Selasa, 9 September 2025

Reshuffle Kabinet

BREAKING NEWS Reshuffle Kabinet Prabowo: Lima Menteri Diganti, Kementerian Haji dan Umrah Dibentuk

Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet atau perombakan susunan menteri, Senin (8/9/2025). 

Editor: Wahyu Aji
Instagram @prasetyo_hadi28
PEROMBAKAN KABINET - Presiden Prabowo Subianto didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (23/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet atau perombakan susunan menteri, Senin (8/9/2025). 

Lima posisi menteri strategis diganti, dan satu kementerian baru resmi dibentuk: Kementerian Haji, yang akan fokus pada pengelolaan ibadah haji dan umrah secara nasional.

Daftar Menteri yang Diganti:

  • Menteri Keuangan
  • Menteri Koperasi
  • Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
  • Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)
  • Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (MENKOPOLKAM)

Pergantian ini diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan akan dilantik sore ini di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Menhan Rangkap Menkopolhukam?

Salah satu sorotan utama adalah kabar bahwa Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertahanan saat ini, akan merangkap jabatan sebagai Menko Polhukam, menggantikan Budi Gunawan. Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk memperkuat koordinasi keamanan nasional di tengah dinamika politik dan sosial yang berkembang.

Kementerian Haji: Terobosan Baru

Pembentukan Kementerian Haji menjadi kejutan dalam reshuffle kali ini.

Kementerian ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan ibadah haji dan umrah, serta memperkuat diplomasi layanan jemaah Indonesia di Arab Saudi. Belum diumumkan siapa yang akan memimpin kementerian baru ini.

Siapa penggantinya, masih belum bisa dipastikan. Namun info yang beredar, Menko Polhukam akan dirangkap oleh Sjafrie Sjamsuddin (saat ini Menteri Pertahanan).

Upaya redam gejolak publik?

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro, akhir pekan lalu, mengatakan, reshuffle atau perombakan kabinet di tengah gelombang demonstrasi diyakini dapat meredam gejolak publik. 

Reshuffle, menurutnya, akan memberikan pesan bahwa Presiden Prabowo Subianto serius melakukan perbaikan sesuai aspirasi rakyat.

Ia menilai, tiga alasan yang biasanya menjadi pertimbangan reshuffle, yakni teknokratis, yuridis, dan politis, telah terpenuhi. 

Dari sisi teknokratis, usia Kabinet Merah Putih yang hampir setahun menjadi alasan kuat bagi Presiden untuk mengevaluasi kinerja menteri

Publik pun menanti pembenahan tim ekonomi yang diharapkan lebih tangkas merespons keluhan masyarakat.

”Saya kira dimensi teknokratis itulah yang akan mengemuka untuk me-reshuffle kabinet ketika ada protes besar publik terhadap pemerintah. Walaupun sasaran utamanya ke legislatif, tetapi residunya sampai ke eksekutif,” tuturnya.

Dari sisi yuridis, penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer oleh Komisi Pemberantasan Korupsi semakin membuka peluang reshuffle

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan