5 dari 10 Lansia di Kota Besar Kesepian, Kualitas Hidup Mereka Turun Apabila Keluarga Mengabaikannya
Kaum lanjut usia atau lansia mengalami perasaan sepi atau tidak mendapatkan perhatian dari keluarga bisa berdampak serius.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah studi menunjukkan bahwa 5 dari 10 lansia di kota besar mengalami kesepian.
Survei Nestlé Boost Optimum ini dilakukan pada 1.000 lansia di Jakarta, Surabaya dan Medan.
Setengah dari lansia atau 5 dari 10 berharap bisa bertemu dengan keluarga setidaknya seminggu sekali.
Namun nyatanya, hanya 40 persen yang terpenuhi, dimana pertemuan terjadi saat hari raya atau liburan panjang.
Hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan emosional para lansia.
“Yang terpenting bagi lansia dimanapun mereka berada, mereka perlu disayangi, diperhatikan dan dijamin kesehatannya. Tetap dikunjungi seminggu sekali,” kata Pembina PP Pergemi (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia) Prof. Dr. dr. Siti Setiati dalam acara Restoractive Fest 2025 di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Ia menyebut, perasaan sepi atau tidak mendapatkan perhatian dari keluarga bisa berdampak serius.
Mereka merasa putus asa dalam menjalankan hidup.
Kondisi kesepian ini dapat menurunkan kualitas hidup lansia yakni seperti berisiko mengalami malnutrisi.
Lansia yang hidup sendiri cenderung mengalami malnutrisi akibat kurangnya dukungan keluarga untuk memastikan pemenuhan asupan gizi.
“Semua harus aware dengan masalah nutrisi, karena nutrisi itu penting untuk menjaga kesehatan, bukan hanya fisik tapi mental dan kognitif,” jelas dia.
Apa yang Harus Dilakukan?
Ia memaparkan, peran keluarga dalam hal ini penting dilibatkan. Keluarga harus memperhatikan dan memberikan jaminan kesejahteraan bagi lansia.
Sementara bagi lansia, dalam kesehariannya harus melakukan aktivitas fisik teratur, konsumsi makanan bergizi hingga melibatkan diri dalam kegiatan ataupun komunitas.
“Psikososial ini sangat penting untuk memperpanjang masa produktif lansia dan mencegah ketergantungan. Panjang usia saja tidak cukup, sehingga yang perlu diperjuangkan adalah lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan berkualitas,” ungkap perempuan yang biasa disapa dr.Ati ini.
Tanda-tanda Malnutrisi pada Lansia
Dikutip dari Medical News Today, berikut tanda-tanda malnutrisi pada lansia:
Turun berat badan hingga 5-10 persen dalam waktu 3-6 bulan, tidak nafsu makan dan minum, mudah lelah dan marah, sulit berkonsentrasi, depresi hingga mudah sekali jatuh sakit.
Kondisi Lansia di Indonesia
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum, S.T., MIDS membeberkan, saat ini penduduk lansia di tanah air melebihi 10 persen dari total penduduk.
Seiring bertambahnya usia, lansia menghadapi masalah kesehatan kronis dan penurunan fungsi fisik.
Kondisi ini menurunkan kualitas hidup lansia, dan jika tidak diatasi, akan semakin meningkatkan beban keluarga dan sistem kesehatan nasional.
“Di tahun 2021, di saat angka harapan hidup meningkat menjadi 71,57 tahun, namun angka harapan hidup sehat hanya 60,7 tahun. Artinya, rata-rata lansia menjalani 11 tahun kehidupannya dalam kondisi sakit,” ujar Woro.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 bahwa sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia adalah lanjut usia (lansia), dan diperkirakan angka ini akan meningkat dua kali lipat pada 2045.
Melalui program Bakti Sepanjang Usia ini mendukung lansia tetap sehat, aktif, dan terhubung secara sosial.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
20 Persen Remaja Indonesia Kesepian, Berisiko Punya Masalah Kesehatan Mental Saat Dewasa |
![]() |
---|
Lansia Hidup Sebatang Kara di Brebes Ditemukan Meninggal di Rumahnya |
![]() |
---|
Bisa Picu Risiko Kematian, Psikolog Bagikan Tips Atasi Kesepian Kronis |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Jumlah Lansia Terbanyak, Jawa Tengah Urutan 3 |
![]() |
---|
Gejala Muncul di Usia Lebih Muda, Segera Ubah Gaya Hidup untuk Cegah Osteoartritis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.