Rabu, 10 September 2025
Tujuan Terkait

Kemendikdasmen Bakal Siapkan Skema Pendidikan Jarak Jauh untuk Warga Minim Akses Pendidikan

Pemerintah tengah menyiapkan dan mengembangkan infrastruktur untuk menunjang PJJ di berbagai wilayah di Indonesia.

Penulis: Fahdi Fahlevi
dok. Kemendikdasmen
ILUSTRASI SISWA SEKOLAH - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sedang menyiapkan skema Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk masyarakat yang sulit mengakses lembaga pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kemendikdasmen Tatang Muttaqin mengatakan skema ini diperuntukkan bagi anak-anak di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sedang menyiapkan skema Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk masyarakat yang sulit mengakses lembaga pendidikan.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kemendikdasmen Tatang Muttaqin mengatakan skema ini diperuntukkan bagi anak-anak di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Baca juga: Rapor Pendidikan Indonesia 2025 Resmi Diluncurkan, Kini Terbuka untuk Publik

"Pendidikan jarak jauh ini untuk merespons berbagai situasi-situasi, terutama aspek geografis, juga masalah ekonomi, dan masalah lintas negara," kata Tatang dalam acara Bincang Santai di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Tatang menjelaskan skema PJJ menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

Hal ini khususnya untuk mengurangi angka anak tidak sekolah (ATS) yang jumlahnya mencapai 3,9 juta jiwa.

Secara bertahap, jelasnya, skema PJJ tengah disiapkan melalui peta jalan hingga 2029 mendatang. 

Pada 2025 ini, pemerintah tengah menyiapkan dan mengembangkan infrastruktur untuk menunjang PJJ di berbagai wilayah di Indonesia.

Sementara pada 2026 mendatang, kata Tatang, pelatihan guru dan pengembangan modul pembelajaran dilakukan.

Lalu kemudian dilakukan implementasi PJJ secara bertahap pada 2027.

Pengembangan sistem penilaian dan evaluasi pada 2028, serta konsolidasi dan pengembangan lanjutan pada 2029.

Baca juga: Bangun Nasionalisme Lewat Pendidikan Pancasila: Pentingnya Implementasi Nilai dalam Pendidikan

"PJJ dipilih sebagai strategi karena dia juga menjangkau luas, fleksibel dan inklusif. Dan juga kita bisa mengatasi keterbatasan tenaga pendidik dan sarana, biaya, dan tentu ini juga relevan dengan kondisi saat ini," ujarnya.

Diketahui, implementasi skema PJJ pada tahun ini dimulai dengan skema pilot project untuk anak Indonesia yang berada di Malaysia bagian Timur (Kalimantan), bekerja sama dengan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Kota Kinabalu, SMAN 2 Padalarang, Jawa Barat, dan Universitas Terbuka.

Pilot project ini menyasar anak-anak Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah tersebut, yang memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan. Adapun peserta perdana pilot project PJJ yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2025/2026 ini berjumlah sebanyak 93 orang.

Untuk diketahui pula, Pendidikan Jarak Jauh tidak sama dengan Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan secara daring seperti era pandemi COVID-19 yang lalu.

PJJ juga tidak sama dengan skema Sekolah Terbuka yang mewajibkan adanya guru yang menemui peserta didik. 

PJJ dilakukan dengan pembelajaran menggunakan modul, serta pembelajaran informatif yang dibantu dengan Learning Management System (LMS).

 

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan