Jumat, 15 Agustus 2025

Profil dan Sosok

Sosok Mayjen TNI Piek Budyakto, Pangdam Udayana Janji Usut Tuntas Kasus Kematian Prada Lucky

Sosok Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Piek Budyakto, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.

Pos Kupang
PROFIL DAN SOSOK - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengunjungi rumah duka Prada Lucky Namo di Asrama TNI Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, Senin (11/8/2025). Berikut Sosok Mayjen TNI Piek Budyakto. 

Piek Budyakto tiba sehari setelah Prada Lucky Namo dimakamkan di TPU Kapadala, pada Sabtu (9/8/2025). 

"Saya kehilangan anggota saya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung dari Sersan Mayor Christian Namo, ini menyedihkan dan sesalkan," ucap Piek Budyakto, dilansir Pos-Kupang.com.

Piek Budyakto menemui orang tua Prada Lucky Namo, yang juga anggota TNI.

"Saya mohon maaf tidak bisa secara langsung ikut pada saat pemakaman. Saya ikut merasakan kehilangan sebagai orang tua," lanjut Pangdam. 

Baca juga: KSAD Jenderal Maruli Pimpin Sertijab 5 Jabatan Strategis, dari Pangdam IX/Udayana Hingga Kapuskesad

Ibunda Prada Lucky Bersimpuh di Hadapan Mayjen Piek Budyakto

Pada momen kedatangan Mayjen Piek Budyakto, ibunda Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey memohon keadilan untuk anaknya. 

Septiana bahkan bersimpuh di kaki Mayjen Piek Budyakto. Ia memohon keadilan untuk anaknya. 

Septiana berulang kali meminta agar anaknya mendapat keadilan, dan memproses pelaku secara transparan. 

"Tolong, saya butuh keadilan bapak. Saya serahkan anak saya sebagai seorang tentara, tolong, saya mohon bapak. Tolong jangan ada fitnah lagi," ucap Paulina berlutut di hadapan Piek. 

Lucky, kata dia, adalah kebanggaan sekaligus penopang hidupnya. Paulina ikhlas kalau anaknya gugur di medan pertempuran. Namun, dirinya tidak terima anaknya justru meninggal di tangan para seniornya. 

"Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum. Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya. Saya mohon keadilan buat anak saya," ucapnya. 

Masih mengutip Pos-Kupang.com, Piek Budyakto kemudian membopong dan menenangkan Paulina. 

Dalam percakapan itu, Piek juga meminta maaf atas peristiwa pilu ini. 

"Saya mohon maaf tidak bisa secara langsung ikut pada saat pemakaman. Saya ikut merasakan kehilangan sebagai orang tua," katanya. 

Pangdam berjanji, semua yang menjadi kewenangannya akan ditindaklanjuti.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan