Kamis, 7 Agustus 2025

Rakernas Nasdem

5 Fakta Jelang Rakernas NasDem: Surya Paloh ke Makassar Pakai Private Jet, Sajian 3 Ton Daging

Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh telah tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8/2025) siang, demi menghadiri Rakernas NasDem.

partainasdem.id
RAKERNAS PARTAI NASDEM - Dalam foto: Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8/2025) siang, demi menghadiri Rakernas yang digelar pada Jumat hingga Minggu (8-10/8/2025) akhir pekan ini. Rapat Kerja Nasional atau Rakernas Partai NasDem akan diselenggarakan selama tiga hari, yakni Jumat hingga Minggu, 8-10 Agustus 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Fakta jelang digelarnya Rapat Kerja Nasional atau Rakernas Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Sesuai jadwal, Rapat Kerja Nasional atau Rakernas Partai NasDem akan diselenggarakan selama tiga hari, yakni Jumat hingga Minggu, 8-10 Agustus 2025.

Acara untuk membahas agenda strategis partai ini bertempat di Hotel Claro, sebuah hotel di bawah naungan Phinisi Hospitality Indonesia (PHI) yang beralamat di Jl. AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dikutip dari laman nasdem.id, Rakernas Partai Nasdem menjadi ajang konsolidasi dan penguatan kapasitas kader NasDem se-Indonesia untuk Pemilihan Umum atau Pemilu 2029. 

Nantinya, Rakernas NasDem akan dihadiri sekitar 5.000 kader dari seluruh daerah di Indonesia.

Agenda Rakernas Partai NasDem

Rapat Kerja Nasional ini menjadi forum bagi Partai Nasdem untuk membahas sistem kepemiluan di Indonesia imbas berbagai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Model pemilu ini kan sekian banyak keputusan MK, salah satunya misalkan proporsional terbuka, itu bagaimana nasibnya di tengah tantangan pemilu," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem, Dedy Ramanta dalam keterangannya, dikutip Rabu (6/8/2025).

Partai Nasdem menilai, salah satu tantangan sistem kepemiluan di Indonesia adalah makin mendominasinya politik uang.

Mereka juga menyorot keterikatan masyarakat terhadap partai politik yang semakin menurun pada setiap pemilu.

Menurut Dedy, menurunnya keterikatan masyarakat terhadap partai politik berpotensi menjadi ancaman demokrasi di Indonesia.

Baca juga: Bella Shofie Diminta Dicopot dari Anggota DPRD Buru, Partai NasDem: Dia Tidak Pernah Ambil Gaji

"Bahkan, seluruh partai politik kalau dijumlahkan, angka party id-nya (keterikatan psikologis orang pada partai) kan enggak sampai 20 persen," jelasnya. 

Selain membahas sistem pemilu di Indonesia, Partai Nasdem juga akan membicarakan peta jalan kebangsaan dan peta jalan elektoral.

"Ada dua hal ya, kita ingin dapat peta jalan kebangsaan yang menjadi inset partner state. Kedua adalah peta jalan elektoral, itu inset-nya. Di dalam dua-duanya mengandung problematik yang cukup luar biasa," kata Dedy.

Sajian 3 Ton Daging

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan