Rabu, 17 September 2025

Ma'ruf Amin Minta MUI Bantu Suarakan Dukungan ke Pemerintah: Tidak Usah Takut Dikatakan Antek

Maruf Amin menyebut peran MUI sebagai sadiqul hukumah atau mitra pemerintah yang jujur dan objektif, harus dijalankan secara konsisten. 

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
Igman Ibrahim/Tribunnews.com
Wakil Presiden ke-13 RI, Maruf Amin saat memberikan pidato dalam tasyakuran Milad ke-50 MUI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (26/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden ke-13 RI , Ma’ruf Amin, meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak ragu mendukung program pemerintah jika tujuannya untuk kepentingan rakyat. Menurutnya, sikap tersebut bukan bentuk keberpihakan politik melainkan bagian dari ajaran agama.

Hal itu disampaikan Ma’ruf dalam pidato Tasyakur Milad ke-50 MUI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (26/7/2025).

“Kalau ada program pemerintah benar, baik untuk kepentingan rakyat, tidak usah takut dikatakan menjadi antek pemerintah. Itu harus kita dukung semuanya,” ujar Maruf Amin di hadapan para pengurus MUI.

Baca juga: Prabowo Ngaku Nyaman Berada di Tengah-Tengah PKB dan NU

Ia menyebut peran MUI sebagai sadiqul hukumah atau mitra pemerintah yang jujur dan objektif, harus dijalankan secara konsisten. 

Jika program pemerintah benar, lanjut dia, maka MUI wajib memberi dukungan. Namun jika salah, harus diluruskan tentunya dengan cara yang santun.

“Yang benar itu apa? Kalau benar, dibenarkan. Kalau salah, disalahkan. Itu namanya sadikun sadukun. Bukan membenarkan yang salah, atau menyalahkan yang benar,” tegasnya.

Maruf menyampaikan, program-program pro-rakyat seperti perumahan layak termasuk bagian dari amanah agama. Termasuk, program Prabowo yang memberikan makan gratis yang disebutnya termasuk dalam kategori fardhu kifayah.

“Memberi makan orang yang lapar, menyediakan tempat tinggal bagi yang tidak punya rumah, itu bukan hanya program pemerintah. Itu kewajiban agama dalam rangka khadimul ummah,” jelasnya.

Ia menambahkan, MUI sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah harus menjalankan fungsi ganda mendukung yang benar dan meluruskan yang menyimpang. 

Baca juga: Prabowo Terkesan Sambutan Maruf Amin: Saya Jarang Lihat Tokoh Nasional Bicara Pasal 33 UUD 1945

Namun, koreksi terhadap pemerintah harus disampaikan melalui tausiyah, bukan kritik yang bersifat menyudutkan.

“MUI perlu membetulkan kalau tidak benar. Tapi tidak melalui kritik. Tidak melalui nyinyir. Tapi melalui tausiyah. Tausiyah itu memberi nasihat dari yang mencintai kepada yang dicintai,” ucapnya.

Ma’ruf juga menyinggung semangat Arus Baru Ekonomi Indonesia (ABI) yang diinisiasi MUI sejak beberapa tahun terakhir. 

Menurutnya, pendekatan pembangunan ekonomi dari bawah harus didukung karena sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Seperti dikatakan Pak Prabowo, dari atas itu dengan teori trickle down yang diharapkan nanti netes, ternyata sampai sekarang enggak netes-netes. Jadi dibalik, dari bawah,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan