6 Kebiasaan Anak Sekolah Jepang yang Bisa Diterapkan di Indonesia
Inilah daftar kebiasaan anak sekolah Jepang yang bisa diterapkan di Indonesia, mulai keseragaman antar siswa hingga ruang kelas tidak berubah.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Nuryanti
Setelah pelajaran selesai, mereka berdiri untuk menghormati guru atas usaha dan energi yang telah dicurahkan dalam mengajar.
Guru mengucapkan terima kasih kepada para siswa di akhir kelas sebelum para siswa dipulangkan.
Manfaat dari pendekatan ini dan alasan mengapa dunia perlu mengadaptasinya adalah siswa tidak hanya lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran dengan cara ini, tetapi juga sangat fokus untuk belajar karena pengingat bawah sadar ini bahwa waktu belajar telah dimulai.
Karakter luhur, nilai-nilai luhur yang mengakar, dan perilaku baik sangat digalakkan oleh sistem pendidikan formal.
Nilai-nilai ini dipelajari anak-anak dari lingkungan rumah atau di kelas taman kanak-kanak, tetapi sepanjang masa wajib belajar, sistem ini memotivasi anak-anak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai budaya disiplin dan rasa hormat terhadap orang lain.
3. Menggunakan Transportasi Umum ke Sekolah
Jepang memang memiliki sistem transportasi publik yang sangat baik.
Oleh karenanya, siswa di sana juga dapat memanfaatkannya untuk pergi ke mana pun, tak terkecuali ke sekolah.
Mengutip dari laman Stanford Program on International and Cross-Cultural Education, banyak siswa Jepang yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda jika bepergian.
Sementara, jika tujuan mereka cukup jauh, maka mereka akan memanfaatkan bus atau kereta api.
4. Selalu Tertib di Tempat Umum
Kebiasaan siswa Jepang selama perjalanan ke sekolah diatur oleh sekolah yang bersangkutan.
Kebiasaan-kebiasaan ini merupakan peraturan yang bisa berupa larangan melakukan hal tertentu seperti mengunyah permen karet.
Mulai membaca buku sambil berjalan, dan kebiasaan yang dinilai buruk lainnya.
Namun, setiap sekolah memang punya seragam yang otentik, sehingga mudah untuk mengidentifikasi seorang siswa dari sekolah mana.
Aturan sekolah ini juga kerap kali meminta siswanya tidak mengambil kursi prioritas di kendaraan umum.
5. Ruang Kelas Tidak Berubah
Melansir laman Halfway Anywhere, anak sekolah Jepang tidak berpindah kelas selama menempuh pendidikan.
Kecuali ketika kelas membutuhkan ruang kelas yang dilengkapi peralatan khusus (untuk eksperimen sains, seni, atau terkadang bahkan belajar Bahasa Inggris).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.