Sebut Kinerja Mentan Amran “TOP”, GP Ansor Siap Kawal Swasembada Pangan dan Berantas Mafia
Ansor & Banser siap dukung swasembada pangan dan mengawal pemberantasan mafia pangan.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Dukungan terhadap langkah berani Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat ketahanan pangan dan memberantas mafia pangan terus mengalir.
Kali ini dukungan datang dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Addin Jauharuddin, yang menyebut kinerja Mentan bersama jajarannya “TOP” serta sejalan dengan semangat kader Ansor dan Banser di seluruh Indonesia.
“Kita punya komitmen yang tinggi, seluruh kader Ansor se-Indonesia dan Banser untuk sama-sama menyukseskan program negara, yaitu swasembada pangan,” ujar Addin usai bertemu Mentan, Senin (8/9).
Menurut Addin, perjuangan GP Ansor dan Banser dalam menggerakkan ekonomi rakyat dari bawah sejalan dengan visi Kementerian Pertanian.
“Wilayah garapan kami mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, hingga peternakan. Semangatnya sama, bahwa ekonomi dari bawah harus tumbuh, rakyat harus sejahtera, dan ekosistem ekonomi di desa harus berkembang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Addin menerangkan GP Ansor telah memiliki Patriot Ketahanan Pangan di seluruh daerah. Mereka difokuskan pada empat peran utama, yaitu sebagai penyuluh pertanian, pelaku usaha pangan, pengelola limbah pangan, dan pengelola logistik pangan.
“Ini semua kita gerakkan se-Indonesia, dan alhamdulillah sejalan dengan arah kebijakan Pak Mentan,” tegasnya.
Tak hanya itu, GP Ansor juga menyatakan siap berada di garda terdepan mendukung langkah Mentan dalam memberantas mafia pangan.
“Kami mendukung sepenuhnya. Apa yang pemerintah butuhkan, kami siap di lapangan. Bahkan ketika Pak Mentan turun ke daerah, kami pun siap ikut mengawal agenda-agenda lapangan tersebut,” kata Addin.
Baca juga: Lewat Kolaborasi Kampus, Mentan Amran Genjot Hilirisasi Pertanian Indonesia
Ia kembali menegaskan pandangannya soal kinerja Mentan Amran.
“TOP, kita dukung semuanya. Pak Mentan luar biasa, dan tadi juga bicara soal mafia pangan. Kita gerak bersama-sama,” tandasnya.
Sementara itu, Mentan Amran dalam beberapa kesempatan menegaskan mafia pangan tidak boleh dibiarkan menguasai ekosistem agribisnis nasional. Hasil investigasi Kementan menemukan 212 dari 268 merek beras premium tidak sesuai standar, dan kasus ini telah dilaporkan kepada aparat penegak hukum.
“Kami tidak akan tinggal diam. Mafia pangan ini merugikan petani, memukul konsumen, dan menciptakan ketidakadilan. Negara tidak boleh kalah. Kami akan terus bertindak tegas,” tegas Amran.
Ia juga menyoroti masalah serius lain di lapangan, yaitu pupuk palsu dan tata kelola pupuk bersubsidi yang merugikan petani hingga Rp3,2 triliun.
“Bayangkan, petani yang hanya bermodal pinjaman KUR harus menanggung kerugian besar karena pupuk yang digunakan tidak memiliki unsur hara. Ini persoalan serius yang harus ditangani bersama,” ujar Amran.
Menurutnya, tanpa sinergi lintas sektor, pemerintah sulit menuntaskan persoalan pangan yang kompleks. Karena itu, dukungan dari elemen masyarakat, termasuk GP Ansor dan Banser, diyakini akan memperkuat langkah pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.
Baca juga: Kementan Percepat Swasembada Gula, KUR Tebu Rakyat Jadi Andalan
Dirikan Posko Usai Bertemu Prabowo, GP Ansor: Tidak Ada Ruang Bagi Provokator |
![]() |
---|
Lewat Kolaborasi Kampus, Mentan Amran Genjot Hilirisasi Pertanian Indonesia |
![]() |
---|
Rugikan Petani dan Masyarakat, Mentan Amran Ajak IPB Bersatu Lawan Mafia Pangan |
![]() |
---|
Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras |
![]() |
---|
Tanpa Impor, Stok Beras Melimpah 4 Juta Ton, Mentan Amran Tegaskan Harga Stabil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.