Gempa di Rusia
10 Wilayah di Indonesia Berpotensi Dilanda Tsunami Imbas Gempa Rusia, Kepulauan Talaud Pertama
Gempa di Rusia berdampak dengan wilayah Indonesia yang berpotensi dilanda tsunami. Berikut 10 wilayah yang terdampak tersebut.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan ada 10 wilayah di Indonesia yang berpotensi tsunami imbas gempa magnitudo 8,7 di Kamtchaka, Rusia, pada Rabu (30/7/2025) pagi.
Berdasarkan rilis pers yang diterima Tribunnews.com, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, menjadi wilayah pertama yang berpotensi dilanda tsunami.
BMKG memprediksi tsunami akan melanda Kepulauan Talaud pukul 13.52 WIB atau 14.52 WITA
Setelah itu, Halmahera Utara, Maluku Utara menjadi wilayah kedua yang berpotensi diterjang tsunami yaitu pukul 14.04 WIB atau 16.04 WIT.
Sementara, wilayah terakhir adalah Kota Gorontalo, Gorontalo, yang diperkirakan oleh BMKG akan dilanda tsunami pada pukul 15.39 WIB atau 16.39 WITA.
Selengkapnya berikut daftar wilayah yang berpotensi tsunami akibat gempa di Rusia:
- Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara: 14.52 WITA/13.52 WIB
- Halmahera Utara, Maluku Utara: 16.04 WIT/14.04 WIB
- Manokwari, Papua Barat: 16.08 WIT/14.08 WIB
- Rajaampat bagian utara, Papua Barat: 16.18 WIT/14.18 WIB
- Biaknumfor, Papua: 16.21 WIT/14.21 WIB
- Supiori, Papua: 16.21 WIT/14.21 WIB
- Sorong bagian utara, Papua Barat: 16.24 WIT/14.24 WIB
- Jayapura, Papua: 16.30 WIT/14.30 WIB
- Sarmi, Papua: 16.30 WIT/14.30 WIB
- Kota Gorontalo, Gorontalo: 16.39 WITA/15.39 WIB
Kepala Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menuturkan tsunami yang berpotensi terjadi di 10 wilayah tersebut memiliki ketinggian 0,5 meter.
"Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status waspada (ketinggian tsunami kurang dari 0,5 meter)," kata Daryono.
Daryono pun mengimbau agar masyarakat di pesisir yang wilayahnya masuk daftar terdampak gempa Rusia untuk menjauhi pantai.
Baca juga: Dampak Gempa Rusia: Jepang-AS Keluarkan Peringatan Tsunami, Kamchatka Sudah Dihantam Gelombang
Hingga kini, dia mengungkapkan belum ada kerusakan yang terjadi akibat dampak dari gempa Rusia tersebut.
Daryono juga menuturkan gempa yang terjadi di Rusia akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench).
"Gempabumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault)," katanya.
Dikutip dari laman BMKG, aktivitas subduksi adalah proses geologi di mana satu lempeng tektonik bergerak di bawah lempeng tektonik lainnya dan umumnya terjadi di batas lempeng konvergen. Proses ini bisa menyebabkan gempa bumi hingga tsunami.
Sementara, dilansir Britannica, lempeng Kamchatka mengacu pada bagian selatan Semenanjung Kamchatka yang berada di atas batas lempeng konvergen tempat lempeng pasifik menunjam ke bawah lempeng Okhotsk.
Adapun lempeng tersebut berada di zona subduski Palung Kuril-Kamchatka.
Di sisi lain, Kamchatka telah dilanda lima kali gempa yang berkekuatan di atas M 7 di mana terakhir kali terjadi pada 25 Maret 2020 lalu dengan kekuatan M 7,5.
Sementara, gempa terkuat di Kamchatka terjadi pada 4 November 1952 lalu denganĀ kekuatan M 9,0.
Akibatnya, tsunami setinggi 15-18 meter menerjang kota terdekat yaitu Severo-Kurilsk.
Berdasarkan data dari pemerintah, gempa disertai tsunami itu mengakibatkan 2.336 orang tewas. Selain itu, pemerintah setempat juga membangun kembali kota tersebut dengan memindahkannya ke lokasi yang lebih tinggi.
Sementara, lokasi kota yang lama dibangun pelabuhan dan berujung dilarangnya penduduk untuk tinggal di sekitar tempat tersebut.
Dampak Gempa di Negara Lain
Gempa di Kamtchaka hari ini dilaporkan telah mengakibatkan jatuhnya korban luka.
"Ada beberapa pasien yang telah dirawat di rumah sakit akibat gempa yang terjadi," kata Menteri Kesehatan Kamtchaka, Oleg Melnikov, dikutip dari TASS.
Dia mengatakan seluruh korban tidak ada yang menderita luka serius.
"Semua korban dalam kondisi baik. Tidak ada luka serius yang terjadi," tambahnya.
Gempa juga berdampak ke beberapa negara di sekitarnya seperti Jepang. Pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima pun berujung dievakuasi karena adanya peringatan tsunami.
Sementara, menurut laporan NHK, tsunami pertama terjadi di Prefektur Hokaido dengan ketinggian 30 cm.
Baca juga: Penampakan Tsunami 4 Meter Hantam Bangunan di Kamchatka Rusia
Selain itu, adapula rekaman yang memperlihatkan warga Jepang berada di rooftop gedung setelah adanya peringatan tsunami imbas gempa di Rusia.
Hawai pun turut terdampak gempa ini. Departemen Transportasi Hawai sampai mengeluarkan pengumuman meminta seluruh penjaga pantai untuk mengimbau agar seluruh pengunjung meninggalkan pesisir.
Pasalnya, beberapa saat setelah gempa terjadi, Hawai juga dilanda tsunami pada pukul 19.00 waktu setempat.
Amerika Serikat (AS) juga berpotensi terdampak akibat gempa di Rusia tersbebut. Bahkan Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS sudah mengeluarkan peringatan potensi terjadinya tsunami di seluruh pesisir barat, dikutip dariĀ The Guardian.
Peringatan ini mencakup wilayah dari perbatasan California dengan Meksiko hingga ke Oregon dan Washington.
Kemudian, peringatan serupa juga ditujukan untuk British Columbia di Kanada, hingga ke Alaska Selatan dan Semenanjung Alaska.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.