Ijazah Jokowi
Jokowi Tegaskan Tak Pernah Perintahkan Kader PSI Dian Sandi Posting Ijazahnya: Dia Sudah Minta Maaf
Jokowi mengatakan dirinya bertemu Dian Sandi saat kader PSI itu berkunjung ke rumahnya dan meminta maaf atas unggahan ijazah di media sosial.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Eks Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan dirinya tidak pernah memerintahkan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, untuk mengunggah ijazah S1 Universitas Gadjah Mada (UGM) miliknya di media sosial.
Pernyataan mengenai Dian Sandi itu, Jokowi sampaikan setelah dia selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (23/7/2025).
Dari 45 pertanyaan, Jokowi mengatakan, ada 10 pertanyaan baru, salah satunya termasuk soal unggahan foto ijazahnya di media sosial yang diunggah Dian Sandi.
Dian Sandi merupakan orang yang pertama kali mengunggah ijazah Jokowi ke media sosial.
Dalam kasus ini, Dian Sandi diketahui sudah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali saat kasus masih dalam proses penyelidikan.
Sementara, saat kasus naik tahap penyidikan, Dian Sandi baru pertama kali diperiksa pada Senin (21/7/2025) lalu.
Jokowi mengatakan, saat pemeriksaan, dia ditanya terkait hubungannya dengan Dian Sandi.
Dia pun menjawab dirinya bertemu Dian Sandi saat kader PSI itu berkunjung ke rumahnya dan meminta maaf atas unggahan tersebut.
"Yang baru tadi mengenai Mas Dian Sandi. Apakah kenal? Kapan pernah bertemu? Apakah saya yang meminta untuk memposting ijazah saya," jelas Jokowi, Rabu, dilansir Kompas.com.
"Saya jawab bahwa saya bertemu di rumah saat Mas Sandi bersilaturahmi dan meminta maaf karena telah memposting ijazah S1 saya," ucap Jokowi.
Jokowi juga menegaskan dirinya tidak pernah memerintahkan Dian Sandi untuk mengunggah foto ijazah S1-nya di media sosial.
Baca juga: Jokowi Buka Peluang Akan Diperiksa di Jakarta jika Ada Pemeriksaan Lagi soal Kasus Ijazah
"Dan juga yang kedua, saya juga tidak memerintahkan untuk memposting ijazah itu di media sosial. Saya jawab apa adanya," tegasnya lagi.
Dian Sandi sebelumnya juga sempat menjelaskan, asal-usul foto ijazah milik Jokowi yang dia unggah melalui akun X @DianSandiU pada 1 April 2025 lalu itu, dia dapatkan dari rekannya.
"Itu sudah saya jelaskan bahkan berkali-kali di podcast. Saya jelaskan juga di media bahwa saya tidak diberikan oleh Kaesang (Ketua Umum PSI, putra bungsu Jokowi), saya tidak diberikan oleh Jokowi, saya tidak diberikan oleh UGM," kata Dian Sandi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (19/5/2025).
"Itu saya dikirimkan teman. dokumen digital. Sudah melalui salinan beberapa kali sampai di tangan saya," ungkap dia.
Alasan Sandi meyakini ijazah Jokowi asli karena foto tersebut disebut sempat diunggah oleh akun media sosial UGM.
"2022 itu, pernah di-posting oleh UGM. Identik dengan yang dikeluarkan oleh UGM. Itu yang membuat saya menulis bahwa itu asli," ucap dia.
Dian Sandi Siap Bela Jokowi
Dian Sandi mengakui dia kerap diseret-seret dalam kasus ini, tetapi dirinya tidak keberatan dengan hal tersebut karena niatnya memang ingin membela Jokowi.
Jadi, dia juga sudah siap dengan segala potensi yang mungkin bisa menjeratnya ke depan.
"Saya sering diseret-seret, maka saya mempersiapkanlah kuasa hukum. Saya niat saya baik, saya ingin membela Pak Jokowi, tetapi di tengah jalan kan seperti ini. Maka saya juga harus siap dengan semua potensi yang bisa menjerat saya ke depan," ungkapnya setelah selesai diperiksa sebagai saksi, Senin, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Dia bahkan menegaskan, dari awal terseret dalam perkara ini, Sandi sudah menyampaikan ingin membela Jokowi.
Sehingga, jika ditemukan bukti apapun terkait kasus, Sandi mengaku tidak masalah dipanggil lagi oleh kepolisian.
"Dari awal saya masuk ke dalam persoalan ini, saya sudah sampaikan bahwa saya ingin membela Pak Jokowi."
"Bahwa kemudian ditemukan bukti-bukti misal seperti ini, seperti ini, ya silakan saja. Saya gak ada masalah sedikit pun. Mau 1000 kali saya dipanggil saya akan datang 1000 kali," tegasnya.
Sandi menegaskan, dia tidak akan goyah sedikit pun dalam membela Jokowi karena dirinya yakin bahwa ijazah eks Presiden RI itu asli.
"Saya tidak akan bergeser sedikit pun. Saya tetap berada pada satu keyakinan bahwa ijazah itu asli dan saya tidak akan mundur sejengkal."
"Saya percaya bahwa hukum ini bisa bekerja dengan baik, pemeriksaan ini bisa berjalan, hasilnya pun pasti akan presisi. Itu saja yang saya percaya," ujarnya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Kompas.com/Fristin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.