Jumat, 5 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Ferry Irwandi Kritik Pemerintah yang Fokus Kejar Aktor Demo, Sesalkan Adanya Gas Air Mata di Kampus

Aktivits dan pegiat media sosial Ferry Irwandi menyoroti langkah pemerintah yang hanya berfokus mencari aktor demonstrasi di berbagai daerah.

Penulis: David AdiAdi
Editor: Sri Juliati
YouTube Ferry Irwandi
KRITIK LANGKAH PEMERINTAH - Ferry Irwandi menyampaikan kritik untuk Pemerintah yang dinilai hanya berfokus mencari sosok aktor di balik demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah daerah. Ia pun juga menyoroti langkah kepolisian yang menembakkan gas air mata di lingkungan kampus. 

TRIBUNNEWS.COM – Ferry Irwandi yang merupakan aktivis dan pegiat sosial media angkat bicara perihal langkah yang diambil oleh Pemerintah.

Mantan pegawai Kementerian Keuangan itu menilai bahwa Pemerintah saat ini hanya berfokus untuk memburu aktor atau dalang dibalik aksi demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkis di sejumlah daerah di Indonesia, alih-alih membereskan permasalahan yang menjadi penyebab aksi massa.

“Pemerintah cuma fokus membahas sosok aktor di balik demo di sejumlah daerah, bukan menyelidiki penyebab aksi pergerakan massa,” kata Ferry, dikutip dari Wartakotalive.com pada Rabu (3/9/2025).

Ia juga menekankan demonstrasi besar-besaran tidak akan terjadi jika pemerintah menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik.

"Kalau kita bicara silogisme, semua pihak bisa, semua kemungkinan bisa. Tapi kalau pemerintahnya berjalan dengan baik, ini semua gak akan terjadi," sambungnya.

Ferry juga menganggap Pemerintah keliru dalam mengindentifikasi inti masalah dari kericuhan yang terjadi.

Dia pun menyinggung soal tunjangan anggota DPR yang naik di tengah kesulitan masyarakat mencari pekerjaan. 

Baca juga: Rekam Jejak Delpedro Marhaen, Direktur Lokataru Foundation yang Diduga Ditangkap Polda Metro Jaya

"Identify problemnya bukan kausalitas dari situ, kenapa anggota DPR merespons seperti itu? Kenapa aparat represif? Kenapa kebijakan publik seperti ini? Kenapa ketika daya beli menurun, orang-orang sulit mencari pekerjaan, anggota DPR harus naik tunjangannya?" tutur Ferry.

Selain itu, Ferry juga mengungkapkan analisisnya terkait aksi massa yang belakangan berakhir ricuh.

Menurutnya, terdapat dua faktor utama yang memicu kondisi tersebut, yaitu tindakan aparat di lapangan dan perilaku massa.

"Kalau kita bicara penyebab, ada dua hal. Pertama tindakan aparat, kedua perilaku massa. Ini yang harus kita baca secara hati-hati,” kata Ferry.

Ferry menegaskan, rentetan aksi yang terjadi sejak 25 Agustus telah menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. 

“Sejak tanggal 25 sampai sekarang, ada sembilan orang meninggal. Itu bukan sekadar angka, itu nyawa manusia. Ada luka yang tidak akan pernah hilang bagi keluarga mereka,” katanya.

Baca juga: Gustika Jusuf Hatta Kritik Presiden Prabowo: Polisi di Bawah Komandonya, Dia Ikut Bertanggung Jawab

Sesalkan Penembakan Gas Air Mata di Lingkungan Kampus

Ia pun juga menyayangkan sikap aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata di lingkungan kampus.

Menurut Ferry, tindakan itu jelas keliru. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan