Rabu, 10 September 2025

Respons Isu Iklim, WWF Indonesia Buat Panduan Keluarga Bebas Sampah

World Wide Fund for Nature Indonesia (WWF Indonesia) bersama Guru Belajar Foundation (GBF) meluncurkan buku panduan elektronik.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
HO/WWF
BEBAS SAMPAH - Penyusun buku "Keluarga Bebas Sampah", Puty Puar, pada sesi diskusi di peluncuran buku secara daring. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, bersama Guru Belajar Foundation (GBF) meluncurkan buku panduan elektronik "Keluarga Bebas Sampah: Refleksi dari Rumah untuk Bumi yang Lebih Baik" secara daring.

Buku ini merupakan respons atas isu iklim yang seringkali terasa jauh dan abstrak, padahal dampaknya mempengaruhi keluarga, baik hari ini maupun masa depan. 

Karya kolaboratif ini memberikan panduan praktis bagi keluarga untuk memulai perjalanan gaya hidup bebas sampah

"Buku ini sekaligus mengajak untuk kita bersama-sama berkomitmen bagaimana menciptakan lingkungan sekolah dan juga rumah. Karena kita tahu pastinya perubahan kecil itu semuanya berawal juga dari rumah," jelas Education Officer WWF Indonesia Dwi Widya Mutiara, dalam siaran pers, Selasa (15/7/2025).

Dwi berharap buku ini dapat memperkuat peran keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dan mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan minim sampah.

“Kita yakin ini adalah kolaborasi bersama untuk kita wujudkan lingkungan kita menjadi lebih baik. Dan pastinya kita harus memulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang, dan mulai dari hal kecil,” ucap Dwi.

"Sekolah bebas sampah bukan mimpi. Kita tahu dan kita bisa kalau kita mau bergerak bersama," katanya. 

Buku elektronik ini akan digunakan oleh sekolah dampingan WWF dan GBF dalam program Zero Waste School. 

Aksesnya gratis dan terbuka untuk seluruh sekolah dan keluarga yang ingin ambil bagian dalam upaya menciptakan gaya hidup berkelanjutan.

Terdiri dari 19 halaman, buku ini ditulis dengan memadukan beberapa gaya penulisan, dari persuasif, naratif, hingga informatif. 

Di awal, pengguna buku akan diajak membayangkan bagaimana gaya hidup sehari-sehari berdampak pada lingkungan dan kualitas hidup.

Lalu dilengkapi dengan lembar aktivitas, praktik baik, pemantik diskusi, hingga rekomendasi bacaan atau tontonan lanjutan.

“Buku ini mungkin nggak bisa langsung membuat sampah di rumah jadi semakin sedikit, tetapi harapan saya buku ini jadi pembuka percakapan dulu bahwa sebetulnya ini tuh (zero waste) bisa jadi sesuatu yang kita usahakan,” terang Puty Puar dari Buibu Baca Buku, yang turut menyusun buku ini bersama GBF.

Menurut Puty, kolaborasi antara sekolah dan orangtua akan memberikan dampak yang signifikan. Dia yakin, pesan gerakan zero waste akan lebih mudah diterima oleh orangtua jika disampaikan oleh guru.

Baca juga: WWF 2024 Bali, Begini Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Tingkatkan Akses Air Minum Layak ke Warga

“Apalagi kalau sudah bisa jadi bagian dari tugas sekolah atau refleksi bersama di sekolah, ini bisa lebih besar dampaknya,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan