Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Kesedihan Ibunda Ditinggal Bripka Cecep, Keinginan Makan Serabi Majalengka Tinggal Kenangan
Kenangan terakhir Nurbaiti, Bripka Cecep kerap mengungkapkan keinginannya untuk makan Serabi Majalengka.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Dewi Agustina
"Dirawatnya waktu itu sekali aja sih. Gejala (penyakit) jantung aja. Kan kalau jantungnya dulu, tapi udah sembuh, gitu," jelasnya.
Tak hanya itu, Nurbaiti juga mengatakan, Bripka Cecep juga memiliki riwayat kolesterol.
Bahkan, menurut ibu sambung korban itu, almarhum sempat melakukan diet untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, mendiang Bripka Cecep juga kerap berolahraga lari atau jogging serta menunaikan puasa di hari Senin dan Kamis.
"Karena dia punya kolesterol, jadi ingin turunkan berat badan," ujar Nurbaiti.
"Selalu puasa Senin-Kamis dia. Malah suka kasih kabar juga dia lagi lari pagi-pagi," pungkasnya.
Sebelumnya, tragedi memilukan terjadi di tengah kemeriahan pesta pernikahan keluarga pembesar Jawa Barat.
Salah satu korban jiwa dalam insiden desak-desakan saat acara pesta rakyat makan gratis di Pendopo Garut adalah seorang anggota kepolisian yang dikenal ramah dan berdedikasi tinggi, Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
Ia mengembuskan napas terakhir saat tengah bertugas mengamankan kerumunan warga yang hadir dalam rangka syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam kerumunan warga yang memadati kawasan Pendopo untuk mendapatkan bagian dari makan gratis, terjadi kekacauan yang menyebabkan puluhan orang kehilangan kesadaran.
Berdasarkan laporan dari lokasi, setidaknya 26 orang sempat pingsan akibat desak-desakan, dan tiga di antaranya meninggal dunia, termasuk Bripka Cecep.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas insiden yang menewaskan tiga orang tersebut.
Dalam keterangannya kepada media, ia mengungkapkan rasa prihatin dan duka atas peristiwa nahas yang menodai kebahagiaan keluarga besar pemerintahan daerah.
"Saya menyampaikan belasungkawa dan berduka cita, kami sampaikan keprihatinan atas peristiwa ini," kata Syakur kepada awak media di Pendopo, Jumat malam.
Syakur menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, korban-korban yang jatuh akibat sesak napas dan kehilangan oksigen saat terjebak dalam kerumunan di pintu masuk area makan bersama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.