Kamis, 2 Oktober 2025

Birokrasi Danantara Berbelit, Dirut Agrinas Putuskan Mundur, Begini Tanggapan CEO Rosan Roeslani

Bikrokrasi di internal Danantara yang berbelit-belit dan tidak kunjung disetujuinya feasibility study membuat Joao mundur dari kursi dirut Agrinas.

Tribunnews/Taufik Ismail
HORMATI KEPUTUSAN MUNDUR JOAO - CEO Danantara Rosan Roeslani di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/7/2025). Rosan sudah mendapat informasi perihal pengunduran diri Joao Angelo De Sousa Mota dari kursi dirut  PT Agrinas Pangan Nusantara dan menyatakan menghormati keputusan mundur Joao.  

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bikrokrasi di internal Danantara yang berbelit-belit dan tidak kunjung disetujuinya feasibility study yang diajukan membuat Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, mengundurkan diri dari perusahaan seperti yang dia sampaikan langsung dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.

Joao merasakan dukungan stake holder di Danantara tidak memadai baginya untuk menjalankan program-program kerja di Agrinas untuk merealisasikan ambisi Presiden Prabowo Subianto mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani sudah mendapat informasi perihal pengunduran diri Joao dari kursi dirut Agrinas.

Dia mengaku menghormati keputusan mundur Joao. Rosan mengatakan, Danantara Indonesia menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara ketat di seluruh aspek operasional.

"Setiap aksi korporasi, termasuk di PT Agrinas Pangan Nusantara, dilaksanakan setelah melalui kajian kelayakan yang komprehensif dan sesuai prosedur yang berlaku," kata Rosan dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (12/8/2025).

Ia menjelaskan, proses yang sedang berjalan memastikan setiap keputusan diambil dengan prinsip kehati-hatian, mendukung keberlanjutan kinerja perusahaan, serta menjaga kepercayaan
pemangku kepentingan.

Dia memastikan Danantara berkomitmen pada transparansi, akuntabilitas, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh entitas usaha.

"Danantara Indonesia menghormati keputusan pribadi Bapak Joao Angelo De Sousa Mota untuk mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara," ujar Rosan.

"Keputusan ini kami hargai sebagai langkah profesional, dan akan diproses sesuai
ketentuan serta tata kelola perusahaan yang berlaku," ucapnya.

Seluruh operasional PT Agrinas Pangan Nusantara dipastikan tetap berjalan normal. Layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan akan dilaksanakan seperti biasa.

Rosan menyebut proses transisi kepemimpinan akan dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana. Hal itu demi kelancaran program strategis serta kesinambungan arah dan tujuan perusahaan.

Joao memutuskan mundur dari Agrinas karena merasa belum memberikan kontribusi nyata kepada ekonomi negara dan para petani di Indonesia.

Baca juga: Alasan Joao Mota Mundur dari Dirut PT Agrinas Pangan: Birokrasi Danantara Berbelit, Anggaran Nol

"Kami 11 Agustus 2025 mengajukan pengunduran diri yang diserahkan kepada Danantara pada siang hari ini."

"Kami sudah menduduki jabatan ini persis hari ini kami menjabat selama enam bulan. Kami sampai hari ini belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun kontribusi kami dalam memajukan kesejahteraan petani," katanya dalam konferensi pers di Jakarta.

Dia juga menjelaskan, tidak ada dukungan dari stakeholder terkait cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia mencapai kedaulatan pangan.

Menurutnya, hal itu dibuktikan dengan PT Agrinas Pangan belum memperoleh anggaran untuk melaksanakan segala program yang sudah direncanakan.

"Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya."

Baca juga: Sosok Joao Angelo De Sousa Mota, Dirut BUMN Agrinas Pangan Mengundurkan Diri, Baru 6 Bulan Menjabat

"Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan. Contohnya anggaran sampai hari ini, Agrinas Pangan Nusantara masih nol," jelasnya.

Joao pun menilai, cara kerja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) masih bersifat terlalu birokratis dan tidak berorientasi bisnis.

Dia lantas mencontohkan betapa berbelitnya birokrasi di Danantara ketika PT Agrinas Pangan sudah tiga kali menyerahkan studi kelayakan atau feasibility study untuk sebuah rencana proyek.

Namun, meski berulang kali mengajukan, belum juga disetujui karena berbagai alasan.

"Sehingga sampai hari ini dimintakan lagi FS yang sampai hari ini mungkin ketiga atau keempat kali kita serahkan itu," katanya.

Selain itu, Joao mengungkapkan pengunduran dirinya karena merasa tidak cocok dengan cara kerja yang terlalu birokratis tersebut.

Dia mengatakan, cara kerjanya lebih berorientasi bisnis dan bekerja cepat karena. Sebelum menjadi Dirut PT Agrinas Pangan, Joao memang bukanlah seorang birokrat tetapi bekerja di sektor swasta.

"Kebetulan dari sektor swasta murni di mana saya biasa bekerja dengan cepat, singkat, dengan prosedur-prosedur yang berpihak kepada bagaimana bisa mempercepat suatu kegiatan, dan berorientasi dengan profit."

"Budaya ini ternyata sangat jauh daripada yang kami praktekan selama ini sehingga saya melihat semangat dan keseriusan Pak Prabowo yang luar biasa tidak didukung oleh pembantu-pembantunya termasuk teman-teman di Danantara masih terbelenggu dengan administrasi yang sangat panjang, bertumpang tindih, dan tidak pernah selesai," jelasnya.

Joao turut meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat karena belum dapat dengan baik mengemban jabatan tersebut.

Setelah itu, Joao langsung membungkukan badan di depan awak media terkait pengunduran dirinya.

Kemudian dirinya mengatupkan kedua tangannya sebagai simbol permintaan maaf.

"Jadi perkenankan saya menyampaikan pengunduran diri saya dan izinkan saya untuk meminta maaf," katanya.

PT Agrinas Pangan Nusantara bergerak merupakan salah satu perusahaan BUMN yang sebelumnya bernama PT Yodya Karya.

Sebelumnya, perusahaan tersebut bergerak di bidang konsultan enginering sebelum berubah fokus ke sektor pangan.

Perusahaan ini pun baru diresmikan pada 14 Mei 2025 lalu. Salah satu mega proyek yang akan dikelola Agrinas Pangan adalah 425 ribu hektare lahan untuk lumbung pangan atau food estate.

Sementara, transformasi Agrinas Pangan Nusantara ditetapkan melalui terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas PP Nomor 39 Tahun 1970 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara Yodya Karya Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Di sisi lain, Joao baru menjabat sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara selama enam bulan sejak pertama kali ditunjuk pada 10 Februari 2025 lalu.

Dikutip dari laman Yodya Karya, penunjukkan dirinya berdasarkan Surat Keputusan Kementerian BUMN Nomor 32/MBU/02/2025.

Joao merupakan sosok profesional yang berpengalaman di bidang konstruksi, pertanian, peternakan, serta industri kreatif. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved