Top Rank
10 Hal yang Terjadi pada Tubuh Menjelang Kematian, Menurut Medis
Kematian adalah proses alami yang dialami oleh setiap manusia. Berikut adalah 10 hal yang biasanya terjadi pada tubuh manusia sebelum kematian.
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kematian adalah proses alami yang dialami oleh setiap manusia.
Meski sering kali dianggap misterius, para ahli medis menyebutkan bahwa tubuh memberikan sejumlah tanda dan perubahan yang cukup jelas menjelang akhir kehidupan, khususnya dalam kasus penyakit kronis atau kematian akibat sebab alami.
Berdasarkan penjelasan dari Cleveland Clinic, berikut adalah 10 hal yang biasanya terjadi pada tubuh manusia sebelum kematian:
1. Tidur Lebih Lama dan Aktivitas Fisik Menurun
Orang yang sedang mendekati ajal akan cenderung lebih banyak tidur, bukan untuk memulihkan tenaga, melainkan karena tubuhnya tidak lagi memiliki energi.
Jantung mulai melemah, dan distribusi oksigen ke seluruh tubuh pun berkurang drastis.
Hal ini membuat seseorang merasa sangat lelah, bahkan untuk melakukan aktivitas sederhana sekalipun.
2. Nafsu Makan dan Rasa Haus Menghilang
Tubuh yang sekarat tidak lagi membutuhkan banyak energi atau nutrisi.
Sistem pencernaan melambat, dan tubuh mulai menolak makanan.
Meskipun keluarga biasanya berusaha memberikan makanan sebagai bentuk kasih sayang, dokter akan memberikan panduan kapan bantuan makan perlu dihentikan demi kenyamanan pasien.
Baca juga: Indonesia Peringkat 28 Angkatan Udara Terkuat di Dunia 2025, 10 Besar Negara Mana Saja?
3. Kesulitan Mengontrol Buang Air
Menjelang kematian, otot-otot panggul mulai kehilangan kendali.
Inkontinensia (kehilangan kontrol atas kandung kemih dan usus) menjadi hal umum.
Beberapa bantuan medis seperti kateter atau pelapis tempat tidur digunakan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pasien.
4. Kulit Menipis dan Otot Melemah
Kehilangan berat badan dan massa otot adalah gejala umum.
Bahkan berbicara atau sekadar mengubah posisi tidur bisa sangat melelahkan.
Sel-sel kulit yang mati tidak lagi cepat tergantikan, membuat kulit menjadi sangat tipis dan mudah terluka.
5. Menarik Diri dari Interaksi Sosial
Orang yang mendekati kematian sering kali menarik diri dari aktivitas sosial atau keluarga.
Mereka lebih memilih menyendiri, bukan karena kehilangan rasa cinta, melainkan karena kebutuhan fisik dan emosional mereka berubah.
6. Tanda Vital Menurun dan Tidak Teratur
Tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, dan napas mulai melemah dan menjadi tidak stabil.
Kulit bisa terasa dingin dan lembap. Semakin dekat seseorang pada ajal, semakin drastis penurunan tanda vital tersebut.
7. Gelisah atau Agitasi
Beberapa orang mungkin mengalami lonjakan energi yang singkat menjelang kematian.
Mereka bisa menjadi gelisah, berusaha bangun dari tempat tidur, atau bahkan mencopot alat medis.
Ini adalah reaksi normal yang bisa menjadi tanda bahwa waktu mereka sudah sangat dekat.
8. Perubahan Persepsi Lingkungan
Otak memproses informasi secara berbeda. Orang yang sekarat bisa mengalami halusinasi, salah mengenali orang, atau melihat cahaya terang yang tak terlihat oleh orang lain.
Ini bisa terjadi karena pelepasan zat kimia di otak sesaat sebelum kematian.
9. Masuk ke Kondisi Tidak Sadar
Seseorang akan mulai masuk ke kondisi seperti koma. Ia mungkin tidak sadar, namun masih bisa merasakan sentuhan dan mendengar suara orang-orang terdekat.
Pendengaran dan sentuhan adalah dua indra terakhir yang hilang saat seseorang meninggal.
10. Perubahan Pola Pernapasan
Pola pernapasan akan berubah secara signifikan. Napas bisa menjadi tidak teratur, berat, atau bahkan berhenti sementara.
Jika air liur menumpuk di tenggorokan, bisa muncul suara berderak yang dikenal sebagai "death rattle", yang menjadi pertanda bahwa kematian sangat dekat.
(Tribunnews.com/Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.