Rabu, 27 Agustus 2025

Prabowo Panggil Panglima TNI, Kapolri dan Jaksa Agung, Bahas Maraknya Pelajar Terprovokasi Hoaks

Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pejabat tinggi negara ke Istana Negara membahas maraknya pelajar yang mudah terprovokasi hoaks.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
Capture Video Youtube Sekretariat Presiden
PRABOWO PANGGIL PEJABAT - Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pejabat tinggi negara ke Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/8/2025). Pertemuan itu membahas maraknya pelajar yang mudah terprovokasi oleh berita bohong atau hoaks. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pejabat tinggi negara ke Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/8/2025). 

Dalam pertemuan itu, isu utama yang dibahas adalah maraknya pelajar yang mudah terprovokasi oleh berita bohong atau hoaks.

Baca juga: Polisi Pastikan Kabar Bobotoh Meninggal di Kericuhan Yogyakarta Adalah Hoaks

Hoaks adalah informasi palsu atau bohong yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk menyesatkan, memanipulasi, atau memprovokasi orang lain. 

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudianto, mengatakan dirinya turut hadir dalam rapat bersama Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, dan pejabat lainnya. 

Aris mengungkapkan Prabowo menekankan pentingnya menjaga kondusivitas nasional dan mencegah generasi muda terseret pada aksi-aksi destruktif.

 

 

"Saya tadi dipanggil pak Presiden, membahas segala macam tentang situasi di Indonesia. Kemudian, saya mengimbau aja atau memberikan sedikit kepada seluruh masyarakat khususnya kepada adek-adek kita yang masih remaja yang masih sekolah. Jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang sekarang ini tidak jelas dari sumbernya," kata Aris.

Prabowo, kata dia, menyoroti perkembangan teknologi, termasuk artificial intelligence (AI), yang kerap dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks secara masif. 

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem atau mesin yang mampu meniru kecerdasan manusia. 

AI bisa melakukan tugas-tugas seperti belajar, berpikir, mengambil keputusan, mengenali suara dan gambar, bahkan berinteraksi dengan bahasa manusia.

"Apalagi sekarang ini ada artificial intelligence (AI). Jadi harus menyaring berita itu ya, karena sekarang ini rentan sekali saat Indonesia sedang membangun seperti ini, semua sudah bagus mungkin ada pihak-pihak yang tidak ingin Indonesia ini maju," ujarnya.

Aris mengingatkan ada kelompok tertentu yang ingin Indonesia selalu gaduh, sehingga masyarakat perlu berhati-hati. 

"Sekali lagi adik-adik jangan mudah terprovokasi dengan berita hoaks. Harus benar-benar tajam, harus dilihat asal beritanya. Jangan mudah untuk melakukan kekerasan ya," tegasnya.

Lebih lanjut, Aris menyampaikan pesan Presiden bahwa program-program pembangunan nasional telah berjalan baik hingga ke tingkat masyarakat bawah. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan