Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Kadispenad Bantah Ada Anggota TNI AD Jadi Provokator Saat Demo, Beberkan Kronologi Kejadian
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membantah ada anggotanya yang ditangkap maupun menjadi provokator dalam aksi demo belakangannya.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membantah ada anggotanya yang ditangkap maupun menjadi provokator dalam aksi demo di Jakarta dan daerah yang berujung ricuh beberapa hari ini.
Ia pun memberikan klarifikasi terhadap video yang memperlihatkan seorang pria ditangkap Brimob Polri dan menunjukkan kartu tanda anggota TNI.
Menurutnya peristiwa tersebut bukan terjadi di Petamburan, Jakarta Pusat.
Tetapi, kejadiannya di Palembang Sumatera Selatan.
Ia pun memastikan bila anggota TNI AD tersebut bukan provokator demonstrasi.
"Itu bukan provokator, yang bersangkutan anggota Yonkav 5 yang sedang melaksanakan training camp atau pemusatan latihan pencak silat di Palembang," kata Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada Tribunnews.com, Minggu (31/8/2025).
Baca juga: Prabowo Sebut Aksi Demo di Sejumlah Daerah Sudah Mengarah ke Makar dan Terorisme
Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan saat kejadian anggota TNI AD tersebut keluar untuk mencari makan bersama rekannya seorang warga sipil yang difabel.
Selain itu, anggota TNI AD tersebut membawa Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk berjaga-jaga dari situasi yang tidak diinginkan.
"Saat kejadian, Brimob sedang menghalau massa, yang bersangkutan berdiam di pinggir jalan tidak ikut lari," katanya.
Baca juga: Presiden Prabowo Mendadak Gelar Sidang Kabinet di Hari Libur Minggu, Bahas Maraknya Demo?
Ketika dia sedang berdiam, kemudian didatangi Brimob dan langsung dipegang leher serta tangannya.
Kemudian, anggota TNI AD yang belakangan diketahui bernama Pratu Handika Novaldo, menyampaikan bila dirinya merupakan anggota TNI.
"Setelah itu yang bersangkutan menyampaikan kalau dia adalah anggota TNI, tapi oleh Brimob justru direspons dengan kalimat yang bersangkutan sebagai provokator," ucapnya.
Pratu Handika Novaldo lantas menunjukkan KTA TNI dan akhirnya ia pun dilepaskan.
"Setelah kejadian tersebut yang bersangkutan langsung dilepaskan dan kembali ke satuan," ucapnya.
Ia pun menyayangkan peristiwa tersebut, mengingat Pratu Handika Novaldo sudah melaksanakan prosedur keamanan dan ketertiban dengan keluar membawa KTA sebagai identitas.
"Yang bersangkutan tidak berlari saat massa dihalau Brimob, lalu didatangi Brimob dan dituduh sebagai provokator meski sudah berdiam diri dan menyampaikan sebagai anggota dengan menunjukkan KTA-nya," katanya.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sumsel, Kombes Pol Susnadi menyampaikan permintaan maaf terkait peristiwa tersebut.
Ia mengatakan peristiwa terjadi karena adanya kesalahpahaman pada saat menindak pelaku perusakan pos polisi dan gedung DPRD Sumatera Selatan.
"Terjadi kesalahpahaman pada saat melakukan penindakan pelaku geng motor yang merusak pos polisi dan gedung DPRD. Adapun kerusakan meliputi gedung DPRD Sumsel, Pos Ditlantas kami kejar sampai samping SPBU hotel Amaris," ujar Kusnadi dalam video yang diterima Tribunsumsel.com.
Rombongan pelaku kabur, sehingga anggota Brimob mengejar sampai SPBU samping Hotel Amaris.
Kemudian anggota Brimob melihat Pratu Handika Novaldo ada di seputaran wilayah tersebut.
Mulanya, personel Brimob melakukan pemeriksaan awal karena menduga anggota tersebut terlibat.
Namun ketika diperiksa kembali ternyata ada kesalahpahaman.
"Setelah kami periksa bahwa Pratu Handika tidak ada indikasi terlibat dengan peristiwa pembakaran. Adanya kesalahpahaman ini kami mohon maaf atas apa yang terjadi," katanya.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Eko Syah Putra mengatakan saat kejadian Pratu Handika Novaldo sedang libur.
"Bahwa anggota tersebut sedang waktu libur, sudah menunjukkan KTA kepada Brimob," ujar Kapendam saat dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (31/8/2025).
Eko menegaskan anggota tersebut sedang libur dalam pelatihan kader Pencak Silat Militer.
"Itu anggota Yonkav 5. Yang bersangkutan sedang libur dalam Latihan Kader Pencak Silat Militer," katanya.
Diketahui beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda diamankan oleh personel Brimob Polda Sumsel saat terjadi peristiwa perusakan pos polisi dan pos sekuriti DPRD Provinsi Sumsel.
Dalam video yang berdurasi 19 detik itu, memperlihatkan Dansat Brimob Kombes Susnadi bersama anggotanya mengamankan seorang anggota TNI memakai pakaian kaus warna hitam, lalu menunjukkan kartu identitas anggota tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.