Sabtu, 4 Oktober 2025

HUT Bhayangkara 2025

4 Perbandingan Robot Anjing Polisi dan Anjing Pelacak Detasemen K-9 Polri, Lebih Baik Mana?

Polri bandingkan robodog vs anjing K-9 di HUT Bhayangkara 2025. Mana yang lebih unggul dalam tugas, biaya, dan efektivitas?

Editor: Glery Lazuardi
KOLASE TRIBUNNEWS
ROBOTDOG VS ANJING K9 - : Robot polisi dan anjing robot memberikan hormat kepada Presiden Prabowo dalam defile HUT ke-79 Bhayangkara di Monas, Jakarta (1/7/2025). (Dok. Polri) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara yang digelar megah di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025), Polri memamerkan teknologi terbaru dalam dunia penegakan hukum: Robot Polisi dan Anjing Robot atau Robodog. 

Inovasi ini menjadi sorotan karena dibandingkan secara langsung dengan anjing pelacak konvensional dari Detasemen K-9.

Kehadiran robot-robot ini, termasuk robodog, disebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang Polri dalam menghadapi tantangan keamanan masa depan. 

Namun, publik bertanya-tanya: lebih baik mana antara robot anjing polisi dan anjing pelacak K-9 yang sudah lama menjadi andalan dalam tugas-tugas kepolisian?

Baca juga: 7 Fungsi Utama Polri Bakal Dibantu Robot Humanoid, Apa Saja?

HARI BHAYANGKARA KE-79 - Aksi robot dog K9 Polri yang menunjukkan kebolehannya saat membantu tugas anggota Polri dalam perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). Terlihat robot dog K9 Polri bisa mendeteksi ada bom atau tidak.
HARI BHAYANGKARA KE-79 - Aksi robot dog K9 Polri yang menunjukkan kebolehannya saat membantu tugas anggota Polri dalam perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). Terlihat robot dog K9 Polri bisa mendeteksi ada bom atau tidak. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Berikut ini 4 aspek utama perbandingan antara Robodog dan K-9 Polri:

1. Harga dan Efisiensi Biaya

Robot anjing polisi seperti Unitree Go1 Air dan Go1 Pro dibanderol dengan harga masing-masing sekitar Rp 43,5 juta dan Rp 56,5 juta. 

Sementara robot humanoid G1 mencapai Rp 258 juta per unit. 

Dalam perayaan HUT Bhayangkara, total 20 unit robot termasuk robodog dan humanoid ditampilkan, dengan nilai investasi sekitar Rp 3 miliar.

Sebaliknya, anjing pelacak K-9 seperti German Shepherd atau Belgian Malinois memerlukan biaya pelatihan sekitar Rp 150-250 juta per ekor, termasuk biaya perawatan, makanan, dan pelatihan rutin. 

Meski terlihat lebih murah di awal, robodog tidak memerlukan makan, istirahat, atau pelatih, sehingga dianggap lebih hemat dalam jangka panjang.

2. Kemampuan Tugas dan Fungsi

K-9 telah lama teruji dalam berbagai tugas seperti pelacakan narkoba, bahan peledak, penyelamatan korban, dan pengamanan massa. 

Mereka dibekali insting tajam, loyalitas, dan dapat menjalin ikatan emosional dengan pawangnya.

Namun robodog memiliki keunggulan dalam ketahanan ekstrem: tidak lelah, tahan cuaca, mampu mendeteksi benda berbahaya melalui sensor, dan dapat dikontrol dari jarak jauh.

Menurut Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, robot-robot ini mampu melakukan tujuh fungsi utama kepolisian termasuk patroli pintar, deteksi bahan berbahaya, dan dokumentasi forensik.

3. Pelatihan dan Perawatan

Pelatihan anjing K-9 memakan waktu minimal 10 minggu, dan harus berkelanjutan. 

Mereka juga membutuhkan pemeliharaan intensif, termasuk kesehatan dan kesejahteraan mental.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved