Jumat, 8 Agustus 2025

Pimpinan Komisi X DPR Lalu Hadrian Setuju Pelarangan Roblox, Dorong Sekolah Bebas Game Kekerasan

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, setuju dengan Mendikdasmen Abdul Muti, soal larangan anak-anak bermain game Roblox

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Fersianus Waku
GAME ROBLOX - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2025). Ia , setuju dengan Mendikdasmen Abdul Muti, soal larangan anak-anak bermain game Roblox. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, setuju dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti, soal larangan anak-anak bermain game Roblox karena menampilkan adegan kekerasan.

Roblox adalah platform game online multipemain masif yang juga sekaligus platform pembuatan game.

Menurut Lalu, berdasarkan data mayoritas anak di Indonesia telah menghabiskan waktu cukup banyak untuk bermain game.

"Kami di Komisi X sangat setuju, karena berdasarkan data bahwa 65 persen dari anak-anak kita hari ini, terutama yang usia sekolah, menghabiskan waktunya minimal 4 jam untuk main game," kata Lalu kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, kondisi tersebut tentunya tidak ideal bagi perkembangan anak.

Baca juga: Menteri PPPA Khawatir soal Game Roblox, Berpeluang Tingkatkan Kekerasan pada Anak-anak

"Nah, ini tentu menjadi situasi yang tidak baik, situasi yang kurang tepat yang dilakukan oleh anak-anak kita. Sehingga kami mendukung statement yang disampaikan oleh Prof Muti," ujar Lalu.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) II yang meliputi kabupaten dan kota di Pulau Lombok ini mengusulkan agar pemerintah meluncurkan inisiatif pendidikan berbasis digital yang lebih ramah anak, termasuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari game kekerasan.

"Kami juga menyarankan agar ada diluncurkan program sekolah bebas game kekerasan, salah satunya ya Roblox itu sendiri," ucapnya.

Baca juga: Mendikdasmen Larang Game Roblox, Wamenkomdigi: Semangatnya Untuk Lindungi Anak

Lalu pun menekankan pentingnya kolaborasi semua pemangku kepentingan, mulai dari orang tua, pihak sekolah, kementerian, hingga dinas-dinas pendidikan di daerah.

"Dan tentunya kami di DPR RI untuk membuat regulasi, agar anak-anak kita hari ini tidak kecanduan game yang berbau kekerasan," tegasnya.

Lebih lanjut, Lalu mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sebanyak 30 persen peningkatan kekerasan pada anak disebabkan oleh game kekerasan.

"Oleh sebab itu, kita harus segera punya langkah yang cepat, mengantisipasi agar anak-anak kita tidak terjerumus ke dalam game yang mengedepankan kekerasan, bullying, dan kategori-kategori tindakan yang tidak benar yang dilakukan oleh siswa-siswi kita," tuturnya.

Larangan Mendidasmen

Mendikdasmen RI Abdul Muti melarang anak-anak bermain permainan digital Roblox.

Tokoh Muhammadiyah ini menganggap game yang banyak digemari anak-anak ini mengandung unsur berbahaya bagi anak-anak yang secara psikologis belum matang.

Abdul Muti menjelaskan ketidakmampuan anak membedakan realitas dan fiksi membuat mereka cenderung meniru adegan-adegan dalam game, termasuk aksi kekerasan yang lazim terjadi di dunia virtual seperti permainan Roblox itu. 

"Sehingga praktik kekerasan yang ada di berbagai game itu bisa memicu kekerasan dalam kehidupan sehari-hari anak," ujar Abdul Muti saat menghadiri acara peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2025).

Abdul Muti mencontohkan dalam permainan tersebut adegan membanting karakter.

Hal itu dianggap wajar dalam konteks permainan tetapi bisa menjadi masalah serius jika dilakukan dalam kehidupan nyata.

Abdul Muti pun menyoroti pentingnya orang tua dalam mengatasi fenomena paparan digital ini.

Hasil Penelitian Bahaya Roblox Bagi Anak-anak

Jika melihat data pengguna aktif secara global, Roblox termasuk game yang populer di kalangan anak-anak di seluruh dunia termasuk di Indonesia. 

Dikutip dari Statista, jumlah pengguna aktif Roblox untuk usia 13 tahun dan di bawahnya per kuartal kedua 2025 mencapai 39,7 juta pengguna.

Indonesia disebut masuk tiga besar pengguna game Roblox.

Di Roblox, pengguna bisa memainkan berbagai jenis game secara gratis dengan banyak pengguna lainnya. 

Roblox juga menyediakan ekosistem sosial yang memungkinkan pengguna menambahkan teman, mengirim chat, dan membuat obrolan suara.

Untuk pembelian item, Roblox menyediakan mata uang game bernama Robux.

April 2025 lalu, media The Guardian menurunkan artikel risiko bagi anak-anak yang bermain Roblox menurut para peneliti.

Penelitian dimaksud mengungkap betapa mudahnya bagi anak-anak untuk menemukan konten yang tidak pantas di game Roblox.

Apalagi banyak anak-anak berinteraksi di game itu tanpa pengawasan orang tua.

Pada 2024, platform ini memiliki lebih dari 85 juta pengguna aktif harian, diperkirakan 40 persen di antaranya berusia di bawah 13 tahun.

Dalam investigasi yang diperoleh The Guardian, pakar perilaku digital Revealing Reality menemukan sesuatu yang sangat mengganggu bagi anak-anak di game Roblox.

Dimana ada kesenjangan yang meresahkan antara tampilan Roblox yang ramah anak dan realitas yang dialami anak-anak di platform tersebut.

Bahkan orang dewasa dari berbagai belahan dunia juga bisa berinteraksi langsung dengan anak-anak yang bermain game. 

Keresahan muncul jika orang dewasa itu berperilaku tak pantas di dalam platform game. 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan