Selasa, 23 September 2025

4 Isu Utama yang Menjadi Sorotan dalam Sidang Umum PBB: Palestina hingga Perjanjian Paris

Inilah 4 isu utama yang akan menjadi sorotan dalam Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo juga akan menyampaikan pidatonya.

Situs resmi PBB/UN Photo/Eskinder Debebe
SIDANG UMUM PBB - Pemandangan Aula Majelis Umum saat Annalena Baerbock (di layar dan di podium), Presiden sesi kedelapan puluh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, membuka rapat pleno pertama Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, di New York, AS pada 9 September 2025. Inilah 4 isu utama yang akan menjadi sorotan dalam Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo juga akan menyampaikan pidatonya. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prabowo Subianto, akan berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum (General Debate) Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dibuka pada Selasa (23/9/2025).

Majelis Umum PBB adalah salah satu dari enam badan utama PBB, yang berfungsi sebagai badan musyawarah, pembuat kebijakan, dan perwakilan utamanya.

5 badan utama PBB lainnya yakni Sekretariat PBB, Mahkamah Internasional (ICJ), Dewan Keamanan PBB, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB serta Dewan Perwalian PBB.

Sidang umum, yang tahun ini merupakan edisi ke-80, akan menampilkan pidato dari 193 negara anggota serta dua negara pengamat, yaitu Takhta Suci dan Palestina.

Namun, perwakilan Palestina diperkirakan hanya akan berpartisipasi melalui tautan video.

Hal ini karena Departemen Luar Negeri AS menolak memberikan visa bagi pejabat Otoritas Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas.

Mengutip Euronews, berikut empat isu utama yang menjadi sorotan dalam Sidang Majelis Umum PBB tahun ini.

1. Palestina

Pengakuan Negara Palestina diperkirakan menjadi salah satu topik terbesar Sidang Umum PBB tahun ini.

Isu ini muncul di tengah meningkatnya tekanan global terhadap Israel atas perang di Gaza, yang segera memasuki tahun kedua, serta krisis kemanusiaan yang mengerikan.

Sebagian besar komunitas internasional juga mengecam rencana Israel memperluas permukiman di Tepi Barat, karena dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Sebagai respons, sejumlah negara termasuk Prancis, Belgia, dan Malta diperkirakan akan secara resmi mengakui kenegaraan Palestina pada sidang hari Senin, demi menjaga harapan solusi dua negara tetap hidup.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga meresmikan langkah tersebut dalam sebuah inisiatif persemakmuran terkoordinasi pada Minggu (21/9/2025), yang melibatkan Australia dan Kanada.

Baca juga: Menteri HAM Akui Atmosfer Positif Jelang Pidato Presiden Prabowo di Sidang PBB

Dalam pernyataan terpisah, ketiga negara itu mengumumkan pengakuan penuh dan tanpa syarat terhadap Palestina, meski mendapat penolakan dari AS dan Israel.

Portugal juga telah secara resmi mengakui Palestina pada Minggu, menjelang sidang dimulai.

Langkah ini kemungkinan akan menuai kritik keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dijadwalkan berpidato di Sidang Umum PBB pada Jumat.

2. Sanksi terhadap Iran

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan