Jumat, 15 Agustus 2025

Dirut Agrinas Pangan Mundur dan Minta Maaf, Rocky Gerung Kasih Pujian: Tahu Ada Problem di Danantara

Sikap undur diri dari Dirut PT Agrinas dan minta maaf, menurut Rocky Gerung, menunjukkan Joao Angelo De Sousa Mota sebagai sosok yang berintegritas.

Tribunnews.com/Irwan Rismawan, Tangkap Layar YouTube/KompasTV
DIRUT AGRINAS MUNDUR - Kolase Foto: Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023) dan Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) Joao Angelo De Sousa Mota mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (11/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga riset isu-isu publik Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menanggapi mundurnya Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) Joao Angelo De Sousa Mota.

Pengunduran diri Joao Angelo disampaikan langsung dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Senin (11/8/2025).

Ada beberapa alasan mengapa Joao Mota memilih mundur dari jabatan bergengsi di perusahaan BUMN yang baru diluncurkan pada 14 Mei 2025 dan akan mengelola 425 ribu hektare lahan produktif untuk lumbung pangan atau food estate tersebut.

Di antaranya adalah birokrasi internal Danantara yang berbelit-belit sampai-sampai ada studi kelayakan atau feasibility study yang diajukan hingga tiga kali hanya untuk sebuah proyek, serta kurangnya dukungan anggaran dan stakeholder, yang pada akhirnya membuat program kerja Agrinas Pangan terhambat.

Dalam operasionalnya, PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) diberi penyertaan model oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) untuk membiayai program yang membantu program ketahanan pangan dan swasembada pangan sesuai dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto.

Joao Angelo De Sousa Mota memutuskan mundur dari Agrinas juga karena merasa belum memberikan kontribusi nyata kepada ekonomi negara dan para petani di Indonesia.

Sembari membungkukkan badan, ia pun meminta maaf kepada Prabowo dan seluruh masyarakat Indonesia karena belum dapat mengemban jabatan tersebut dengan baik.

Keputusan mengundurkan diri ini diambil Joao Mota hanya enam bulan setelah dirinya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) pada 10 Februari 2025 lalu.

Pujian untuk Joao Angelo, Kritik Ada Masalah di Danantara

Rocky Gerung memuji keputusan Joao Mota undur diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).

Sebab, dari pernyataan pengunduran diri dan permintaan maafnya, Rocky menilai, Joao Mota merupakan satu dari sedikit sosok berintegritas di lingkungan BUMN.

Baca juga: Sosok Joao Angelo De Sousa Mota, Dirut BUMN Agrinas Pangan Mengundurkan Diri, Baru 6 Bulan Menjabat

Hal ini disampaikan oleh mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) tersebut dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube-nya, Rocky Gerung Official, Selasa (12/8/2025).

Dengan mengundurkan diri, Joao Mota dinilai tidak semata mencari keuntungan tetapi juga sadar diri belum bisa bertanggungjawab atas tugasnya.

"Iya, mengejutkan sekaligus menyimpan pertanyaan apa penyebab Dirut Agrinas mengundurkan diri," ujar Rocky Gerung.

"Tentu ini berita bagus karena yang bersangkutan secara bertanggungjawab mengucapkan kegelisahan dan kegagalan dia. Lebih dari itu, minta maaf karena setelah enam bulan beliau tidak bisa mensejahterakan petani, kan," tambahnya.

"Agrinas adalah upaya Presiden Prabowo untuk mempercepat penyediaan pangan dan semua hal yang kita tahu tentang integritas akhirnya bisa juga kita temukan pada seorang Dirut Agrinas," kata Rocky.

"Dan itu penanda bahwa tidak semua orang jadi rakus, tidak semua orang ingin terus bercokol pada kedudukannya, sementara publik melihat bahwa tidak ada prestasi," jelasnya.

Rocky juga menyebut, keputusan undur diri ini menunjukkan bahwa Joao Angelo De Sousa Mota tahu ada hal yang bermasalah, baik dalam manajemen BUMN atau di tubuh Danantara itu sendiri.

"Jadi sekali lagi, pertanggungjawaban yang bersangkutan menunjukkan bahwa Pak Dirut ini tahu bahwa ada sesuatu yang enggak beres, entah di dalam manajemen BUMN-BUMN terutama, atau di dalam prioritas bisnis dari holding Danantara ini," papar Rocky.

Menilik undur dirinya aktivis pro-integrasi Timor Timur dengan Indonesia ini dari Agrinas Pangan, Rocky Gerung juga menilai, seharusnya pemerintah menyadari sekaligus membenahi problem yang ada di Danantara.

"Jadi, semua hal yang kemudian kita pahami hari-hari ini menunjukkan bahwa memang masih banyak problem yang harus dibenahi itu," ujarnya.

"Karena dari awal Danantara itu menyimpan banyak kontradiksi atau banyak kontroversi. Karena BUMN diharuskan untuk menyetorkan dividen pada Danantara untuk diolah menjadi aset nasional supaya bisa menimbulkan harapan bahwa di masa depan akan ada dana yang jatuh atau turun menjadi tempat rakyat berharap atas keadilan sosial, atas kemakmuran macam-macam," jelasnya.

"Tapi sekali lagi ini satu bukti baru —bukan bukti aja— 'petunjuk', bahwa Danantara masih banyak masalah di dalamnya tuh," tambahnya.

Rocky berharap, Prabowo dapat merespon implikasi dari keresahan di balik pengunduran diri Joao Mota.

Sebab, masih ada birokrasi yang ribet dan kurangnya efisiensi di tengah ambisi mewujudkan ketahanan pangan nasional.

"Tentu kita ingin lihat bagaimana Presiden menanggapi satu kasus ini dan melihat bahwa ini menjadi latar dari kasus-kasus yang lain yaitu bahwa inefisiensi atau birokratisasi, sementara Presiden ingin mempercepat penyediaan pangan, dan itu kelihatannya yang jadi semacam kerisauan dari sang direktur sehingga dia akhirnya merasa gagal dalam 6 bulan," papar Rocky.

"Tidak ada modal, tidak ada garis start sehingga dia tahu bahwa dia akan gagal juga di hari-hari ke depan," tandasnya.

Poin Pernyataan Undur Diri Joao Mota dari Direktur Utama PT Agrinas

Joao Mota memutuskan mundur dari Agrinas karena merasa belum memberikan kontribusi nyata kepada ekonomi negara dan para petani di Indonesia.

  • Saya, Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, ingin menyampaikan bahwa pada hari ini, tanggal 11 Agustus 2025, mengajukan pengunduran diri yang diserahkan kepada Danantara pada siang hari ini.
  • Kami sudah menduduki jabatan ini persis hari ini kami menjabat selama enam bulan. Kami sampai hari ini belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun kontribusi kami dalam memajukan kesejahteraan petani.

Joao juga menjelaskan, tidak ada dukungan dari stakeholder terkait cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia mencapai kedaulatan pangan.

Menurutnya, hal itu terlihat dari fakta bahwa PT Agrinas Pangan belum memperoleh anggaran untuk melaksanakan segala program yang sudah direncanakan.

  • Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakkan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya.
  • Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan. Contohnya anggaran sampai hari ini, Agrinas Pangan Nusantara masih nol.

Joao pun menilai, cara kerja BPI Danantara masih bersifat terlalu birokratis dan tidak berorientasi bisnis.

Ia mencontohkan, PT Agrinas Pangan sudah tiga kali menyerahkan studi kelayakan atau feasibility study untuk sebuah rencana proyek.

Namun, studi kelayakan itu belum juga mendapat persetujuan karena berbagai alasan.

  • Sehingga sampai hari ini dimintakan lagi FS yang sampai hari ini mungkin ketiga atau keempat kali kita serahkan itu.

Selain itu, Joao mengungkapkan pengunduran dirinya karena merasa tidak cocok dengan cara kerja yang terlalu birokratis tersebut.

Dia mengatakan, cara kerjanya lebih berorientasi bisnis dan bekerja cepat karena sebelum menjadi Dirut PT Agrinas Pangan, dirinya bukanlah seorang birokrat, melainkan bekerja di sektor swasta.

  • Kebetulan dari sektor swasta murni di mana saya biasa bekerja dengan cepat, singkat, dengan prosedur-prosedur yang berpihak kepada bagaimana bisa mempercepat suatu kegiatan, dan berorientasi dengan profit.
  • Budaya ini ternyata sangat jauh daripada yang kami praktekkan selama ini sehingga saya melihat semangat dan keseriusan Pak Prabowo yang luar biasa tidak didukung oleh pembantu-pembantunya termasuk teman-teman di Danantara masih terbelenggu dengan administrasi yang sangat panjang, bertumpang tindih, dan tidak pernah selesai

Joao kemudian membungkukkan badan sembari mengatupkan kedua tangan saat meminta maaf kepada Presiden RI Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat karena belum dapat dengan baik mengemban jabatan tersebut.

  • Jadi perkenankan saya menyampaikan pengunduran diri saya dan izinkan saya untuk meminta maaf. 

(Tribunnews.com/Rizki A./Endrapta Ibrahim P.)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan