Minggu, 7 September 2025

Dedi Mulyadi Vs Pramono Anung, Pengamat Adi Prayitno: Ini Perang Terbuka antara Dua Gubernur

Adi Prayitno menyebut aksi saling sindir Pramono dengan Dedi Mulyadi adalah perang terbuka secara politik.

|
Kolase Tribunnews
PERANG TERBUKA - Pengamat politik Adi Prayitno mengamati aksi saling sindir Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

Capaian jumlah gol hingga piala di berbagai kompetisi menjadi salah satu indikator penentu siapa yang lebih baik di antara kedunya.

"Kita masih ingat bagaimana rivalitas antara Lionel Messi dengan Ronaldo. Wah, hebat luar biasa. Dan bahkan dalam kesempatan di begitu banyak wawancara, Lionel Messi mengatakan bahwa dia bisa meningkatkan kualitasnya karena ada rival yang cukup luar biasa namanya Ronaldo."

"Begitu Ronaldo karena ada Lionel Messi lah kemudian dia terus berlatih menunjukkan bahwa dia adalah pemain terbaik dan bisa melampaui Lionel Messi," kata Adi.

Kembali ke Dedi Mulyadi dan Pramono Anung, ia menilai kinerja yang baik nantinya bisa dipamerkan Pramono maupun Dedi Mulyadi, termasuk banjir dan macet.

"Baik Kang Didi Mulyadi ataupun Pramono Anung di daerahnya masing-masing tinggal pamer tunjukkan kepada publik apa solusi-solusi konkrit yang sudah diperbuat untuk daerahnya masing-masing terkait dengan kemiskinan, pengangguran dan seterusnya dan seterusnya, termasuk juga soal macet terkait dengan banjir," paparnya.

Persaingan menuju Pilpres?

Adi tak menampik jika faktor saling sindir yang menjadi perang terbuka Pramono dan Dedi Mulyadi adalah kompetisi politik level nasional, alias Pilpres.

Pasalnya, Jabar dan DKI dengan jumlah pemilih yang banyak, pemimpinnya selalu dikaitkan dengan tiket maju menjadi capres maupun cawapres.

"Karena tentu gubernur-gubernur di dua provinsi ini adalah mereka yang selalu dikait-kaitkan dengan bagaimana menjadi calon pemimpin di masa-masa yang akan datang."

"Karena kita tahu siapapun yang jadi Gubernur Jawa Barat, siapapun yang jadi Gubernur Jakarta, biasanya kalau ada pemilu terutama Pilpres itu namanya masuk dalam bursa baik sebagai calon presiden ataupun sebagai calon wakil presiden."

Daftar polemik Pramono dan Dedi Mulyadi

1. Polemik Banjir Jakarta

Sebelumnya, Pramono memastikan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta pada Minggu (6/7/2025) pagi, disebabkan kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

"Memang banjir yang terjadi pada hari ini adalah banjir kiriman yang paling utama. Karena curah hujan yang cukup tinggi di atas 200 liter," kata Pramono Anung di TMII Jakarta, Minggu (6/7/2025).

Pramono menjelaskan, saat itu Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta sudah membuka semua pompa untuk mempercepat banjir surut.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan