Jumat, 5 September 2025

Maulid Nabi Muhammad SAW

10 Pidato Maulid Nabi 2025 yang Singkat, tapi Menyentuh dan Penuh Makna

Tradisi yang paling umum dalam perayaan ini adalah menyampaikan pidato atau ceramah seputar akhlak dan risalah kenabian Nabi Muhammad SAW.

Freepik
MAULID NABI 2025 - Foto ini diambil dari Freepik pada Senin (25/8/2025). ATradisi yang paling umum dalam perayaan ini adalah menyampaikan pidato atau ceramah seputar akhlak dan risalah kenabian Nabi Muhammad SAW. 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)

Mari jadikan peringatan Maulid ini sebagai pengingat untuk terus berupaya meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari hal-hal kecil, seperti senyum kepada sesama, berkata jujur, hingga berbuat baik kepada siapa pun tanpa memandang suku, agama, atau status sosial. Dengan demikian, kita akan menjadi umat yang layak menerima syafaatnya di hari kiamat kelak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: 50 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2025 Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Media Sosial

2. Pidato Maulid Nabi: Membangun Ukhuwah Islamiyah ala Rasulullah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang saya hormati Bapak/Ibu guru, para alim ulama, serta hadirin yang saya cintai.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Hadirin sekalian,

Peringatan Maulid Nabi adalah momen penting untuk kembali merenungkan bagaimana Rasulullah SAW berhasil membangun masyarakat Madinah yang solid dan penuh persaudaraan. 

Meskipun terdiri dari berbagai suku dan agama, beliau mampu mempersatukan mereka di bawah naungan Islam. 
Konsep ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam adalah kunci keberhasilan beliau.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

"Perumpamaan kaum mukminin dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam."

Hadis ini mengajarkan kita bahwa persaudaraan sesama muslim haruslah seerat ikatan satu tubuh. Rasulullah juga menunjukkan teladan toleransi dan kasih sayang kepada non-muslim. 

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surat At-Taubah ayat 128:

"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."

Ayat ini menggambarkan betapa peduli dan sayangnya Rasulullah kepada umatnya. Mari kita teladani semangat persaudaraan ini. Hapuslah perbedaan yang ada, jalinlah silaturahmi, dan saling tolong-menolong. Dengan begitu, kita akan menciptakan masyarakat yang damai, harmonis, dan sejahtera, seperti yang dicita-citakan oleh Rasulullah SAW.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan