhatian dari keluarga bisa berdampak serius. Mereka bisa merasa putus asa dalam menjalankan hidup. Kondisi kesepian ini bisa menurunkan kualitas hidup lansia yakni berisiko mengalami malnutrisi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah studi menunjukkan bahwa 5 dari 10 lansia di kota besar mengalami kesepian.

Survei Nestlé Boost Optimum ini dilakukan pada 1.000 lansia di Jakarta, Surabaya dan Medan.

Setengah dari lansia atau 5 dari 10 berharap bisa bertemu dengan keluarga setidaknya seminggu sekali.

Namun nyatanya, hanya 40 persen yang terpenuhi, dimana pertemuan terjadi saat hari raya atau liburan panjang.

Hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan emosional para lansia.

“Yang terpenting bagi lansia dimanapun mereka berada, mereka perlu disayangi, diperhatikan dan dijamin kesehatannya. Tetap dikunjungi seminggu sekali,” kata Pembina PP Pergemi (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia) Prof. Dr. dr. Siti Setiati dalam acara Restoractive Fest 2025 di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Ia menyebut, perasaan sepi atau tidak mendapatkan perhatian dari keluarga bisa berdampak serius.

Mereka merasa putus asa dalam menjalankan hidup.

Kondisi kesepian ini dapat menurunkan kualitas hidup lansia yakni seperti berisiko mengalami malnutrisi.

Lansia yang hidup sendiri cenderung mengalami malnutrisi akibat kurangnya dukungan keluarga untuk memastikan pemenuhan asupan gizi.

“Semua harus aware dengan masalah nutrisi, karena nutrisi itu penting untuk menjaga kesehatan, bukan hanya fisik tapi mental dan kognitif,” jelas dia.

Apa yang Harus Dilakukan?

Ia memaparkan, peran keluarga dalam hal ini penting dilibatkan. Keluarga harus memperhatikan dan memberikan jaminan kesejahteraan bagi lansia.

Sementara bagi lansia, dalam kesehariannya harus melakukan aktivitas fisik teratur, konsumsi makanan bergizi hingga melibatkan diri dalam kegiatan ataupun komunitas.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan