Selasa, 19 Agustus 2025

Hari Bhayangkara 2025

Belajar Integritas dari Jenderal Hoegeng: Keluarga Terima Hadiah Tak Diperbolehkan, Anggap Suap

Hoegeng dikenal sebagai polisi bersih dan anti suap. Bahkan, keluarganya pun sampai tidak diperbolehkan menerima hadiah dari siapapun.

|
Istimewa
INTEGRITAS HOEGENG - Kapolri periode 1968-1971, Jenderal Hoegeng Iman Santoso, dikenal sebagai polisi yang bersih dan anti korupsi. Bahkan, keluarganya sampai tidak diperbolehkan untuk menerima hadiah dalam bentuk apapun. Hoegeng khawatir hadiah itu adalah wujud suap dari pihak tertentu kepadanya. 

TRIBUNNWES.COM - HUT ke-79 Bhayangkara diperingati pada Selasa (1/7/2025) hari ini.

Sosok Kapolri periode 1968-1971 yaitu Jenderal Hoegeng Imam Santoso pun tidak dipisahkan dari sejarah institusi Polri.

Dalam catatan sejarah, dia dikenal sebagai polisi yang berintegritas dan anti suap.

Bahkan, saking tidak mau disogok oleh pihak manapun, Hoegeng sampai melarang keluarganya menerima hadiah.

Pasalnya, hadiah tersebut ditakutkan oleh Hoegeng dijadikan cara pihak untuk menyuap dirinya tetapi lewat keluarganya.

Istri Hoegeng, Meriyati Hoegeng mengaku pernah dilarang suaminya untuk menerima hadiah berupa emas seberat 10 gram dari seorang perempuan.

Adapun perempuan tersebut kehilangan mobil miliknya dan berhasil ditemukan karena jasa Hoegeng.

Meriyati mengungkapkan mulanya, perempuan bernama Ruslan itu melapor kepadanya karena laporan terkait mobil miliknya yang hilang tidak ditindaklanjuti.

"Pada suatu hari ketemu sama saya, dia (Ruslan) bilang 'ibu, ibu, saya kehilangan mobil saya. Saya lapor ke polisi kok nggak ada perkembangannya sama sekali'," katanya dikutip dari YouTube Mata Najwa, Selasa (1/7/2025).

Baca juga: Jelang HUT ke-79 Bhayangkara Penjual Bunga di Makam Jenderal Hoegeng Raup Cuan Jutaan Rupiah

Setelah menerima laporan itu, Meriyati pun langsung melaporkannya ke Hoegeng untuk membantu menyelidiki hilangnya mobil Rusli.

Lalu, tak berselang lama, kasus tersebut pun selesai setelah diurusi oleh Hoegeng.

Bahkan, kata Meriyati, mobil Rusli yang sempat hilang itu berhasil ditemukan dan kembali kepadanya.

"Belum ada sekejap, satu minggu dua minggu, mobil kembali dan dikembalikan kepada ibu itu," ceritanya.

Meriyati bercerita dirinya menerima hadiah berupa 10 gram emas dari Ruslan karena berkat Hoegeng, kasusnya terungkap dan mobilnya dikembalikan.

Dia menduga hadiah emas itu adalah wujud terima kasih karena mobilnya telah ditemukan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan