Sabtu, 9 Agustus 2025

Muktamar PPP

Kader PPP Minta Romahurmuziy Tidak Buat Kegaduhan Jelang Muktamar dan Berhenti Obral Partai

Menurut Madjid, apa yang dilakukan oleh Rommy tersebut merupakan bagian dari mengobral partai.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Fersianus Waku
MUKTAMAR PPP - Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy. Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Abdul Madjid Nampira memberikan respons terhadap pernyataan Romy. 

Pasalnya kata dia, hingga saat ini tokoh dari internal partai juga masih layak diberi kesempatan untuk memimpin.
 
"Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, bahwa calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal," tandas dia.
 
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy menyatakan, dirinya memberikan masukan kepada jajaran pengurus DPP PPP untuk memasukan nama Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman untuk menjadi Ketua Umum DPP PPP periode mendatang.

Politikus yang akrab disapa Gus Rommy tersebut membeberkan alasannya mendorong nama Amran Sulaiman.

Kata Gus Rommy, Amran diyakini memiliki potensi untuk membawa PPP kembali memperoleh kursi di DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2029 mendatang.

"Apalagi dengan pak Amran, saya sudah berteman baik selama hampir 2 dekade. Itu pun saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makasar meyakinkan beliau," kata Gus Rommy saat dimintai tanggapannya, Senin (26/5/2025).

Gus Rommy lantas membeberkan kalau dirinya turut meminta saran dan masukan kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Kata dia, Jokowi memberikan respons positif terhadap nama Amran Sulaiman untuk memimpin PPP.

"Beberapa kali diskusi saya dengan pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama pak Amran. Karena pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas pak Amran jika diberikan sebuah amanah," kata dia.

Hanya saja, hingga hari ini, Gus Rommy menyebut belum ada kepastian dari Amran Sulaiman untuk gabung dan memimpin PPP.

Kata dia, Amran ada posisi tengah menunggu apa yang menjadi keputusannya nanti. Terlebih saat ini, Amran tengah menjalani tugas dan tanggungjawab sebagai Menteri di Kabinet Merah Putih.

"Sampai saat ini pun, pak Amran masih wait and see. Murni disebabkan kesibukan beliau yang memiliki beban berat sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan pemerintah," ujarnya.

Terkait dengan apakah nantinya Amran akan benar didorong sebagai bakal calon ketua umum PPP, Gus Rommy menyebut hal itu ada pada kewenangan muktamirin dari PPP dalam Muktamar PPP September mendatang.

"Apakah pak Amran betul-betul akan menjadi Ketum PPP pada Muktamar September 2025 mendatang? Waktu masih cukup panjang untuk kejutan-kejutan lainnya. Tugas saya dan para senior di DPP hanya menyajikan menu terbaik. Semua keputusan kembali kepada para pemegang suara, yakni muktamirin," kata dia.

Meski begitu kata Gus Rommy, sejatinya dia turut menyampaikan beberapa nama selain Amran Sulaiman saat diskusi dengan Jokowi.

Namun dari hasil diskusi tersebut, nama Amran Sulaiman yang disebut lebih mampu menjawab kebutuhan PPP.

"Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang," kata dia.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan