Selasa, 12 Agustus 2025

Jokowi dan Kiprah Politiknya

Jokowi Beri Sinyal Gabung 'Partai Mawar', Begini Respons PSI, PPP, hingga Pengamat

Jokowi memberi sinyal lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sekretariat Negara
JOKOWI PILIH PSI - Dokumentasi Presiden Joko Widodo dalam sebuah acara di Universitas Tadulako, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, 30 Agustus 2023. Jokowi memberi sinyal lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Donnie Tokan, sapaan karib Usman M. Tokan, menambahkan PPP memandang Jokowi sebagai tokoh bangsa yang tetap menjaga sikap kenegarawanan meskipun telah lengser dari jabatan presiden.

“Menurut pandangan pribadi kami, biarkan beliau menjadi negarawan dengan segudang pengalaman sampai saat ini,” ujarnya.

Terkait isu kemungkinan Jokowi bergabung ke PSI, Usman menilai hal tersebut sepenuhnya merupakan hak politik pribadi Jokowi

Apalagi, saat ini putra sulung Jokowi, Kaesang Pangarep, merupakan Ketua Umum PSI.

“Kalau pun nanti memilih bergabung ke PSI, itu hak politik beliau. Lagipula sekarang anak beliau juga sudah menjadi Ketum PSI," ucapnya.

"Dalam konteks etika dan moral politik, itu sesuatu yang bagus. Masa bapak di partai A, lalu anak di partai B, kemudian mantu atau cucu di partai C—itu sesuatu yang incredible,” imbuhnya.

Ia menegaskan keyakinannya bahwa Jokowi sebagai salah satu tokoh penting bangsa memahami benar prinsip keberagaman politik di Indonesia.

“Kami sangat yakin dan percaya, beliau sebagai salah seorang tokoh bangsa negeri ini pasti memahami betul apa yang disebut dengan a society with diverse political systems and cultures,” tuturnya.

Pengamat

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, menyoroti pernyataan Jokowi yang lebih memilih bergabung dengan PSI ketimbang PPP.

Menurutnya, Jokowi dan PSI sama-sama menganut paham nasionalis, sedangkan PPP memiliki basis ideologi religius.

“Jokowi yang nasionalis tentu tak sejalan dengan PPP yang menganut religius. Perbedaan ideologis itu tentu aneh bila Jokowi memimpin PPP. Jokowi akan dinilai sosok yang menerima jabatan apa saja tanpa melihat kesesuaiannya,” kata Jamiluddin saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (9/6/2025).

Selain itu, Jamiluddin menilai PSI memiliki kedekatan ideologis dan loyalitas terhadap Jokowi

Bahkan, banyak kader PSI yang disebutnya sebagai loyalis Jokowi sehingga peluang Jokowi untuk memenangkan bursa calon ketua umum partai tersebut sangat besar.

Jamiluddin menyebut kepemimpinan Jokowi di PSI bisa menjadi kelanjutan agenda politik putranya Kaesang Pangarep.

Ia berujar kehadiran Jokowi berpotensi mendongkrak elektabilitas PSI dan membuka peluang masuk ke Senayan pada Pemilu Legislatif 2029.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan