Minggu, 28 September 2025

Alasan BEM KM UGM Keluar dari BEM SI Kerakyatan: Tidak Memberikan Teladan yang Membanggakan

Dalam pernyataan resminya, Minggu (20/7/2025), BEM KM UGM menyatakan mundur dari BEM SI. Apa alasannya?

Instagram @bemkm_ugm
MUNDUR DARI BEM SI - BEM KM UGM lewat keterangan resminya di Instagram, Minggu (20/7/2025), menyatakan mundur dari BEM SI. 

TRIBUNNEWS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) menyatakan mundur dari BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan.

Pengumuman ini disampaikan lewat keterangan tertulis yang diunggah di akun Instagram resmi BEM KM UGM, Minggu (20/7/2025).

Kehadiran sejumlah sosok penguasa dalam Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI XVIII di Kota Padang, Sumatra Barat, menjadi alasan BEM KM UGM mundur.

BEM KM UGM menyebut dalam Munas BEM SI XVIII, ketua umum partai politik (parpol) hingga Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, turut hadir.

Momen Munas BEM SI XVIII itu lantas dianggap BEM KM UGM Sebagai tempat penguasa memoles muka di hadapan mahasiswa.

"Forum tersebut menjadi ruang konfliktual nir-substantif sekaligus tempat penguasa memoles muka," tulis BEM KM UGM, dikutip Tribunnews.com, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Aktivis Muda Cipayung hingga BEM Gabung Golkar: Siap Ubah Sistem dari Dalam

"Kehadiran orang-orang yang merupakan simbol kekuasaan, seperti Ketua Umum Partai Perindo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Wakil Gubernur Sumatra Barat, dan Kapolda, serta Kepala BIN Daerah Sumatra Barat - bagi kami, menciderai independensi gerakan," imbuhnya.

Atas hal itu, BEM KM UGM menilai BEM SI tidak bisa memberi teladan dalam bersikap.

Sebab, menurut BEM KM UGM, Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai lembaga pergerakan, harus memberi batas dengan penguasa.

"BEM sebagai lembaga pergerakan, bagi kami, mesti memberi batas yang tegas dan harus berjarak dengan penguasa."

"Tapi, BEM SI tidak memberikan teladan yang membanggakan," tulis BEM KM UGM.

Dalam pernyataannya, BEM KM UGM juga menyinggung soal adanya kericuhan dalam Munas BEM SI XVIII pada Jumat (18/7/2025).

Kericuhan itu membuat dua mahasiswa terluka.

"Ada kekacauan yang berlangsung fajar hari Jumat, 18 Juli 2025. Dua mahasiswa terluka: satu patah tulangnya, satu lebam muka dan berdarah bibirnya," ungkapnya.

BEM KM UGM mengaku prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut.

Meski tak menyebutkan penyebab kericuhan, BEM KM UGM menilai tidak perlu berebut jabatan hingga menimbilkan keributan.

"Kami prigatin dan menyesalkan kejadian itu. Bagi kami, tidak ada jabatan yang berharga untuk direbut sampai harus ribut."

"Kesatuan kita adalah aset berharga bagi gerakan rakyat sipil," kata BEM KM UGM.

BEM Undip Lebih Dulu

Sebelum BEM KM UGM, BEM Universitas Diponegoro (Undip) lebih dulu mengumumkan mundur dari BEM SI Kerakyatan, Sabtu (19/7/2025).

Hal ini juga disampaikan BEM Undip lewat Instagram resminya.

Tak banyak yang disampaikan BEM Undip. Organisasi ini hanya mengatakan mundur dari BEM SI sebagai respons dinamika yang jauh dari semangat persatuan dan integritas gerakan.

"Usai melakukan musyawarah dengan Aliansi BEM se-Undip, merespons dinamika yang jauh dari semangat persatuan dan integritas gerakan, BEM Universitas Diponegoro mengambil sikap untuk tidak bergabung kepada Aliansi BEM SI serta Aliansi Nasional manapun," tulis BEM Undip.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan