Idul Adha 2025
Contoh Teks Khutbah Shalat Idul Adha 1446 H/2025 M, Bertema Hari Raya Kurban
Shalat Idul Adha akan segera dilaksanakan pada esok hari, Jumat (6/6/2025) berikut contoh teks khutbahnya bertema Hari Raya Kurban 1446 H/2025.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Nuryanti
(QS. Al-Baqarah: 128)
Nabi Ibrahim mempunyai anak yang taat karena didikan orang tuanya. Dikisahkan dalam Al Qur'an surat Ash Shaffat : 102 bagaimana keteguhan Ismail kecil taat kepada orang tuanya.
Nabi Ismail, yang masih belia saat itu tidak membangkang, tidak mengeluh, bahkan menyemangati ayahnya untuk taat kepada perintah Allah. Inilah contoh nyata anak yang berbakti dan taat kepada Allah serta kedua orang tuanya.
Apa yang bisa kita teladani dari nabi Ismail?
1. Taat kepada Allah sepenuh hati, meski perintah-Nya terasa berat.
2. Berbakti kepada orang tua, mendengarkan dan menghormati keputusan mereka.
3. Sabar dan rela berkorban, demi kebaikan dan nilai-nilai agama.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillaahil hamd.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,
Idul Adha juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban. Kata "qurban" berasal dari "qaruba" yang berarti mendekat. Maka, berqurban adalah bentuk mendekatkan diri kita kepada Allah, dengan harta, waktu, tenaga, dan bahkan perasaan.
Begitu pula yang dilakukan Nabi Ismail AS. Ia rela menjadi qurban jiwa, bukan karena paksaan, tetapi karena keimanan yang mendalam.
ُ هﺎَﻧْﯾََدﻓَو ٍﺢْﺑِِذﺑ ٍمﯾَِظﻋ
"Maka Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."
(QS. Ash-Shaffat: 107)
Allah pun mengganti Ismail dengan hewan sembelihan, karena telah terbukti keikhlasan dan ketaatan mereka.
Pesan kepada para anak: teladanilah Ismail AS dengan ketaatan dan bakti kepada orang tua.
Kepada para orang tua: teladanilah Ibrahim AS dengan mendidik anak-anak dalam iman dan komunikasi yang lembut.
Kepada kita semua: mari jadikan momen Idul Adha ini untuk menghidupkan kembali semangat pengorbanan dan ketaatan dalam kehidupan kita.
مﮭﻠﻟاﺎﻧﻠﻌﺟانﻣدكﺎﺑﻋن،ﯾﺣﻟﺎﺻﻟالﻌﺟواﺎﻧدﻻأونﻣنﯾﻘﺗﻣﻟان،ﯾرﺎﺑﻟاﺎﻧﻗوارزﺎًﺑوﻠﻗ،ﺔﻌﺷﺎﺧ ًﻻﺎﻣﻋوأﺔﻠﺑﻘﺗﻣ .
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillaahil hamd.
Akhir kata, mari kita sambut Hari Raya Idul Adha ini dengan hati yang penuh syukur, ketaqwaan yang tinggi, dan semangat berbagi. Semoga Allah SWT menerima ibadah kurban kita, memberkahi kita, serta melimpahkan rahmat dan keberkahan-Nya kepada kita semua. Selamat Hari Raya Idul Adha! Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga kita semua menjadi hamba yang taat dan bertaqwa kepada-Nya.
Semoga menjadi khutbah yang bermanfaat, dan semoga kita bisa meneladani Nabi Ibrahim dalam kehidupan kita sehari-hari.ِ
ْمﺳِﺑ ِﷲ َِنﻣْﺣ ﱠرﻟا ِمﯾِﺣ ﱠرﻟاﺎﱠﻧِإ َكﺎَﻧْﯾَْطﻋَأَرَ.ﺛَْوﻛْﻟاﱢَلﺻَﻓ َكﱢﺑَِرﻟَرْ.ﺣْﻧوَاﱠنِإ َكَﺋِﻧﺎَﺷ َُوھ َُرﺗْﺑَْﻷاَ
رَكﺎَﺑ ُﷲ ْﻲِﻟ ُْمﻛَﻟَو ْﻲِﻓ ُِرْآنﻘْﻟاْمِ،ﯾَِرﻛْﻟا ْﻲِﻧَﻌَﻔَﻧَو ُْمﻛﺎﱠﯾِإَوﺎَﻣِﺑ ِﮫْﯾِﻓ َِنﻣ ِتﺎَﯾْﻵا ِْرﻛﱢذﻟوَاْمِ،ﯾِﻛَﺣْﻟا َلﱠﺑَﻘَﺗَو ْﻲﱢﻧِﻣ ُْمﻛْﻧِﻣَو ُﮫَﺗَوَﻼِﺗ ُﮫﱠﻧِإ َُوھ ُُوْرﻔَﻐْﻟا ُْمﯾِﺣ ﱠرﻟا ْ
ُلﻗَوﱢرَب ِْرﻔْﻏا َْمﺣْوَار َْتﻧَأَو َُمﺣْرَأ َْنﯾِﻣِﺣا ﱠرﻟا.
Baca juga: Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah, 30 Mei 2025: Keistimewaan 10 Hari Pertama
2. Kurbanku Menggembirakan Saudaraku
ُْكُْ وَر َْحَْة ُ هللا ِ وَبَر ََكَتُه اَلسَّالَم ُ عَلَي َ
اَهلل َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبَرُ، َاَُهللَاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبرُ.َلَلِإَهَُ
ا َهللا َوهللالِإَلََاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبر َُوََهللََ ْالَدْمْ.ُ. َاَهلل َُاكْبرَُكََبَْيَرًا َوَ ْالدْمََََُْ.ََهللَََكََثَْيَرًا َوَُسَْبَحَانََُهللا ََبَْكَرَاة ًَو َأََصَْيًَاللِإََ
آلَهَََََِلِإاَل َهللا َوَْحَ.َُهَ‘َص.ق َوَْعَ.َُهَ‘َونصر َعَْبَ.َُهَ‘َوَأَعَُا َجزَْنَ.َُهَ‘َوَْهزم َاَلَْحَزاب َوحْ.هَ‘َلَلِإَََهََََاَالَََهللاََ
وَلََنَْعَُبَُ.َََاَالَََاََُّْياه َُمََلََصَيََهَُ ََْاه.َيْن َوهوَْكرَه َاهَكَافَرُوْن. َللِإَََهََلِإَََالََهللا َوَهللا َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبر َُوََ َِلَاَ ْل.ُ.ْدْمَََ
ال ْ دْمْ. َِلَا ََْفُسَنا َومَن َْسي َُِبَهلل ََمَن َْشُرُوْر ََأن ْن ُ َُونسْتغْفَرُه َْونعُوذ ََْن ْدْم .ُه َُونسْتعَي اهاذَيَََْأع ْدْم اهَنا، َمن اَئ اَ
ا َه َُومن َْيُضْلَل َْفال َهادَي َه ُ. َأشْه. َُأن َْل َلِإَهيهْ.َه ََهللا َُفال َمُضَلَلِإََََُْ َه َُوأشْه. لا َهللا َُوحْ.ه َُل َشرَيَْ
َُمُ دْما. ٍَوعلى َآه َ ََوأص ا َصل ََوسلَم َْو ِب رَك َْعلى َنبَيَناَُمُ دْما.ًا َعبْ.ُه َُورسُوْه ُ ُ. َاهلاهُم اأنََحاب َ ََوسلام ََ سْلَي ْدْمًاََ
اا َبعْ.ُ: َفيامعاشَراه ْدْمُسْلْرًا. َأم كثَيَدْمَيْ , َأُوْصَيْكُم َْو لِإََّياي َبَتقْوى َهللا ََفق. َْفَ ََ َهللا ََُعا َ َاه ْدْمُتاقُوْن. ََ ا اَ
ََّي َأيُّها َاهاذَيْن َءامنُوا َاَ اقُوا َهللا اجَيْم ََ:ايْطان ََاهرَُِبَهلل ََمَن َاهش ِفََاهْقُرْان ََاهْكر َْيَْ. َاعُوْذََاََول ََت ُوَُْن ََ ا ََ ُقاحقَ
ْناك َ ََعا َ : َلِإََّنا َأعْطي لِإَلا َوأنتُم َْمُّسْل َدْمُوْن. َو َ اََاهْكوْثر,ََْ َ َوا َنْ ر فصل َ َهَرب,َََُْتر َاَئ َ َهُو َالب ا َشانلِإَن.
Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT, yang pada pagi hari ini, pagi yang penuh berkah ini, kita masih diberikan limpahan rahmat, hidayah, nikmat sehat, nikmat iman sehingga dapat hadir untuk menjalankan sholat Idul Adha secara berjamaah di tempat yang mulia ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in hingga kita sebagai umatnya, semoga kita termasuk umat Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan syafaatnya di Hari Kiamat, aamiin. َ
اَهلل َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبر َُاهلل َُاكْبرُ، َوََهللََ ْالَُدْمْ.َ
Jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban, bukan sekadar perayaan tahunan yang meriah. Lebih dari itu, Idul Adha adalah momentum spiritual untuk merenungi makna terdalam dari ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian sosial. Ibadah qurban yang kita laksanakan hari ini, sejatinya bukanlah semata ritual penyembelihan hewan. Namun, ia adalah manifestasi nyata dari ketakwaan kita kepada Allah, sekaligus wujud kepedulian kita terhadap sesama. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Hajj ayat 37: َ ََ
ه ههى َمَنْكُمَْْۗكذَ َا ِل ه َلُُوْمُها َول َدَماۤؤُها َوههكَن َْياناه ُ َُاهتاقْو هن َْياناَسََّخارها َهكُم َْهَتُك ِّ َُوا َا ِل ه َعلهى َماَ ْ
ه ىكُم َْْۗوبشَر ََاه ْدْمُحْسَنَيه.
Artinya: "Daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang diberikan-Nya kepadamu. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." Ayat ini dengan jelas menegaskan bahwa esensi dari ibadah qurban bukanlah pada daging atau darah hewan yang disembelih, melainkan pada ketakwaan yang ada dalam hati kita. Ketakwaan yang mendorong kita untuk berkorban, berbagi, dan merasakan penderitaan saudara saudara kita. َ
اَهلل َُاكْبرُ، َاَهلل َُاكْبر َُاهلل َُاكْبرُ، َوََهللََ ْالَُدْمْ.َ
Qurban sebagai Jembatan Kepedulian Hadirin Wal Hadirat yang Berbahagia,
Tema khutbah kita hari ini adalah "Qurbanku Menggembirakan Saudaraku". Ini adalah ajakan untuk memahami bahwa ibadah qurban memiliki dimensi sosial yang sangat kuat. Di tengah gemerlap kehidupan dan hiruk pikuk dunia, masih banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam keterbatasan, bahkan kekurangan. Bagi mereka, seteguk air bersih, sepiring nasi, apalagi sepotong daging, adalah kemewahan yang sulit didapatkan. Melalui ibadah qurban, Allah memberikan kita kesempatan emas untuk menjadi jembatan kebahagiaan bagi mereka. Daging qurban yang kita distribusikan, insya Allah, akan menjadi sumber gizi, sekaligus simbol kasih sayang dan perhatian dari kita kepada mereka. Ini adalah bentuk konkret dari nilai-nilai ukhuwah Islamiyah, persaudaraan yang melampaui batas suku, ras, dan status sosial. Ketika daging qurban sampai di tangan mereka, terbayang senyum mengembang di wajah anak- anak yatim, janda, fakir miskin, dan dhuafa. Senyum itu bukan sekadar karena mendapatkan makanan, tapi juga karena merasakan bahwa mereka tidak sendiri, bahwa ada saudara-saudara mereka yang peduli. Qurban kita bukan hanya mengisi perut mereka, tapi juga mengisi hati mereka dengan harapan dan kebahagiaan. َ
اَهلل َُاكْبرُ،َاَهلل َُاكْبر َُاهلل َُاكْبرُ، َوََهللََ ْالَُدْمْ.َ
Meneladani Semangat Berbagi Nabi Muhammad SAW Jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah teladan terbaik dalam hal kepedulian dan kedermawanan. Beliau selalu mengajarkan umatnya untuk memperhatikan tetangga, kerabat, dan siapa saja yang membutuhkan. Beliau bersabda:
ََهيْس َاه ْدْمُؤْمَن َُاهاذَي َْيشْبع َُوجارَ ََه َُجائع ٌَلِإََه َجنْب.
Artinya: "Tidaklah mukmin orang yang dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangganya disamping kelaparan" (HR. Bukhari) Hadits ini mengingatkan kita akan tanggung jawab sosial kita. Qurban adalah salah satu cara untuk menunaikan tanggung jawab tersebut. Mari kita jadikan qurban kita sebagai ekspresi cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama. Biarkan setiap tetes darah hewan qurban yang mengalir, menjadi saksi atas niat tulus kita untuk berbagi kebahagiaan. Marilah kita bermuhasabah diri, sejauh mana ibadah qurban kita benar-benar menyentuh hati dan menggembirakan saudara-saudara kita. Semoga setiap rupiah yang kita keluarkan untuk membeli hewan qurban, dan setiap butir daging yang kita bagikan, menjadi timbangan kebaikan di hari kiamat kelak. َ
اَهلل َُاكْبرُ، َاَُهلل َُاكْبر,َاهلل َُاكْبرُ، َوََهللََ ْالَُدْمْ.َ
Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah Di akhir khutbah ini, marilah kita bersama-sama berdo’a kehadirat Allah swt, semoga senantiasa diberikan hidayah, kesehatan, dan kekuatan iman, islam, dan ihsan, hingga akhir hayat mendapatkan predikat husnul khotimah.َُ
اهلل َُأكْبر,َُاهلل َُأكْبر,َُاهلل َُأكْبر,َْاهلل َُأكَُبر,َُاهلل َُأكْبر,َُاهلل َُأكْبر,َُاهلل َُأكْبر.
َلِإَلا َهللاَُ َال ْ دْمْ. َُهلل ََعلى َلِإَحْسان َ ََواهشُّكْر َُه َُعلى ََوْفَيْق َ ََواَمْتَنان َ َ. َوأشْه. َُأن َْل َاَهََوهللا َُوحْ.ه َُل
َّن َُمُ دْما.ًا ا َسيَ .َْ َه َُوأشْه. َُأن َ ََشرَيَلِإَ َرَضْوان ااعَىعبْ.ُه َُورسُوْه ُ َُاه.. َاَهلاٍَََّن َُمُ دْما. ا َصل َ َعلى َسيَ .هُم
ْرًا وَعلى َاه َ ََواصْحاب َ ََوسلَ م ََْ سْلَي ْدْمًاَكَثي.َْتهُوْا َع ُّها َاهنااس َُاََ اقُواهللا َفَي ْدْم ا َأمر َوان اا َبعْ. َُفيا َايأمَدْماا َنهىَ
واعْلع ََ َ َن َِبَ آل َئَكت َ ََبَقُ.ْس َ ََو َ ا َِْبَ مْر ٍَب.أ َفَي ْ ََبَنفْس َ ََوث كُما َهللا َأمردْمُوْا َأنَُا َهللا َومآلئَكتَ َلِإَن اَ
ُوْا َصلُّوْا َعلي ْ ََوسل َ دْمُوْا ََ سْلَي ْدْمًا. ُّها َاهاذَيْن َآمن ِبََآي َاي يُصلُّوْن َعلى َاهنااَاهلاهُمَََ ََُمُ دْما. ٍَوعلى َآه صل َ َعلىَ
وأصْحاب َ ََأ ْجْ عَي.ََْا ,َ َ، َواه ْدْمُؤْمَنَي ْ َواه ْدْمُؤْمَنا ا َاغْفَر َْهَل ْدْمُسْل َدْمَي ْ َواه ْدْمُسْل َدْم ااهلاهُمَْْهُم لحْياء ََمَنََ
ٌَُمَُيْب َُاه.عوا َ ََس َيْع ٌََ رَيْب َ، َلِإَنا واْلمْوا
Ya Allah, ya Tuhan kami, pada hari ini kami berkumpul merayakan hari yang Engkau agungkan, hari yang sangat bersejarah dalam kehidupan umat manusia, khususnya manusia yang mengakui keberadaan dan kemahabesaran-Mu. Oleh karena itu ya Allah, kami bermohon kepadamu, kiranya senantiasa berkenan melimpahkan rahmat dan kasih sayang kepada kami sehingga kami mampu menjalankan semua yang engkau perintahkan dan meninggalkan semua larangan-Mu. Ya Allah, ya Tuhan kami, Tuhan yang senantiasa mendengarkan semua pengaduan hamba-Nya, anugrahilah hati yang ikhlas untuk senantiasa rela berkorban demi memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah, di hari yang mulia ini, terimalah ibadah qurban kami. Jadikanlah ia sebagai sarana penghapus dosa-dosa kami, peninggi derajat kami di sisi-Mu, dan bukti ketakwaan kami kepada-Mu. Ya Allah, karuniakanlah kepada kami hati yang senantiasa peduli kepada sesama, jiwa yang lapang untuk berbagi, dan kemampuan untuk senantiasa menebarkan kebaikan di muka bumi ini. Ya Allah, berkahilah rezeki kami, jauhkan kami dari sifat kikir dan tamak. Limpahkanlah rahmat dan hidayah-Mu kepada seluruh umat Islam di dunia ini. Satukanlah hati kami, kuatkanlah persatuan kami, dan jadikanlah kami hamba-Mu yang senantiasa bersyukur dan berbakti. َ
اَ َأنْت َاهس َربانا ََقبال َْمَنا َلِإَنااااب َُاهرَ َأنْت ََو ْنا َلِإَنا ََدْمَيْع َُاهْعلَيْم َْو َُب َْعليحَيم َ
َرَباَََنَا َآَِفََنَُّاََْاه.َنَيَا َحَسًَنََةَِْفََوَََاآلَخََرََةَحَسًَنََةََََْوَيَنَا َعَذََابَْاهناارَُ
سَْبَحَانََرََبَ َََرََبََْاهََعَازََةََعَدْماَا َيََصَُفَْوَنََوَسَالٌَمََعَلَْى َاهدْمََُْرَسََلَْيَ َ
َوَُدْمَْال.ََََهلل َرََْبَاهَعَْدْمََليَ اَاهسَالَُمََعَلَْيَُكَْمََوَرَ ْحَُةَََهللاََوَبَرَكََُا
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat, Bertema Keutamaan Bulan Dzulqadah
3. Berkurban untuk Menjadi Pribadi Paripurna
بَْبَُ ... ا َّلله ُ أَك َْبَُ... ا َّلله ُ أَك َْبَُ ... ا َّلله ُ أَك ا َّلله ُ أَك َْبَُ... ا َّلله ُ أَكُ... ا َّلله ُ أَك َْبَ.. ُ ا َّلله ََُْب
أَك... ِ كَث ِْيًْا وَسُبْحَان َ هللا ِ بُكْرَة ً وَأَصِيْالً, ُ َّللِهاَهلل ُ اَك َْبَْ كَب ِْيًْا وَا ْلَْمْد ُال إِلَه َ إِال ا َّلله
وَحْدَه,صَدَق َ وَعْدَه,وَنَصَرَعَبْدَه,هجُنْدَه ُ وَهَزَم َ اْالَحْزَاب َ وَحْدَه.وَاَعَزُال إِلَه َ إِاله ا َّلله
َعْبُد ُ إاله إِّيه وَالَن َُْبَُ و ََّللِه ِ ا ْلَْمْد ْكَرِه َ اْلكَافِرُوْن. ا َّلله ُ أَكهِين وَلَوِْيَْ لَه ُ الد ه خمُلِص”.
ِْيَْ, وَالهذِى َوْم َ عِيْدًا لِلْمُسْلِم َوْم َ مِن ْ عَظْم ِ اْألَّيه م, هَذَااْلي ا َْلَْمْد ُ هلل ِ الهذِى جَعَل َ هذَااْلي َ
هماَحَلهنَا فِيْه ِ الطهعَامِ, وَحَرِئَاتِ.ههيُوْا عَن ِ الس ْلَْْيَْات ِ وَاجْتَنِب ْعَلُوْا ا ِيَامِ. فَافهعَلَيْكُم ُ الص
هدًاُمَُم هأَشْهَد ُ اَن ْ ال اِله َ اِاله هللا وَحْدَه ُ الَشَرِيْك َ لَهُ, ذُا ْلَْالَل ِ وَا ْلِْكْرَام, وَاَشْهَد ُ اَن ُ
عَبْدُه ُ وَرَسُوْلُه ِ وَسَلهِم ْ عَلَىهه صَلِْيَْ. اَللههُم ْعُوْث ُ ر َْحَْة ً لِلْعَالَم الْمَبَِدِنهسَيِهد ٍ وَعَلى الِهُمَُم َ
َقَد ْ فَاز َ الْمُتهقُوْن َقْوَهللا ِ ف َيَاعِبَادَهللا أُوْصِىن وَاِيهكُم ْ بِت َعْدُ: ف هابِْيَْ. اَم وَاَصْحَابِه ِ أ َْجَْع
الْمُفْلِحُوْنَ.َعَالَ: قاَل َ توَأَذِّنِفِّ ِّٱنلَّاسِّب ِّ َجۡلح ٱٍّتِّني َ مِّن ك ُ ِّ فَجحَلَعََٰ ك ُ ِّ ضَامِّر ٖ يَأ و ٗلا تُوك َ رِّجَاحيَأ ٖ
عَمِّيق.َو َق َالَت َع َال ِِّفَآي ِّةاٗلُ خ َر:
حقُلحوَٰجُكُمح وَأَزح وَٰنُكُمحِإَوخ ح نَآؤُكُمح وَأَبح َكَن َ ءَابَآؤُكُم إِّنٌ
وَٰلح وَأَمح وَعَشِّريَتُكُمٱتُمُوهَاح َتََفح قكُمَِّلَح نَهَا ٓ أَحَب َّ إحضَوحن َ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِّن ُ تَرح شَوٞ َتَح وَتِّجَٰرَةَ
مِّنٱ َِّّّللِِّّوَرَسُولۦِّٖ ِفِّ سَبِّيلِّه وَجِّهَادۦََََتفبَّصُواَِِّت
حََّتَّٰ يَأ حٱ َُّّللِّرِّهحبِّأَمۦَوٱ َُّّللدِّيح ٗلَ يَهٱ َمحقَوح ل
ٱ َفَٰسِّقِّنيح ل٢٤
Muslimin-muslimat, jama’ah Sholat ‘Idul Adha yang dimuliakan Allah
subhanahu wata’ala
با َّلله ُ أَكََُْبا َّلله ُ أَكََُْبا َّلله ُ أَكُو ََّللِه ِ ا ْلَْمْد
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala, di pagi hari ini, Jum’at,10 Dzulhijjah 1446/6 Juni 2025, kita baru saja menunaikan sholat sunah ‘Idul Adha dua raka’at sebagai ungkapan rasa syukur, sekaligus sebagai wujud ketaatan, kepasrahan dan pengabdian diri kita kepada Allah Subhanahu wata’ala, Dzat yang telah memberikan sekian banyak kenikmatan...kesehatan, kesempatan dan berbagai kemudahan dalam mencari penghidupan (ma’isyah) tanpa batas.
Sholawat – salam semoga selalu dilimpahkan, dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarganya, para shahabat, tabi’it-tabi’in dan seluruh ummatnya hingga hari akhir nanti.
Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah ‘Idul Adha, yang kita rayakan hari ini, selalu menjadi momen spesial bagi umat Islam sedunia. Setidaknya ada dua peristiwa utama di hari raya ‘Iedul Adha, atau riyoyo besar ini, yaitu ibadah haji dan ibadah kurban atau penyembelihan hewan kurban. Tepat tanggal 10 Dzulhijjah, saudara-saudara kita yang menunaikan ibadah haji, sedang berada di Mina, melakukan salah satu rukun haji, yaitu lempar jumrah, setelah semalam bermalam di Muzdalifah yang sebelumnya, tanggal 9 Dzulhijjah menunaikan ibadah paling menentukan syah-tidaknya ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah.
وَأَذِّنِفِّ ِّٱنلَّاسِّب ِّ َجۡلح ٱٖتِّني َ مِّن ك ُ ِّ فَج ٍّ عَمِّيقحَلَعََٰ ك ُ ِّ ضَامِّر ٖ يَأ وٗلا تُوك َ رِّجَاحيَأ
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”. (QS. Al Hajj: 27) Para jamaah haji ini sedang menunaikan rukun Islam ke-5 ini sedang melakukan “Muktamar Akbar”, memenuhi panggilan suci dari Allah Subhanahu wata’ala. Para tamu Allah ini sedang melakukan transendensi diri untuk menjadi manusia paripurna, yaitu menjadi kaum menjadi kaum Abrar (seperti doa yang dipanjatkan bagi setiap orang yang berhaji, yaitu hajjan mabruura - menjadi mabrur). Menjadi kaum Abrar, artinya menjadi pribadi yang telah bebas dari kendala diri (internal) dan kandala alam (eksternal). Bebas dari kendali diri artinya, mereka dapat memiliki kecakapan emosi yang baik; mantap kesadaran dirinya, mampu menata/mengendalikan diri secara efektif, mampu menjaga kestabilan motivasi, empati dan keterampilan sosial yang baik. Malas, egois, iri, dengki, suka menunda-nunda pekerjaan, lalai/abai terhadap kewajiban, putus asa dan sebagainya merupakan bagian dari contoh kendala diri yang kadang dialami setiap diri, tidak terkecuali saudara-saudara kita yang sedang berhaji. Sedangkan bebas dari kendala alam (eksternal) artinya pikiran, sikap dan perilakunya tidak lagi dikendalikan oleh budaya, gaya hidup, teknologi dan
sebagainya yang berkembang di masyarakat.
Jamaah Idul Adha Rahimakumullah, menjadi kaum Abrar (mabrur), artinya menjadi pribadi yang berkelimpahan;
kokoh imannya, kesadaran diri dan motivasi yang kuat, tertib ibadahnya, kaya hati, sabar, peduli kepada nasib orang lain, dan berani berkorban sebagaimana pengorbanan Nabiyullah Ibrahim ‘Alaihissalam. (Al Baqarah: 177) : Iman kepada Allah...Memberi sebagian harta kepada karib-kerabat, anak yatim, orang miskin, menunaikan sholat, zakat, menepati janji, sabar/kontrol diri yang baik dan sebagainya
با َّلله ُ أَكََُْبا َّلله ُ أَكََُْبا َّلله ُ أَكُو ََّللِه ِ ا ْلَْمْد....
Di sinilah pertautan ibadah haji dengan peristiwa besar kedua dalam perayaan Idul Adha, yaitu ibadah Qurban. Bahwa ibadah Qurban yang kita tunaikan hari ini merupakan wujud “partisipasi spitual” dalam hubungannya dengan ibadah haji. Artinya bahwa ibadah haji itu hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mampu (istitha’ah), mampu secara ekonomi, juga mampu dan aman untuk melakukan perjalanan ke tanah suci, Tetapi karena faktor keterbatasan kesempatan (quota jumlah jamaah), serta bisa jadi ada sebagian dari kita yang belum mampu dan belum atau tidak
Ada kesempatan menunaikan ibadah haji, maka dituntunkan/disyariatkan melakukan ibadah qurban di tempatnya masing-masing. Bahwa ibadah korban yang dilakukan dengan menyembelih hewan qurban, ini menggambarkan aktifitas yang menunjukkan kesetiaan atau mengandung makna
kebaktian. Keberanian menunaikan ibadah qurban, juga sebagai wujud dari kesempurnaan diri yang kita persembahkan untuk menunjukkan pengagungan dan kebaktian kepada Allah Subhanahu wata’ala.
مِّلُواح و َِلُِّكٱ َعِّدَّةحلَّب ُِّوا و َِلُِّكٱ ََّّللَ كُرُونح تَشح وَلَعَلَّكُمح لَعََٰ مَا هَدَىٰكُم
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur. (QS. Al Baqarah: 185) Menunaikan ibadah qurban yang kita lakukan hari ini merupakan bagian dari ketaatan atas perintah Allah Subhanahu wata’ala.ٓ
إِّنَّاَنَٰكحطَيحأَع َثَرحكَوحٱل١َفَصَل ِّ لِّرَبِّك َ وح َرۡنح ٱ٢َإِّن َّ شَانِّئَك َ هُو ََُتح َبۡلح ٱ
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS. Al Kautsar: 1-3) Jamaah ‘Idul Adha yang dirahmati Allah Prosesi penyembelihan hewan qurban itu, merupakan ibadah yang memiliki beberapa pelajaran penting.
1. Sebagai ibadah atas kecintaan kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim. Bahwa ibadah qurban itu sebagai wujud kecintaan kepada Allah yang melebihi kecintaan kita terhadap harta dunia apapun wujudnya dan seberapapun banyaknya.
2. Sebagai gambaran keberanian kita untuk menyembelih atau memutus segala bentuk ego ke “aku” an yang bisa saja muncul pada pribadi kita. Menyembelih binatang/hewan qurban ini menjadi gambaran sederhana bahwa kita sedang mengendalikan ego kita, menghilangkan sifat-sifat kebinatangan yang bisa jadi kadang atau malah sering muncul dalam diri kita, seperti: kesombongan, ketamakan, kesewenang-wenangan, ambisi yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan sebagainya.
3. Ibadah qurban mengajarkan pentingnya empati dan perhatian serius pada hewan/binatang. Bahwa memperlakukan hewan itu ada adab yang harus dijaga dan dilakukan. Saat kita menunaikan ibadah qurban, maka kita harus memahami bahwa hewan yang kita jadikan qurban juga makhluk Allah Subhanahu wata’ala, yang juga memiliki hak-haknya, seperti halnya kita makhluk manusia. Ini artinya bahwa melalui ibadah korban, kita belajar untuk memahami rasa sakit dan penderitaan makhluk lain. Harapanya, kita dapat merasakan kebutuhan kepedulian terhadap mereka. Pemahaman dan sikap ini penting dalam rangka untuk mengembangkan sifat empati dan memperlakukan semua makhluk Allah dan tata lingkungan/ekologi di sekitarnya dengan penuh tanggungjawab dan bijaksana. Jamaah Idul Adha, muslimin-muslimat yang berbahagia Perayaan hari raya Idul Qurban tahun ini, harapannya kita dapat terus belajar menjadi pribadi paripurna, pribadi yang semakin tulus dalam beribadah, memiliki kesadaran tinggi untuk belajar dari sejarah, belajar menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap dirinya, keluarganya dan masyarakatnya, seperti halnya Nabi Ibrahim
‘Alaihissalam yang dijuluki Awwahun halim.
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun”. (QS. At Taubah: 114) Awwahun halim ini artinya, pribadi yang kebaikannya banyak sekali sampai tidak terhitung banyaknya dan ragam jenisnya. Lebih dari itu, ibadah qurban juga merupakan bagian dari kesadaran diri untuk mendudukkan diri kita, harta, anak dan kedudukan serta apapun yang kita miliki sekarang ini secara benar dan proporsional. Kecintaan kepada Allah dan berjuang di jalan Allah, menjadi pilihan utama daripada kecintaan terhadap materi.
قُلَٓكَن َ ءَابَا إِّن ٌوَٰلح وَأَمح وَعَشِّريَتُكُمح وَٰجُكُم وَأَزحح وَٰنُكُمح ِإَوخ ح نَآؤُكُمح وَأَبح ؤُكُم
ٱتُمُوهَاح َتََفح قَكُم مِّنَِّلَح نَهَا ٓ أَحَب َّ إح ضَوحن َ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِّن ُ تَرح شَوٞ َتَح وَتِّجَٰرَةٱ َِّّّللِِّّ
وَرَسُولۦ ِّٖ ِفِّ سَبِّيلِّه وَجِّهَادۦََتََبَّصُوا فَِِّت حََّتَّٰ يَأ حٱ َُّّللِّرِّهحبِّأَمۦَوٱ َُّّللدِّيٗلَ يَهحٱ َمحقَوح ل
ٱ َفَٰسِّقِّنيحل٢٤
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At Taubah: 24) Setiap orang ada kecenderungan menyenangi harta, anak, jabatan, popularitas dan sebagainya, ini tentu diperbolehkan, karena hal yang demikian itu merupakan bagian dari sunnatullah, itu bagian dari sifat kemanusiaan kita. “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (QS. Ali Imran: 14) Tetapi, kita harus ingat dan sadar bahwa kesenangan pada harta atau materi lainnya itu harus ada batasnya. Semua yang kita miliki tidak ada yang abadi, termasuk jazad kita ini juga cepat atau lambat akan kembali ke asal-muasalnya, yaitu tanah. Lantas apa yang kita banggakan hari ini dari badan kita ini? Kekuatan, kecantikan, ketampanan, popularitas, jabatan dan lain-lainnya? Semua itu ada limit waktunya. Semuanya akan selesai di saat takdir ajal/kematian telah tiba
با َّلله ُ أَكََُْبا َّلله ُ أَكَبهللا أكُو ََّللِه ِ ا ْلَْمْد...
Semoga, kita semua yang menunaikan ibadah Qurban tahun ini, tetap dapat menjaga niat, tulus-ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah Subhanahu wata’ala. Sementara yang belum berkesempatan, semoga tetap dapat menikmati daging qurban dengan rasa syukur – seberapapun adanya dan semoga di tahun tahun mendatang masih ada kesempatan dan dimudahkan untuk dapat menunaikanya.
Semoga kita semua dapat menjadi pribadi paripurna, pribadi yang akan mendapatkan jaminan keselamatan dan kemuliaan dunia-akhirat. أولئك فى جنت ٍ مكرمون
- mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.
با َّلله ُ أَكََُْبا َّلله ُ أَكََُْبا َّلله ُ أَكُو ََّللِه ِ ا ْلَْمْد....
Semoga amal ibadah kita diterima Allah Subhanahu wata’ala. Dan marilah kita berdoa, memohon diampuni semua dosa, diterima amal ibadah dan dikabulkan hajat- hajat kita.
إِّنٱ ََّّللُوَمَلََٰٓئِّكَتَهۥََلَع َيُصَلُّونٱنلَّبِّ ِّييََٰٓأَيُّهَاٱ ََّلَِّّين لِّيمًاح ه ِّ وَسَلِّمُوا تَسحءَامَنُوا صَلُّوا عَلَي٥٦َ
ك َم َا صله ْي َتَع َلىِإ ْب ِره ْي َم و َع َل ِى ألِا ْب َر ِه ْي....مْ
ْهُم ِْيَْ وَالْمُسْلِمَات ِ ا َ ْألَحْيَاء ِ مِن ِْيَْ وَاْملُؤْمِنَات ِ وَاْملُسْلِم ه اغْفِرْلِلْمُؤْمِناَللههُم َوَاْألَمْوَات ِ اِنهك
هعْوَات ِاللهٌ ُمُِيْب َ الد َسَِيْع ٌ قَرِيْب ُههمهحِيْمُ.َا اِنهك َ اَنْت َ اْلغَفُوْرُالر َا وَار ْْحَْن اغْفِرْلَنً
َرَا ْحًُا، وَزِدْن َ فِيه ِ طُمَأْنِينَة هة ً وَته اجْعَل ْ عِيدَن َ هَذَا سَعَادَة ً وَتَال َْحًُا، وَمَسَراللههُموَأُلْفَةً، ِ
ه ْحَاتِ، وَالْيُمْن ِ وَال َْبََكَاتِبِْلَْْيِْ وَالر ْنَا وَهَنَاء ً و َُمََبهةً، وَأَعِدْه ُ عَلَي.َ
الله ُههمَأ ْص ِل ْحَذ َاتَب ْي ِن َناو ََْْي َاَلهِف ْ بِقلُوُب َناَو َج َع َل َن ِا ع َب َادِهللاِإ ْخ َو ًان,َ
و ْاه ِد َن ُسُب َولالهس َالمَو ِنَه َناِم َنُالض ُل َم ِاتِا َلالنور.ْ
ْنَة ً لِلهذينَ كَفَروُا وَاغ َتَْعَلْنا فِت ْيُ * رَبهنا ال َبْنا وَإِلَيْك َ املَص هلْنا وَإِلَيْك َ أَنَكَو رَبهنا عَلَيك َ ت ْفِر ُ
نا إنهك َ أَنْت َ الْعَزيز ُ ا ْلَْكيمهلَنا رَبَ
َْيِْ لَك رَبهنا وَاجْعَلْنا مُسْلِم َهة ً مُسْلِمَة ً لَك َ وَأَرِن مَناسِكَنا وَتُب ْ عَلَيْنا إِنهكِيهتِنا أُمهوَمِن ْ ذُر ُابهأَنْت َ التهوهحِيم ُ *الر
ربه َناأ ِت َن ِا فالدْن َي َاح َس َن ًةَو ِف ْاِآلخ َر ِةَح َس َن ًة َوِق َن َا ع َذ َابالنهار. َوْلَ ا ْم ُد ِهللَر ِهبْا َلع َال ِم َْْي.ِ
ْهَى عَن ِ الفَحْشَآء َن َْبَ وَي َ ِبِْلعَدْل ِ وَا ْْلِحْسَان ِ وَإِيْتآءِذِي الْقُر َيَمُرُن ه هللاعِبَادَهللا...إِن ْ
وَال ُم ْن َك َر و ْا َلب ْغ ِيِْكُم ْ وَاشْكُرُوْه ُ عَلَى نِعَمِههرُوْن وَاذْكُرُواهلل اْلعَظِيْم َ يَذْكُريَعِظُكُم ْ لَعَلهكُم ْ تَذَك ِ
يَزِدْكُم ْ وَلَذِكْر ُ هللاَأ ْك ََْب.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.