Momen Beberapa Kali Prabowo Gebrak Podium: Dulu di Kampanye Pilpres 2019, Kini di Sidang Tahunan MPR

Ini bukan kali pertama Prabowo Subianto menggebrak meja atau podium ketika berbicara di depan publik untuk meluapkan emosinya.

Dalam beberapa acara, anak ketiga ekonom Soemitro Djojohadikusumo ini pernah terlihat melakukan gestur tersebut, terutama saat membahas isu-isu yang emosional.

Menggebrak benda di sekitar, seperti meja atau mimbar, bisa menjadi ekspresi yang mewakili sejumlah kondisi psikologis, seperti kemarahan atau frustrasi, ketegangan emosional, hingga tindakan simbolis sebagai penegasan pernyataan atau penggambaran semangat.

Menggebrak mimbar atau meja juga bisa dipandang dalam perspektif positif, yakni tanda keberanian atau semangat, dan perspektif negatif, berupa indikasi agresivitas.

1. Peluncuran Koperasi Merah Putih di Klaten

Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato berapi-api saat acara Peluncuran Kelembagaan 80 Ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

Prabowo memerintah Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit segera mengusut pengusaha serakah dan pengedar beras oplosan.

Sembari sedikit menggebrak meja, Prabowo yakin Kapolri dan Jaksa Agung setia kepada kedaulatan bangsa Indonesia.

Selain itu, Prabowo terlihat menunjuk-nunjuk di hadapan Kapolri dan Jaksa Agung dengan menyebut lebih baik membela keadilan dan rakyat Indonesia sebelum meninggal dunia.

"Jaksa Agung dan Kapolri, saya yakin saudara setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Saya yakin kau setia kepada kedaulatan bangsa Indonesia. Usut tindak!" kata Prabowo.

"Kita tidak tahu berapa lama kita masih di bumi ini. Bisa sewaktu-waktu kita dipanggil yang maha kuasa. Lebih baik sebelum dipanggil kita membela kebenaran dan keadilan kita. Bela rakyat kita," lanjutnya.

2. Peringatan Hari Buruh 1 Mei 2025

Prabowo hadir dan memberi sambutan dalam acara peringatan Hari Buruh Internasional di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2025), dikutip dari video TribunJatim.

Dalam pidato sambutannya, Prabowo menegaskan dirinya tidak takut menghadapi dan menindak para koruptor yang mencuri kekayaan negara demi kepentingan pribadi atau kelompoknya.

Diakuinya, Indonesia memiliki kekayaan alam yang besar, sayangnya banyak maling alias koruptor yang distribusi kekayaan tidak merata atau tidak adil.