Kamis, 7 Agustus 2025

Munaslub Partai Golkar

Sekjen Sarmuji Tepis Isu Munaslub Golkar untuk Lengserkan Bahlil: 'Tak Perlu Ditanggapi'

Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji menepis isu Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk melengserkan Ketua Umum Bahlil Lahadalia.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
Istimewa
MUNASLUB GOLKAR - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kalimantan Selatan, Minggu (3/8/2025). Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji menepis isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk melengserkan Ketua Umum Bahlil Lahadalia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji menepis isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk melengserkan Ketua Umum Bahlil Lahadalia.

"Namanya juga isu. Seperti asap tanpa api. Tak perlu ditanggapi," kata Sarmuji kepada Tribunnews.com, Selasa (5/8/2025).

Baca juga: Profil Bahlil Lahadalia, Ketum Golkar yang Diterpa Isu Munaslub, Kursi Beringin 1 Sedang Panas

Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI ini menegaskan kondisi internal partai tetap kondusif. 

Sarmuji meyakini seluruh kader tetap solid di bawah kepemimpinan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut.

"Insya Allah (tetap solid)," ujar Sarmuji.

 

 

Munaslub yaitu forum tertinggi dalam suatu organisasi yang diselenggarakan di luar jadwal musyawarah nasional reguler.

Tujuannya biasanya untuk mengambil keputusan penting secara cepat, seperti pergantian ketua umum, perubahan AD/ART, atau penyikapan terhadap krisis internal.

Munaslub Golkar adalah wacana yang kembali mencuat di tahun 2025, terkait kemungkinan pergantian Ketua Umum Golkar, yaitu Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Partai Golkar Fokus Konsolidasi Lewat Musyawarah Daerah di Seluruh Provinsi, Bantah Isu Munaslub

Meski belum ada keputusan resmi, isu ini telah memicu perdebatan internal dan spekulasi politik nasional.

Sebelumnya, beredar kabar mengenai Munaslub Partai Golkar yang akan digelar dalam waktu dekat. 

Dalam sebuah pemberitaan di media arus utama, disebut bahwa Istana sudah merestui pergantian Bahlil Lahadalia dari kursi Ketua Umum Partai Golkar.

Informasi yang tak memiliki sumber jelas itu bahkan menyebut restu disampaikan gamblang kepada Nusron Wahid, politikus Golkar yang juga 

Dalam pemberitaan itu, Nusron Wahid selaku Ketua DPP Partai Golkar cum Menteri ATR/Kepala BPN, dipanggil menghadap Hambalang dan Munaslub mengganti Bahlil dari kursi Ketum Golkar dieksekusi tahun ini.

Bahlil sendiri resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI yang digelar pada 20-21 Agustus 2024.

Saat itu ia terpilih secara aklamasi menggantikan Airlangga Hartarto yang mundur dari posisi ketua umum.

Di masa kepemimpinannya yang segera memasuki 1 tahun, Bahlil menegaskan bahwa partai berlambang beringin tegak lurus mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. 

Bahlil juga telah menegaskan Golkar bakal mendukung Prabowo hingga Pilpres 2029.

Respons Bahlil dan Nusron

Secara kompak kabar itu dibantah oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan Nusron Wahid, usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kalimantan Selatan, Minggu (3/8/2025). 

Keduanya menampik isu keretakan yang terjadi di tubuh partai berlambang pohon beringin, sekaligus membantah isu adanya munaslub. 

Bahlil menyatakan kabar tersebut tidak berdasar dan tidak punya sumber yang jelas.

"Inilah. Masa mau dipercaya berita yang enggak ada sumbernya, piye toh (gimana sih)," kata Bahlil.

Pada kesempatan serupa, Nusron juga menegaskan tidak tahu menahu soal isu munaslub yang dikaitkan dengan dirinya. 

Dia juga menegaskan tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana maupun di lingkup Partai Golkar yang membicarakan tentang munaslub.

"Pertama saya tidak tahu menahu tentang isu tersebut. Yang kedua, sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang Munaslub," jelas Nusron.

Nusron menjelaskan, fokus utama pembahasan yang melibatkan dirinya dan kelompok kerja di Golkar adalah persoalan-persoalan strategis terkait kepentingan rakyat dan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, bukan konflik internal partai.

"Topik kita hari ini adalah topik tentang pengentasan kemiskinan. Topik tentang bagaimana kita mewujudkan swasembada pangan, topik kita tentang swasembada energi, topik tentang hilirisasi, topik tentang bagaimana menyukseskan perumahan 3 juta untuk rakyat miskin. Tidak ada topik-topik seperti yang saudara sebutkan tadi. Jelas," ucap Nusron.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan