Rabu, 3 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Daftar 6 Korban Tewas Buntut Demo Ricuh di Sejumlah Daerah, Ada Mahasiswa, Staf DPRD, Driver Ojol

Enam orang meninggal dunia akibat aksi massa di sejumlah daerah  Indonesia dalam sepekan terakhir ini. ada mahasiswa staf dprd, hingga driver ojol.

Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
DEMONSTRASI - Mahasiswa gabungan dari sejumlah kampus terlibat bentrok dengan polisi saat demonstrasi di sekitar Jalan Semanggi Jakarta dekat Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025). Tercatat ada orang meninggal dunia buntut aksi masa di berbagai daerah Indonesia pada 25-31 Agustus 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam orang meninggal dunia akibat aksi massa di sejumlah daerah  Indonesia dalam sepekan terakhir ini.

Enam korban meninggal dunia tersebut masing-masing atas nama Affan Kurniawan (21), Muh Akbar Basri alias Abay, Sarina Wati, Syaiful Akbar, Budi Haryadi, dan Rheza Sendy Pratama.

Peristiwa yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut terjadi di Jakarta, Makassar Sulawesi Selatan, dan Yogyakarta.

Demonstrasi besar yang berujung ricuh di sejumlah daerah di Indonesia dipicu kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI yang melebihi Rp 100 juta.

Hingga akhirnya muncul ajakan untuk melakukan demonstrasi di DPR RI pada Senin (25/8/2025).

Baca juga: Tangis Sri Mulyani di Polda Jateng, Anak Hilang Semalaman Ternyata Diamankan Polisi Saat Demo Ricuh

Demonstrasi pada 25 Agustus di depan Gedung DPR berakhir ricuh. Meskipun begitu massa masih bisa dikendalikan.

Demonstrasi semakin membesar setelah driver ojek online, Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis (Rantis) di Pejompongan, Jakarta Pusat saat polisi membubarkan massa pada Kamis (28/8/2025) malam.

Setelah peristiwa tersebut, aksi massa merembet ke berbagai daerah di Indonesia, satu di antaranya Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga:  Mahasiswa Amikom Yogya Rheza Sandy Pratama Tewas saat Demo, Pihak Kampus Minta Polisi Investigasi

Empat orang dilaporkan meninggal dalam aksi massa di Makassar, Sulawesi Selatan.

Akbar Basri alias Abay, Sarina Wati, Syaiful Akbar, dan Budi Haryadi meninggal dunia setelah gedung DPRD Kota Makassar dibakar saat aksi massa pada Jumat (29/8/2025) malam.

Terbaru, seorang Mahasiswa Rheza Sendy Pratama dikabarkan meninggal dunia setelah terjatuh dari sepeda motor dalam aksi massa di Yogyakarta pada Minggu (31/8/2025)

Berikut daftar lima korban meninggal dunia aksi massa berujung ricuh di sejumlah daerah di Indonesia:

1. Affan Kurniawan Terlindas Rantis

Korban pertama atas nama Affan Kurniawan (21).

Affan merupakan pengemudi ojek online (ojol).

Ia tewas setelah mobil rantis milik Brimob Polri melindasnya di jalan kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Rekan Affan sesama pengemudi ojol, Hafidz, mengatakan korban tak ikut turun aksi ke jalan ketika mobil Rantis Brimob melindasnya.

Saat kejadian, Affan menyeberang jalan hendak mengantarkan orderan makanan untuk pelanggan.

"Dia enggak ikut demo, lagi mau nyeberang kena mobil Barracuda ngebut, jadi kelindes. Teman-teman yang lihat langsung bawa ke rumah sakit, tapi di perjalanan enggak ketolong, meninggal di perjalanan," jelas Hafidz di rumah duka kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025), dilansir TribunJakarta.com.

2. Akbar Basri alias Abay, Terjebak Saat Gedung DPRD Makassar Terbakar

Dilansir dari Tribuntimur.com, Akbar Basri alias Abay dikenal sebagai fotografer aktif di Bagian Humas DPRD Makassar. 

Sosok yang selalu hadir di balik kamera, mengabadikan rapat, kunjungan, dan momen penting wakil rakyat.

Sabtu malam, ia terjebak di dalam gedung saat api membesar pada Jumat, 29 Agustus 2025, malam.

Diduga, Abay tak sempat menyelamatkan diri dari kepulan asap tebal saat Gedung DPRD Makassar dibakar massa.

Jenazahnya ditemukan tim Damkar saat penyisiran dini hari.

3. Sarina Wati, Terjebak Saat Gedung DPRD Makassar Terbakar

Sarina Wati merupakan Staf DPRD Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia meninggal dunia saat peristiwa pembakaran gedung DPRD Makassar oleh massa aksi demonstrasi.

Ia meninggal dunia saat dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar.

Sarina terjebak di ruang Humas gedung DPRD Makassar saat api berkobar pada Jumat, 29 Agustus 2025, malam.

Ia mengalami luka bakar pada wajah sebelah kiri, tangan, perut hingga kaki.

Sarina dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Guru Lamba, Dusun Bampesu, Desa Kalero, Kecamatan Kajuara, Bone pada Sabtu (30/8/2025) siang.

4. Syaiful Akbar, Meninggal Saat Berupaya Menyelamatkan Diri Dari Kebakaran Gedung DPRD Makasar

Syaiful Akbar merupakan Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan.

Saat kejadian terbakarnya gedung DPRD Makassar, Syaiful hadir mewakili camat dalam Rapat Paripurna APBD Perubahan 2025, Jumat (29/8/2025) malam.

Saat api membesar, ia terjebak di lantai empat dan nekat melompat dari balkon lantai 4 DPRD Makassar demi menyelamatkan diri.

Namun, upayanya tak berhasil hingga akhirnya Syaiful menghembuskan nafas terakhir.

Jenazahnya sempat dilarikan di RS Grestelina.

5. Budi Haryadi, Meninggal Saat Berupaya Menyelamatkan Diri Saat Gedung DPRD Makassar Terbakar

Budi Haryadi S (30) merupakan aggota Satpol PP Kota Makassar.

Ia melompat dari lantai 4 Gedung DPRD Makassar saat gedung anggota dewan tersebut terbakar.


6. Rheza Sendy Pratama, Diduga Terjatuh Dari Sepeda Metor Saat Demonstrasi di Yogyakarta

Rheza Sendy Pratama merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi 2023, Universitas Amikom Yogyakarta.

Berdasar keterangan rilis resmi BEM Amikom Yogyakarta, disebutkan pada Minggu (31/8/2025), pada saat aksi demonstrasi besar-besaran yang tengah bergema di Yogyakarta, Rheza turut hadir sebagai bagian dari barisan perjuangan mahasiswa.

Di tengah situasi kacau, motor yang ditungganginya mati ketika hendak berbalik arah.

Tiba-tiba aparat menembakkan gas air mata dan membuat Rheza terjatuh.

Jenazah Rheza dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

Pihak Amikom Yogyakarta masih menunggu informasi resmi dari kepolisian terkait kronologi kejadian.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Amikom Yogyakarta, Dr Achmad Fauzi SE MM menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya belum memperoleh keterangan lengkap mengenai peristiwa yang merenggut nyawa mahasiswa tersebut.

“Karena itu tidak dalam pantauan kami, kami tidak tahu persis kejadiannya. Informasi baru kami terima siang tadi, dan polisi pun belum memberi keterangan. Kami fokus mendampingi almarhum dulu, mulai dari rumah sakit hingga ke rumah duka,” kata Achmad Fauzi dikutip dari tribunjogja.com.

Ia menambahkan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Amikom juga belum memberikan kronologi resmi. 

(Tribunnews.com/ Tribuntimur.com/ siti aminah/ Tribunjogja.com/ bunga kartika/ Tribunjakarta.com/ Arya Bima)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan