Jumat, 8 Agustus 2025

Soal Zikir Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Sekjen PB Jatma Aswaja: Kami Undang Presiden dan Menag

Zikir Kebangsaan dipandang sebagai ruang kolektif untuk menghadirkan kembali nilai-nilai ketuhanan

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ZIKIR AKBAR - Suasana ibadah di dalam Masjid Istiqlal. Pengurus Besar Jamiyah Ahlith Thariqah Al Mutabaroh Ahlussunnah Wal Jamaah (PB Jatma Aswaja) berencana menggelar Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal pada 10 Agustus 2025 mendatang pukul 19.00 WIB. 

Akan Gelar Zikir Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Sekjen PB Jatma Aswaja: Kami Undang Presiden  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Jamiyah Ahlith Thariqah Al Mutabaroh Ahlussunnah Wal Jamaah (PB Jatma Aswaja), akan menggelar Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal pada 10 Agustus 2025 mendatang pukul 19.00 WIB. 

Zikir kebangsaan ini digelar menjelang HUT RI ke-80.

Baca juga: Gelar Zikir Bulan Kemerdekaan, Menteri Agama: Bangsa ini Berdiri karena Doa Ulama dan Tokoh Agama

Pengurus Besar Jamiyah Ahlith Thariqah Al Mutabaroh Ahlussunnah Wal Jamaah (PB Jatma Aswaja) adalah organisasi keagamaan yang berfokus pada pengembangan spiritualitas Islam melalui pendekatan thariqah (tarekat) yang moderat dan inklusif.

Menurut Sekretaris Jenderal PB Jatma Aswaja, KH A. Helmy Faishal Zaini, kegiatan ini juga akan dihadiri oleh berbagai tokoh penting nasional. 

"Kami mengundang secara khusus Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto, Menteri Agama (Menag Nasaruddin Umar), para menteri kabinet, pimpinan TNI-Polri, serta para pemuka agama lintas iman," jelas Helmy, Kamis (7/8/2025).

Kegiatan ini dirancang sebagai momentum spiritual untuk memperkuat komitmen kebangsaan dan persatuan umat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Zikir Kebangsaan dipandang sebagai ruang kolektif untuk menghadirkan kembali nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Susunan Acara

Acara akan diawali Majelis Sholawat Az Zahir Pekalongan sebagai pembuka suasana penuh mahabbah dan doa untuk keselamatan bangsa. 

Selanjutnya, akan dilakukan pembacaan ikrar bela negara dan zikir kebangsaan yang dipimpin langsung oleh para masyayikh dan mursyid thariqah.

Menurut Helmy, di tengah dinamika kebangsaan global, acara ini dirancang bukan sekadar seremoni keagamaan.

"Zikir dan baiat bukan hanya bentuk ibadah individual, melainkan menjadi gerakan kolektif untuk memperkuat persatuan, ketahanan ideologi, dan menolak segala bentuk ekstremisme yang dapat mengancam keutuhan bangsa," katanya. 

Dalam tradisi thariqah, baiat merupakan ikrar kesetiaan murid kepada mursyid dalam menempuh jalan spiritual menuju Allah SWT. 

Meski begitu, jelasnya, dalam konteks kebangsaan, baiat juga dimaknai sebagai komitmen menjaga akidah, keutuhan negara, dan peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin. 

Kegiatan ini, kata Helmy, juga menunjukkan aktualisasi nilai-nilai Islam wasathiyah (Islam moderat) dalam kehidupan publik. 

Kepada segenap pengurus Jatma Aswaja di seluruh Indonesia, Helmy Faishal mengimbau agar turut menyampaikan informasi ini kepada para jamaah dan muhibbin. 

"Kami mohon agar seluruh elemen mendukung dan mensukseskan acara ini bersama-sama. Semoga acara ini membawa berkah dan menjadi titik temu spiritual bangsa," ujarnya.

Keterlibatan tokoh lintas agama mencerminkan bahwa spiritualitas dapat menjadi kekuatan moral bersama untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan bangsa Indonesia yang majemuk.

Ribuan jamaah dan pengikut thariqah dari berbagai wilayah Indonesia diperkirakan akan menghadiri acara akbar ini. 

Para tokoh sufi, ulama pesantren, serta pimpinan ormas Islam turut dijadwalkan hadir, memperkuat barisan spiritual demi Indonesia yang damai, berkeadaban, dan bermartabat.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan