Jumat, 5 September 2025

Diplomat RI Ditembak di Peru

Komisi I DPR RI Desak Pemerintah Usut Tuntas Kasus Penembakan Diplomat Zetro Leonardo Purba di Peru

Komisi I DPR RI meminta pemerintah untuk mengusut tuntas kasus penembakan Diplomat Zetro Leonardo Purba yang bertugas di Peru.

Penulis: David AdiAdi
Editor: Suci BangunDS
Dok. DPR RI
USUT KASUS PENEMBAKAN - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono. Dave Laksono meminta Pemerintah mengusut kasus penembakan terhadap Zetro Leonardo Purba, Diplomat Indonesia yang bertugas di Lima, Peru, Senin (1/9/2025). 

Zetro Leonardo Purba yang berusia 40 tahun ini, meninggal dunia ketika bersepeda bersama istrinya, Priscillia, di Distrik Lince pada Senin, kemarin. 

Insiden penembakan itu, terjadi hanya beberapa meter dari apartemen.

Zetro ditembak tiga kali oleh pelaku yang diduga pembunuh bayaran asing.

Ia sempat dibawa ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tak tertolong. Sang istri selamat dan kini berada dalam perlindungan kepolisian Peru.

Kepolisian Peru menduga, ini adalah pembunuhan berencana, meski begitu motif belum terungkap. 

Baca juga: Diplomat Zetro Purba Tewas Dihabisi Pembunuh Bayaran, Polisi Peru Ungkap Diduga Balas Dendam

Pelaku Pembunuhan Terekam CCTV 

Beberapa jam pasca kejadian, polisi merilis rekaman dari dua kamera pengawas yang memperlihatkan seorang pelaku mengenakan helm menembak dua kali ke arah diplomat hingga ia jatuh ke tanah. 

Rekaman itu kemudian menunjukkan pelaku menembak sekali lagi sebelum melarikan diri dengan sepeda motor yang dikendarai orang lain.

Kepala Polisi Nasional Peru, Victor Guivar, berspekulasi di TV Peru bahwa serangan itu bisa merupakan pembunuhan terarah untuk menyelesaikan suatu urusan.

“Berdasarkan ciri fisik yang kami lihat dari kamera pengawas, mereka kemungkinan adalah warga negara asing,” kata Guivar.

Baca juga: Jenazah Staf KBRI Lima Peru Zetro Leonardo Purba Akan Diautopsi Sebelum Dipulangkan ke Tanah Air

Ancaman Keamanan di Peru

Pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte menghadapi kasus pembunuhan dan pemerasan yang meningkat di negaranya.

Data resmi menunjukkan, sebanyak 6.041 orang tewas dibunuh antara Januari hingga pertengahan Agustus 2025, angka tertinggi dalam periode yang sama sejak 2017. Sementara itu, laporan kasus pemerasan mencapai 15.989 antara Januari hingga Juli, meningkat 28 persen dibanding periode yang sama pada 2024.

Bulan lalu, Boluarte baru saja melakukan kunjungan diplomatik ke Istana Merdeka di Jakarta, di mana ia dan Presiden Prabowo Subianto merayakan 50 tahun hubungan diplomatik antara Peru dan Indonesia.

Keduanya juga menandatangani perjanjian perdagangan bebas untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.

(Tribunnews.com/David Adi/Glery Lazuardi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan