Prabowo Akan Berpidato Setelah Donald Trump Dalam Sidang Umum PBB, Hanya Diberi Waktu 15 Menit
Prabowo Subianto direncanakan menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa, 23 September 2025.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto direncanakan menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Selasa, 23 September 2025.
Prabowo akan didampingi Menteri Luar Negeri RI Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Dalam kesempatan tersebut Prabowo akan berpidato pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, dan Presiden AS Donald Trump.
Setiap pemimpin negara yang berpidato masing-masing diberikan waktu hanya 15 menit.
“Insyaallah Bapak Presiden direncanakan hadir. Ini akan menandai kehadiran Kepala Negara Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB. Dan beliau Alhamdulillah juga akan diberikan kesempatan sebagai pembicara ketiga atau berdasarkan hasil undian,” kata Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Presiden Prabowo Tinjau Sekolah Rakyat Menengah Atas 10, Targetkan 165 Titik September 2025
Sesi pidato ini masuk dalam general debate atau sesi perdebatan umum di mana seluruh kepala negara pemerintahan dari 193 negara anggota PBB menyampaikan pandangan atau pernyataan nasionalnya.
Sesi ini akan dimulai pukul 10 pagi waktu New York atau pukul 23.00 Waktu Indonesia Bagian Barat.
Berdasarkan data yang dilaporkan Kemlu RI, sampai 11 September 2025 tercatat kehadiran 145 pemimpin negara akan hadir.
Rinciannya 137 kepala negara pemerintahan, 5 wakil presiden, dan 3 wakil perdana menteri.
Baca juga: Prabowo: Sekolah Rakyat Tarik Anak Putus Sekolah agar Percaya Diri Lagi
Angka ini terus bergerak hingga waktu pelaksanaan tiba.
Namun negara yang tidak masuk dalam 145 itu akan diwakili menteri luar negerinya masing-masing.
Kemlu mengungkap, Indonesia sendiri sebetulnya mendapat undian pertama untuk menyampaikan pidatonya.
Namun, tradisi sejak PBB berdiri, dua negara yakni Brasil dan AS selalu menjadi pembicara pertama dan kedua.
“Jadi hasil undian tersebut kemudian ya alhamdulillah kita dapat sebetulnya nomor satu. Karena nomor satu dan duanya itu sudah memang by default selalu Brazil dan Amerika. Jadi ini baru kali pertama yang kita memperoleh urutan yang baik di sesi hari pertama juga,” ucap Tri Tharyat.
Lebih lanjut Kemlu menyatakan kehadiran delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Prabowo dalam sidang umum PBB ini menjadi penting.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.