Mushola Ambruk di Bogor
Bangunan Majelis Taklim di Bogor Ambruk saat Pengajian, Menag: Semoga Mereka Syahid
Majelis taklim ambruk saat pengajian. Menag jenguk korban, beri bantuan Rp150 juta. Siapa tanggung biaya perawatan?
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Acos Abdul Qodir
Ringkasan Utama
Menteri Agama Nasaruddin Umar menjenguk korban ambruknya bangunan majelis taklim di Bogor dan menyerahkan bantuan senilai Rp150 juta untuk pembangunan kembali fasilitas ibadah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Agama Nasaruddin Umar menjenguk para jemaah yang menjadi korban robohnya bangunan Majelis Taklim Ashobiyyah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kunjungan dilakukan ke dua rumah sakit tempat para korban dirawat, yakni Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bogor.
“Saya tadi menjenguk korban luka yang dirawat di RS PMI dan RSUD Bogor. Saya sampaikan rasa empati atas peristiwa yang mereka alami. Kita doakan semoga jemaah yang luka dan sakit segera sembuh dan pulih,” ujar Nasaruddin di Bogor, Minggu (7/9/2025).
Data sementara menunjukkan sebanyak 21 orang dirawat di RS PMI Bogor dan 38 orang lainnya di RSUD Kota Bogor. Nasaruddin juga menyampaikan duka cita atas jemaah yang meninggal dunia dalam insiden tersebut.
“Ada jemaah yang wafat. Kita doakan semoga semua husnul khatimah dan wafat dalam keadaan syahid. Mereka wafat saat mengaji dan memperingati Maulid, mengobati kerinduan mereka pada Rasulullah. Kita doakan semoga kelak mendapat syafaat dari Rasulullah saw,” ucapnya.
Baca juga: Pemutilasi Wanita asal Lamongan Jadi 65 Bagian adalah Pacar Korban, Pisau Daging hingga Palu Disita
Dalam kunjungan tersebut, Kementerian Agama menyerahkan bantuan senilai Rp100 juta untuk pembangunan musalla dan Rp50 juta untuk pembangunan kembali majelis taklim yang roboh. Nasaruddin menyebut bantuan tersebut sebagai bentuk dukungan agar aktivitas ibadah masyarakat dapat kembali berjalan.
“Kita sampaikan bantuan untuk pembangunan. Semoga bisa dibangun kembali musallah dan majelis taklimnya untuk dimanfaatkan bagi aktivitas ibadah masyarakat,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa para korban direncanakan akan menerima santunan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Sementara itu, biaya perawatan korban di rumah sakit akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, sebagaimana informasi yang diterima dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor.
Bangunan Majelis Taklim Ashobiyyah diketahui baru selesai dibangun sekitar satu bulan sebelum kejadian. Struktur bangunan terdiri dari dua lantai, dengan bagian bawah digunakan sebagai musalla dan bagian atas sebagai ruang majelis taklim.
Insiden terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat kegiatan pengajian berlangsung. Menurut laporan, tiang bangunan hancur sehingga menyebabkan bagian atas roboh dan menimpa jemaah yang sedang mengikuti acara keagamaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.