Selasa, 9 September 2025

10 Amalan saat Gerhana Bulan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

10 Amalan saat Gerhana Bulan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, untuk memperkuat keimanan serta memperbanyak amalan ibadah sunnah yang bernilai.

Editor: Nuryanti
Hasil Olah AI/gemini.com
AMALAN GERHANA BULAN - Gambar seorang umat islam di indonesia sedang beribadah dan berdoa saat terjadi gerhana bulan dibuat dengan kecerdasan buatan (AI), Sabtu (6/9/2025). 10 Amalan saat Gerhana Bulan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, untuk memperkuat keimanan serta memperbanyak amalan ibadah sunnah yang bernilai. 

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi pada malam 7–8 September 2025, bukan sekadar peristiwa astronomi yang memukau mata, tetapi juga momen spiritual yang sarat makna bagi umat Islam. 

Dalam ajaran Islam, gerhana bulan adalah tanda kebesaran Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 5, dan menjadi momentum reflektif untuk memperkuat keimanan serta memperbanyak amalan ibadah. 

Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan khusus dalam menyikapi gerhana, menjadikannya waktu yang dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan sunnah yang bernilai tinggi di sisi Allah.

Di antara amalan utama yang dianjurkan adalah salat gerhana bulan (salat khusuf), yang hukumnya sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan. 

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لَا يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang.

Jika melihat hal tersebut maka berdo'alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari no.1044)

Salat ini dilakukan dua rakaat dengan dua kali bacaan Al-Fatihah dan dua kali rukuk di setiap rakaatnya, baik secara berjamaah maupun munfarid. 

Setelah salat, disunnahkan pula untuk menyampaikan khutbah yang mengingatkan jamaah akan kekuasaan Allah dan pentingnya taubat serta amal saleh.

Selain salat, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir, doa, istighfar, sedekah, dan menghadirkan rasa takut kepada Allah sebagai bentuk penghayatan terhadap tanda-tanda kekuasaan-Nya. 

Bahkan, beberapa ulama menganjurkan mandi sunnah sebelum melaksanakan salat gerhana sebagai bentuk penyucian diri, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Kifayatul Akhyar karya Imam Taqiyuddin Abu Bakar.

Baca juga: Tuntunan Islam saat Terjadi Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari

Gerhana bulan bukanlah pertanda kematian atau kelahiran seseorang, melainkan ayat Allah yang mengajak manusia untuk merenung dan kembali kepada-Nya. 

Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Jika kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah.”

Amalan saat Gerhana Bulan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Merujuk pada Panduan Shalat Gerhana Kementerian Agama Jawa Barat (Kemenag Jabar), Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya tentang tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana bulan, yakni:

1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan, karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam shalat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam shalat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. 

Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai shalat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (HR. Muttafaq 'alaih).

3. Shalat gerhana sunah dilakukan di masjid secara berjamaah. 

Rasulullah SAW selalu melaksanakannya di masjid sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat, akan tetapi boleh juga dilakukan seorang diri. (Lihat: Al-Mughni, Ibnu Qudamah, 3/323).

4. Wanita boleh ikut shalat berjamaah di belakang barisan laki-laki. Diriwayatkan bahwa Aisyah dan Asma ikut shalat gerhana bersama Rasulullah SAW. (HR. Bukhari).

5.  Tidak ada azan dan iqamah dalam pelaksanaan shalat gerhana. Karena adzan dan iqamah hanya berlaku pada shalat fardhu yang lima.

6. Sebelum menjalankan sholat Gerhana Bulan, dianjurkan menyerukan dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah". 

Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan shalat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (HR. Abu Daud dan Nasa'i)

7. Disunahkan mengeraskan bacaan surat, baik shalatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam shalat gerhana (HR. Muttafaq alaih).

8. Disunahkan memanjangkan bacaan surat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW dalam shalat gerhana memanjangkan bacaannya. (HR. Muttafaq alaih). 

Namun hendaknya tetap mempertimbangkan kemampuan dan kondisi jamaah.

9. Disunahkan menyampaikan khutbah setelah selesai shalat, berdasarkan perbuatan Nabi Muhammad SAW bahwa beliau setelah selesai shalat naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah (HR. Nasa'i). 

Sejumlah ulama menguatkan bahwa khutbah yang disampaikan hanya sekali saja, tidak dua kali seperti shalat Jumat. Sebagian ulama menganggap tidak ada sunah khutbah selesai shalat, akan tetapi petunjuk hadits lebih menguatkan disunahkannya khutbah setelah shalat gerhana.

10. Dianjurkan memperbanyak istighfar, berzikir dan berdoa, bertakbir, serta berlindung kepada Allah dari azab neraka dan azab kubur.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

1. Berniat di dalam hati. Adapun jika dilafazkan:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku niat shalat sunnah gerhana bulan dua raka'at menjadi (imam/ma`mum) karena Allah Ta'ala"

2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir setelah niat sebagaimana shalat biasa;

3. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca ayat/surat dengan jahr (dikeraskan suaranya) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi SAW. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana." (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

4. Lalu ruku' sambil memanjangkannya;

5. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal);

6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan ayat/surat. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

7. Ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya;

8. Bangkit dari ruku' (i'tidal);

9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana raka'at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

11. Salam;

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama'ah yang berisi anjuran meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta memperbanyak amal shaleh, bersedekah, dan meningkatkan kepedulian sosial.

Durasi gerhana bulan total yang diperkirakan berlangsung selama lebih dari lima jam dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia jika cuaca cerah.

Momen ini menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. 

Gerhana bukan hanya peristiwa langit, tetapi juga panggilan langit untuk kembali kepada cahaya iman.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan